Eleven.Married by Accident Invitation

76 23 33
                                    

Seperti biasanya, rumah ini kosong melompong sejak Evelyn lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah.Keyla pun rasanya agak leluasa dan tidak terlalu terkekang di rumah layaknya tahanan di penjara.

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00.Syiffa pun terlihat menuruni anak tangga seraya menggendong tas ransel di pundaknya.Di belakangnya disusul Keyla yang memasang wajah melasnya dengan langkah yang gemulai seakan menunjukkan pada dunia dia adalah manusia terlelah saat ini.

Di bawah terlihat Nia yang sedang menikmati dunia khayal tingkat tingginya bersama earphone miliknya seraya memejamkan matanya seakan mendalami lagu itu
"You'll always have a piece of my heart..du du du yeah yeah" Nia bersenandung ria dengan suara sumbangnya yang memekakkan telinga.

Sepenggal lagu Piece of My Heart by Johnny Orlando itu telah dinodai oleh pita suara Nia.

"Nia!! Kuping gue mau meledak!" Sembur Keyla sembari menutup telinganya.

Suara Keyla sekarang menggelegar di rumah itu.Nia yang mendengar seperti seekor tikus yang berteriak pun membuka earphone nya."ya kak? Ada apa?"

"Suara lo kek piano ompong deh suer!"

"Yaelah kak lebay amat lu.Suara mirip Whitney Houston gini malah dikatain piano ompong"

"Hahah gak lucu"

"Yang ngelawak siapa ya kak? Wlek!"

"Hah terserah lo dah!"

Nyit

"Ma?" Interupsi Nia yang menyadari kehadiran Evelyn.

Evelyn berjalan tanpa ekspresi seraya menenteng tas jinjing bermerk miliknya.Sapaan anaknya membuatnya tersenyum simpul.Matanya pun sempat singgah di mata Keyla.Melihat Syiffa, ia pun menyinggahi mereka.

"Sudah ada perkembangan sejauh ini?" Tanya nya pada Syiffa

"Dia bahkan lebih pesat dari apa yang saya kira bu!"

Kenapa tante itu berbohong? Kenapa dia seakan-akan melindungi ku?

"Baiklah kalau gitu—kamu mau balik?"

"Iya bu" ucapnya kikuk seraya sedikit menundukkan kepala.Lantas Syiffa pergi meninggalkan mereka.

"Mama dari mana ma? Ada acara arisan ya?" Tanya Nia dengan wajah polos seperti biasanya.

"Iya—kalau gitu mama balik ke kamar dulu ya"

"Ma" interupsi Keyla menghentikan langkah Evelyn.

"Kalung mama bagus" lanjut Keyla

Kontan Evelyn mengelus liontinnya dengan jarinya.Pantulan cahaya dari liontin itu sangat indah.Benar saja, itu adalah berlian.

"Mama senang dengar kabar baik dari Syiffa.Kamu harus pertahanin itu" ucapnya mengalihkan pembicaraan

"Baik ma" Keyla masih saja memperhatikan kalung itu.Meskipun ia tahu mamanya mampu membeli kalung itu dengan uang yang ia punya.Namun janggal rasanya karena Keyla merasa ada yang ditutupi Evelyn akhir-akhir ini.Merasa diintrogasi oleh Keyla, Evelyn lantas melangkahkan kakinya cergas meninggalkan mereka.

"Kakak tahu itu jenis berlian apa?"

Balas Keyla menggeleng kepalanya kilat ke kanan dan ke kiri seraya mengerdikkan bahunya.

Except UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang