Karena bosan, Syiffa berjalan memandangi frame yang terpajang besar di rumah keluarga ini.Foto itu memperlihatkan keharmonisan keluarga ini.Itulah asumsi yang terlintas di pikiran Syiffa saat memandangi Foto keluarga itu.Tergambar senyuman yang terlukis indah di setiap bibir mereka.
Berbeda dengannya yang rumah tangganya retak dan hanya menyisahkan puing-puing.Rasanya seperti hidup sebatang kara.Keluarganya yang semuanya tinggal di luar negeri.Tepatnya di Toronto, membuatnya harus berjuang untuk hidupnya sendiri.
Ia tak ingin lagi kembali mengenang itu semua.Ia begitu merindukan anak-anaknya namun apalah daya, Anak-anaknya telah membencinya.Ya, Syiffa menebak seperti itu karena memang wajar dan kewajaran itu membenarkan kenyataan sebenarnya.
Karena setelah Syiffa mengetahui suaminya telah mencintai wanita lain dan akan menceraikannya.Syiffa diam-diam pergi dari rumah karena tak sanggup menerima kenyataan itu.Ia seperti menghilang di telan bumi.Meninggalkan anak-anaknya.
Jauh hari setelah kepergiannya.Ia pun mengetahui bahwa Emma pun telah pergi jauh menempuh pendidikannya di Oxford University dibiayai oleh suaminya sendiri.ralat—mantan suaminya.Hal itu berusaha kuat ia cari tahu karena sesungguhnya ia begitu menyayangi anak-anaknya walaupun ia pergi meninggalkan anak-anaknya begitu saja.
Belum ada hitam diatas putih.Perceraian Syiffa masihlah abu-abu sifatnya.Namun Difano suaminya sudah melaksanakan pernikahan dengan wanita lain sebulan setelah pelariannya dari rumah.
Emma gadis nya yang sangat menyukai barbie sama halnya seperti Keyla.Emma begitu terobsesi sehingga kamarnya pun dihias bak istana princess.Inilah yang membuatnya selalu mengingat Emma kerap kali melihat kamar Keyla.
Nyit
"Hai tan.ucapkan selamat karena aku on time"
Syiffa menghentikan aktivitasnya menatap frame itu.Tangannya sekarang bertengger di pinggang lantas ia berbalik badan menatap Keyla yang dengan tampang tak berdosa nya sedang meneguk secangkir air minum sembari bersandar bebas di kursi.
"Lebih 10 menit" Syiffa menatap jam tangannya kemudian mengetuk-ngetuk nya.
"Paper bag?"
"Keyla beli buku tan"
"Serius?" Syiffa terheran-heran sehingga ia merogoh isi paper bag itu.
Tak lain yang dibelinya adalah buku bank soal PTN.Sontak Syiffa tersenyum sumringah memandangi buku itu.Dan malah dibalas dengan cengiran kuda nya Keyla.
Masih ada 1 paper bag lagi yang belum dibuka Syiffa.ia pun kembali merogohnya dan alhasil ia mendapati sepasang cangkir bergambar barbie dan pangeran Ken.
Tingkahnya benar-benar serupa dengan Emma anaknya.Oleh karena itu ia memaklumi hal itu dan pura-pura tidak tahu saja.
Sebelumnya Keyla memang pergi bersama Jezzly dengan dalil yang tak pernah bosan yakni utang.alibi pilek membuat Keyla luluh sehingga menerima tawaran Jezzly ke dalam boncengannya.Namun tidak seindah yang dikira.
Flashback on
"Gue doain naas nimpa lo mampus lo!"
"Gausa modus! Perhatiin aja jalan!"
Jezzly malah mengencangkan gas motornya dan memulai aksinya menjahili Keyla.Untung saja Keyla memegang erat ekor motor.Namun ntah sudah seperti apa posisi Keyla sekarang.Seperti bebek jantungan? Ya kira-kira seperti itulah.
Par
Tamparan berhasil mendarat di punggung Jezzly lantas ia meringis kesakitan.Jezzly pun tidak ingin kalah.Jezzly kembali mengulangi perbuatannya.Sehingga pertahanan Keyla melemah.Tangannya sekarang bertengger di pundak Jezzly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Except U
Любовные романыI'm bipolar.You see? Keyla POV Aku terlihat seperti tidak terluka, Kuat, dan sempurna.Aku juga hidup di tengah-tengah keluarga otoriter dimana orangtuaku dengan sempurna menjagaku.Tapi ntah kenapa aku merasa terkekang.Atau aku yang terlalu bersemang...