Twelve.A suit or Jezzly?

78 28 40
                                    

"ladies and Gentleman! Let we start our party this night.Let us enjoy!" Riuh suara gadis itu menggelegar diikuti oleh sorakan tamu-tamu yang hadir disini.

Tak lain yang berdiri dengan microfone itu adalah Bella Xania welt.Pesona nya begitu memancar di panggung itu sehingga siapapun yang melihatnya mungkin akan jatuh hati.Berbeda dengan Keyla yang sekarang jantungnya berdegub tak karuan.Keluar masuk nafasnya pun sudah tidak beraturan lagi.

Di pelupuk matanya sudah menggenang kristal putih cair yang seperti akan tumpah.Seperti ada yang menampar tepat di bagian dadanya.Lagi-lagi ingatannya kembali pada masa SMA nya yang benar-benar ingin ia hilangkan masa itu dari kehidupannya.

Andai ada tanda delete dalam kehidupan, mungkin Keyla akan menekan tanda itu berkali-kali untuk melenyapkan semua kenangan buruk itu.

Suara riuh semakin pecah saat Bella menyelesaikan kalimat pembukanya lantas acara setelah itu berlanjut.

Keyla semakin merasa tidak nyaman.Jemarinya yang sedari tadi bergetar kencang hampir tidak dapat dikendalikannya lagi.perasaan berkecamuk benar-benar bersarang dalam pikiran dan hatinya.

Masih dalam kondisi hati dan pikiran yang berada di posisi terbawah, seorang wanita paruh baya berjalan melaluinya.Keyla tahu itu siapa.

Posisi duduknya tidak jauh dari Keyla.sehingga wajahnya dapat tampak jelas oleh pandangan Keyla.Wanita paruh baya itu pun memutuskan untuk bergabung dengan beberapa guru Keyla.Ya benar, dia adalah guru Bahasa Indonesia Keyla dahulu semasa SMA nya.

Keyla adalah murid yang paling ia banggakan dulunya.Ia senang karena Keyla sangat piawai dalam bidang pelajaran wanita paruh baya itu.Sayangnya tidak lagi.Dan yang paling parah, dia tidak dipandang lagi di kelas bahkan dianggap tidak ada setelah isu yang menimpa Keyla beredar.

Wanita paruh baya itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu dengan air wajah yang tidak dapat dimengerti.Saat pandangannya terjatuh pada manik Keyla, ekspresinya seketika berubah dan berusaha agar seperti tidak mengenal Keyla.

Begitupun semua yang ada di ruangan ini.Keyla benar-benar menganggap semuanya seperti fatamorgana sekarang.Tiba-tiba saja batin Keyla sangat ingin menghindari semuanya.Kali ini dan saat ini yang dibutuhkan Keyla adalah mengambil waktu sendirinya dan menjauh dari keramaian ini.

Tempat yang ia tuju adalah toilet.Tempat yang ia rasa paling mengerti dirinya untuk mengambil waktu sendiri saat ini.

"Kak? Mau ke—"

"Toilet ntar" ucapnya kilat kemudian mengambil Clutch Back nya pergi meninggalkan Nia, Evan, dan juga Gopal.

"BIAR AKU AJA YANG TEMANI KAMU MARLINA!" teriak Gopal tanpa malu bahkan di saat acara sedang berlangsung.

Namun hal itu tidak digubris Keyla dan terus melanjutkan langkahnya.Jezzly yang sedari tadi hanya fokus pada acara sekilas melihat Keyla yang pergi dengan air wajah yang sangat sangat dipenuhi kesedihan.

Mata Jezzly pun terus memperhatikan arah langkah Keyla.Jezzly merasa ada yang tidak beres dengan Keyla bila dilihat dari langkahnya yang memburu.Bella yang juga menyadari arah langkah Keyla terus mengikutinya melalui pandangannya.

Senyum penuh rencana itu pun seketika menghiasi sudut bibir Bella.Bahkan dalam hati Bella ia tak segan-segan untuk terus membalas dendamnya dengan Keyla apapun caranya.

...

Di depan kaca ini Keyla memandangi dirinya.Akhirnya ia punya tempat untuk membiarkan kristal putih cair yang sudah memadati pelupuk matanya sedari tadi.Tidak ada suara tangis yang keluar sikitpun.Air matanya jatuh namun dalam ekspresi datar se datar datarnya.Pandangannya pun sudah sampai dapat menembus kaca itu sekarang

Except UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang