Keyla POV
Tak ada yang mengerti sekalipun dengan diksi yang tepat aku menjelaskan semuanya tentang bagaimana sakit yang tidak kumengerti ini.Beberapa menganggapnya sesuatu yang berlebihan sehingga banyak dari mereka melabel ku dengan umpatan yang benar-benar membuatku muak.Bukan hanya muak dengan umpatan itu, namun aku muak dengan diriku sendiri.Tapi jujur ini sakit yang tak kumengerti letaknya dimana.Ahh, Ntahlah yang jelas aku tak butuh siapa-siapa.Saat seperti ini adalah saat yang tepat untuk membiarkan darah itu menyentuh kulitku lagi.
Aku menatap lurus ke depan dengan pandangan yang menembus tiada ujungnya.Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi.kubiarkan air shower itu menjalar menyusuri tubuhku.Aku tidak merasakan dingin sama sekali.Bajuku sudah basah tapi aku benar-benar mati rasa.
Aku melangkah keluar, dengan langkah kaki yang gemulai.Badanku terjatuh sehingga bokongku sekarang mendarat di lantai.Tak jauh dari nakas.Aku meraih laci nakasku.Tanganku sibuk merogoh mencari sesuatu yang sepertinya sangat kurindukan.
Aku berhasil mendapatkannya.kupandangi benda itu dari segala sudut dengan memutar benda itu di depan mataku.
"Aku benar-benar merindukanmu" ucapku seraya mengarahkan benda itu ke pergelangan tanganku.
Kusayat perlahan daerah dekat pergelangan tanganku.Aku tersenyum bahagia memandangi darah itu.Namun aku benar-benar bingung kenapa air mataku masih mengalir.kuulangi sayatan itu sampai tiga goresan terlihat di tanganku.
Baru saja aku tersenyum melihat kejadian itu.Namun aku meronta kesakitan setelah beberapa saat.Aku meringis kesakitan namun aku menutup mulutku.Aku sadar ternyata air mataku sedari tadi sudah membasahi wajahku.
Darahku bercucuran.Ini sakit namun bagiku itu pantas bagiku.Hanya saja aku belum punya keberanian untuk mengakhiri hidupku.kuanggap ini percobaan.Tak ada yang akan mengerti diriku lagian.Aku gadis polos yang benar-benar 180 derajat berbeda dengan kenyataannya.Aku tidak siap jika keluargaku akan mengusirku dan semua orang akan meludahiku.Yah mungkin itulah yang akan terjadi.Tapi tak kubiarkan semuanya terjadi karena aku yang terlebih dahulu menghindari semua itu.Aku akan mengakhiri hidupku.
...
Author POV
Keyla berbaring di atas tempat tidurnya.Ia menengadah menghadap langit-langit kamarnya.Tangan kirinya sudah dibalut plester.Tentu saja sakit bekas sayatan itu belum hilang.Tangannya berdenyut kencang, namun Keyla yang seperti sudah terbiasa dengan sakit itu.Ntah sudah berapa kali ia melakukan itu di daerah yang sulit orang untuk dapat mengetahui bekas lukanya.Namun tampaknya kali ini ia nekat melakukan di daerah yang tentunya akan mudah diketahui orang lukanya
Ya.Dia tampaknya harus mengenakan baju lengan panjang untuk sementara ini.
Keyla menjalarkan tangannya meraih handphone nya yang tidak jauh dari tempatnya berbaring.Ia membuka lockscreen nya.Dan kemudian berkutat mencari kontak seseorang.
ON PHONE
Keyla( in Indonesia)
Halo jex, gue mau ngomong soal bella.Ucap Keyla to the point
Carjex(in Canbridge)
Apaan lagi Key ha? Gue capek lama-lama.Lo masih curiga sama gue? Gue udah gadak apa-apa lagi dan gak pernah ada apa-apa semenjak kita pacaran.please key berhenti bahas tentang dia.Keyla (in Indonesia)
Tapi jex bukan gitu masalahnya.Gue mau cerita tadi gu—Carjex(in Canbridge)
Key, gue sayang sama lo.udah? Berhenti curigaan lagi okey.udah dulu ya.Gue banyak banget tugas disini.Lovyu Key
KAMU SEDANG MEMBACA
Except U
RomanceI'm bipolar.You see? Keyla POV Aku terlihat seperti tidak terluka, Kuat, dan sempurna.Aku juga hidup di tengah-tengah keluarga otoriter dimana orangtuaku dengan sempurna menjagaku.Tapi ntah kenapa aku merasa terkekang.Atau aku yang terlalu bersemang...