Empat ✔

1.3K 112 2
                                    

Xie terus berjalan menyusuri jalan berpasir yang dilaluinya hingga ia memutuskan untuk berhenti sejenak dan beristirahat di bawah pohon rindang di tepi jalan. Ia memperhatikan sekelilingnya dan melihat kyuutama pemberian pamannya yang mungkin tidak akan digunakannya.

Flashback mode: on

"Kau!!" Mata Xie terbelalak kaget melihat pria yang menolongnya. Pria itu ternyata adalah Scorpio.

"Iya, ini aku." Scorpio tersenyum pada Xie.

"Untuk apa kau menyelamatkanku?! Lebih baik aku tiada di tangan mereka daripada diselamatkan pengkhianat sepertimu!" Nada bicara Xie meninggi saat mengatakan kata "pengkhianat".

"Maaf, aku melakukan ini karena suatu alasan. Maafkan aku." Xie hanya mengarahkan pandangannya ke tanah tempatnya berpijak saat ini. Ia mungkin tidak ingin menatap Scorpio.

"Lalu untuk apa kau menyelamatkanku? Apa kau dikhianati oleh Jark Matter sehingga kau menolongku? Aku yakin tidak." Xie memiringkan senyumnya dan menatap Scorpio penuh kebencian dan kemarahan. Namun, ada raut kesedihan pula di matanya.

"Bisa kita duduk dan berbincang sebentar?" tanya Scorpio lemah lembut pada Xie.

"Baik."

Mereka terus berbincang. Xie hanya mendengarkan dengan malas apa yang dikatakan Scorpio. Namun Xie membelalakkan mata—terkejut—ketika sebuah kalimat keluar dari mulut Scorpio.

"A— apa maksudmu?" tatapan mata Xie berubah sendu saat Scorpio mengatakan kalimat itu.

"Aku tahu itu. Maaf aku baru menyadarinya. Maaf juga jika aku baru menemuimu. Seharusnya aku tahu ini lebih awal." Scorpio mengusap pelan pipi Xie. Xie menggigit bibir bawahnya untuk menahan air matanya mengalir. Tangannya menepis tangan Scorpio yang mengusap pipinya.

"Tidak ada gunanya kau menemuiku sekarang! Tidak ada bedanya kau menemuiku sekarang ataupun tidak sama sekali!" Xie sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Air mata yang tak terbendung mengucur deras dari matanya.

"Xie, aku mengerti perasaanmu..., kau—"

"Apa yang kau mengerti?! Hah! Apa?!" ucap Xie memotong kalimat Scorpio. Xie berdiri dan hendak pergi meninggalkan Scorpio. Namun Scorpio menahan Xie dengan memegang tangannya. Entah kenapa, pegangan tangan Scorpio bisa menghentikannya semudah itu.

"Aku mohon biarkan aku menyelesaikan pembicaraan ini dulu. Duduklah." Xie hanya menuruti permintaan Scorpio.

"Aku tahu ini menyedihkan bagimu. Tapi, Xie aku tahu kau menginginkan ini. Kasih sayang, cinta, itu yang kau inginkan bukan? Aku dan dia tidak bisa memberikan itu padamu hari itu. Tapi, bersamaku, kau akan dapatkan itu." Scorpio menatap dalam mata Xie.

"Aku tidak akan bersamamu ataupun dia."

"Kenapa? Bergabunglah bersamaku, kita kalahkan Kyuuranger dan kita selamatkan alam semesta bersama."

"Tidak, aku—"

"Aku tahu kau akan menolak, tapi kau tidak perlu...." Scorpio menjelaskan semua maksudnya pada Xie.

"Bagaimana? Apa kau akan memilih bersamaku?"

Flashback mode: off

.

ORION

"Bagaimana, Lucky, apa kau menemukan Ryukotsu Kyuutama?" tanya Sho Ronpo.

"Belum, Komandan," jawab Lucky.

"Baiklah, terus cari kyuutama itu!"

"Baik, Komandan."

Sho Ronpo kali ini menghubungi Kotaro yang sedang melakukan pelatihan di markas Rebellion. Di sana pula tempat Champ diperbaiki. Kerusakan besar pada sirkuit mesinnya mengakibatkan sulitnya perbaikan yang akan dilakukan pada Champ.

"Kotaro, bagaimana latihanmu?" tanya Sho Ronpo.

"Sejauh ini baik-baik saja, tidak ada masalah," ujar Kotaro sambil tersenyum. Wajah imutnya terlihat jelas saat ia tersenyum.

"Bagaimana dengan Champ dan Stinger?" tanya Sho Ronpo lagi.

"Champ— dia masih dalam masa perbaikan, dan Stinger merasa sangat bersalah," jelas Kotaro.

"Hmm, begitu rupanya...." Sho Ronpo menghela napasnya, "baiklah kalau begitu. Kotaro, semoga sukses dengan latihanmu," ujar Sho Ronpo mendukung.

"Okyu!" Kotaro memutus panggilannya dengan Sho Ronpo.

Panggilan ditutup dan suasana di ORION kembali hening. Semuanya sibuk dengan urusan masing-masing hingga Raptor memberikan sebuah informasi.

"Komandan, pasukan Jark Matter menyerang daerah di Bumi dengan titik koordinat G3," jelas Raptor.

"Baiklah, karena di sini hanya aku, Raptor, Naga, dan Garu yang tersisa, kita semua akan berangkat," ucap Sho Ronpo.

"Okyu!" Mereka semua langsung berangkat menuju tempat yang diberitahukan Raptor tadi menggunakan Voyager mereka masing-masing.

Setibanya di tempat itu, mereka melihat puluhan—tidak, ratusan Indaver menyerang daerah tersebut. Untungnya itu adalah daerah yang sepi penduduk.

"Ya ampun! Aku tidak menyangka banyak sekali Indaver yang menyerbu," keluh Raptor.

"Tidak ada waktu, ayo berubah!" perintah Sho Ronpo dituruti dan mereka langsung berubah dan menyerang.

Mereka terus melawan, namun masih sangat banyak yang masih belum mereka kalahkan.

"Kita harus mencari siapa pemimpin mereka!" ujar Naga memberi usul.

"Baiklah, Naga dan Raptor akan mencari pemimpin mereka, aku dan Garu akan tetap di sini," ujar Sho Ronpo sambil terus melawan.

"Okyu!"

Naga dan Raptor terus menembus ratusan pasukan Indaver yang menyerang. Saat mereka tiba di seberang pasukan Indaver, mereka menemukan seseorang yang sepertinya adalah pemimpin mereka.

"Naga, dia— dia adalah...." Raptor terkejut melihat siapa pemimpin dari pasukan para indaver.

"Dia adalah...." Naga membelalakkan matanya.

"Xie Antares!" sambung Naga berteriak.

"Kalian menemukanku ternyata."

***

Kyuuranger : The Lost Sister ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang