ica

26 3 0
                                    

Pukul 5 pagi sinar matahari masuk dari jendela, membangunkan seorang 2 yeoja yang sedang tertidur pulas. Sinar mentari yang sangat mencolok membuat 2 yeoja itu harus bangun karena malam sudah berganti menjadi pagi. Lalu mereka turun bersama ke bawah, tidak lupa mereka ke bawah untuk mengambil beberapa peralatan untuk mandi. Karena peralatan mandi mereka sudah habis, jadi mereka membeli di supermarket. Mereka kembali ke kamar dan mandi.

"Ica kau duluan saja mandi, aku nanti tapi lebih cepat sedikit ya" Ucap yeoja yang setengah sadar sambil meletakkan kembali tubuhnya yang lelah ke atas ranjang.

"Baiklah, tapi aku mohon kau jangan tertidur fira, membangunkanmu sangatlah susah, kau tidak ada bedanya dengan kekasihmu sendiri" Fira hanya mendengus kesal, pasalnya wanita ini sangat cerewet.

"Kenapa kau cerewet sekali? Ada apa denganmu" Icapun kesal dengan apa yang di bilang oleh fira.

"Aku hanya memberi tahumu,kenapa kau terlihat banyak fikiran? Apa yang terjadi hmm?" Ica berjalan mendekat ke fira yang tampak gelisah.

"Anio... Kau mandilah saja dulu nanti akan aku ceritakan denganmu nee?" Yang di bilang hanya mengangguk dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Di dalam kamar mandi gadis itu berkutat pada pikirannya, dia terus terusan memikirkan seorang namja yang akhir akhir ini terkadang membuatnya terbang setinggi langit tapi bisa juga pada saat itu namja itu bisa membuatnya jatuh sejatuh jatuhnya.

Lelaki selalu saja bisa melakukan apa yang dia ingin tanpa memikirkan orang lain.

Dia sangat senang karena bisa bersama namja yang dia cinta, ternyata alasannya sangat tidak mungkin.

Semua di butakan oleh cinta

Tapi yang di pikirannya bukan hanya namja itu. Sahabatnya, iya fira dari semalam saat pulang ntah darimana wajahnya tampak lebih murung dari biasanya, ica takut bila sisi dingin dan cuek nya kembali lagi.

Aku akan berusaha mencari apa penyebab sahabatku menjadi gelisah dan juga cuek seperti ini.

Apa masalahnya ada di suga? Atauu? Ah aku tidak ingin membuat pikiranku pecah seperti teori dari bighit. Memecahkan teori dari bighit saja susah apalagi ini.
(Maaf curhat:)

Setelah selesai mandi aku keluar kamar mandi dan mendapatkan fira sedang menelfon seseorang.

Kegelisahan terpampang di wajahnya.

"Ada apa? Kenapa wajahmu seperti org gelisah?" Dia melihat ke arahku dengan tatapan yang ulit di artikan.

"Ah... Emm.. . . Tidakk aku hanya menghubungi sepupuku tapi tidak di angkat sama sekali olehnya dan nomornya tidak bisa di hubungi dia bilang akan datang semalam tapi lihat? Pagi ini dia tidak datang juga ada apa dengannya?" Aku tidak tau harus percaya atau tidak. Dari perkataannya seolah bisa membuatku percaya, tapi dari tatapannya seolah berkata lain, oh ayolah ada apa denganmu?

Kemudian aku mengangguk "sudah? Lebih baik kau pergi mandi nanti telat" Lalu dia pergi menuju kamar mandi.

Aku berpakaian sekolah, setelah selesai aku berdiri di depan cermin aku merias diriku dengan olesan make-up yang tipis, rambut aku biarkan terurai olesan lipbalm sedikit dan maskara, oke selesai.

Aku pergi ke bawah untuk membuat sarapan, saat di bawah aku sudah menemukan zafira sedang memasak, sebaiknya aku menghampirinya dan membantunya memasak.

"Oh kau sudah selesai? Mana fira? Biasanya juga dia yang bangun pertama"

"Ah dia ada di atas dan mana yang lain.?"
Kemudian zafira tersenyum. Aku tidak tau mengapa dia tersenyum membuatku takut saja

Bangtan Girls (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang