masalah

2.5K 170 3
                                    

Di balik kamar Halilintar hari itu hanya Gempa yang mendengar semua cerita Halilintar yang sebenarnya terjadi.
[2 Tahun berlalu]

hujan mengguyur malam ini. Tepat pukul 00.59. Seorang anak remaja 14 tahun sedang duduk di sofa menantikan seseorang. Wajahnya antara kawatir dan mengantuk. Anak itu adalah Gempa, yang mengah menantikan kakaknya Halilintar.
"Cklek" suara kenop pintu yang di buka. Terlihat seorang anak seperantaranya. Menggunakan kemeja kotak kotak dan celana jens, yang basah. Itu adalah Halilintar, orang yang ditunggu Gempa dari tadi. Gempa yang melihat itu segera mengambilkan handuk untuk Hali.
Tapi ketika hendak menyelimuti tubuh kakaknya itu, tangannya di hentikan.
"Berhenti memperlakukanku seperti anak anak" ucap Hali dingin sambil memegang sebelah tangan Gempa.
"Tak ada salahnya kan?" Tanya Gempa yang menurunkan tangannya.
"Kembali saja ke kamarmu, aku bisa mengurus diriku sendiri" sambung Hali yang menatap tajam pada mata Gempa.
"Mau sampai kapan kakak seperti ini?" Gempa bertanya kembali
"Aku bilang berhenti memperlakukanku seperti ini" jawab Hali tegas. Ia lalu melangkah menuju tangga. Dan Gempa hanya bisa membeku seperti itu.
Saat akan melangkah naik, Blaze tiba tiba muncul.
"Sudah selesai bersenang senangnya?" Tanya nya sinis.
"Apa urusanmu"Hali balik bertanya
"Habis darimana?dari klub malam atau menjadi pembunuh bayaran?" Sindir Blaze pada Hali.
"Plak" tangan Hali tepat mendarat kasar pada pipi Blaze. "Jaga bicaramu" jawab Hali tajam. Ia lalu melangkah melawati Blaze.
"Kenapa aku benarkan" singgung Blaze. Gempa yang mendengar ucapan Blaze lalu menegurnya.
"Blaze masuk kamarmu sekarang" tegur Gempa. Blaze pun memasuki kamarnya yang diikuti Gempa.
✨✨✨✨✨✨✨✨
Pagi harinya para boboiboy sarapan dengan kakeknya. Hari ini merekan akan pergi ke sekolah untuk semester dua.
"Hari ini makan yang banyak ya, kalian harus semangat, kan hari pertama" goda kakek
"Iya dong, harus" sambung Taufan
"Tanpa makan kita juga tetap bersemangat" ucap Blaze riang
"Gak mungkin, kan kak Blaze pernah gak makan dan langsung sakit dari mananya semangat" jawab Thorn lugu
Tawa pun pecah sekekita semua orang sedang bergembira. Tentunya tanpa tawa dan kalimat Hali.
Setelah sarapan mereka bersiap dan berakangkat sekolah. jarak antara sekolah dan rumah cukuplah dekat, maka dari itu mereka berjalan kaki.
💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚
'Krrriiiiiing' suara bel pulang.
Halilintar pun ke luar dari kelasnya. Ia berjalan menuju gerbang.
"Kak Hali" terdengar teriakkan Taufan dari belakang. Tak ada respon dari Hali, ia tetap berjalan dan acuh dengan sekitarnya.
Taufan tepat di samping Hali, ia memengang bahu kakaknya itu. Tapi di tepis dengan kasar oleh Halilintar.
"Menjauh dariku" ucap Halilintar yang lalu berpindah jauh dengan kecepatan kilat. Taufan membeku, tak menyangka kakak akan seperti itu. Ia hanya bisa menahan tangis yang lama di tahanya. Ia berlari ke dinding belakang dan menangis sejadinya.
Taufan *POV* on
"Kenapa, apa kakak sebenci itu denganku. Maaf kak kalau aku berbuat salah. Aku gak suka kakak selalu menjauh seperti ini. Aku rindu dengan kakak yang selalu bermain denganku dulu. Kemana hilangnya dia" gumamnya
Taufan *POV* off
______________________________________
Sory klo banyak typo dan sory ceritanya gak nyambung


ceritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang