berlatih

2K 153 4
                                    

Minggu minggu berlalu. Kini terhitung  sudah sebulan Halilintar tinggal di rumah Kaizo. Kini mereka sibuk berlatih kekuatan.
       Berlatih mengendalikan dan mengembangkan kekuatan. Kini mereka sangat berbeda dari sebelumnya. Jauh lebih kuat dan tangguh. Lebih hebat dalam bekerja sama. Bahkan sekarang Hali sudah bisa mengalahkan Kaizo.
       Sudah genap dua puluh kali mereka berlatih untuk bulan ini. Mereka berlatih dengan giat, mereka berlatih dengan melawan satu lawan satu.
        "Ah lo mainnya kayak gue musuh lo aja" keluh Fang yang badannya sakit karena di banting Halilintar
       "Mirip" balas Hali tanpa ekspresi
Walau sudah sebulan tinggal bersama Kaizo, tak ada yang berubah pada Hali, bahkan sikapnya semakin dingin. Hari harinya hanya di habiskan untuk mengurung diri di kamar. Ia hanya akan keluar bila Kaizo memanggilnya untuk makan dan sisanya menyendiri lagi.
                        💐💐💐💐💐
Sama halnya dengan Halilintar, keenam boboiboy pun berlatih bersama.
     Kekuatan dan pengendalian mereka jauh meningkat dari sebelumnya. Kehidupan mereka terlihat bahagia, walau dalam diri masing masing memendang benci dan dilema.
       "Kak Upan, lawan aku yuk" ajak Blaze bangganya. "Dan akanku pastikan tak akan kalah" sambungnya
       "Siapa yang tak akan kalah, aku" balas Taufan tersenyum.
     Mereka pun saling mengeluarkan tekhnik terbaiknya. Saling adu ketangguhan, walau tawa selalu terdengar.
          Blaze lalu mengeluarkan bobola apinya, mengarah pada lengan atas Taufan. Dengan cepat, Taufan menghindar dengan menunduk dan melakukan melakukan salto ke belakang, dan kaki sebagai tumpuannya. Tanpa ingat kalau memar kakinya belum sembuh dan sekarang "klek", kakinya terkilir. Dengan cepat ia berdiri santai, dan tersenyum simpul. Walau menahan sakit, ia tak ingin merepotkan yang lain.
       "Blaze sudah sore selesai dulu ya" ucap Taufan mengakhiri dan Blaze mengangguk lalu masuk rumah.
Sama halnya Blaze, Taufan pun memasuki rumah dan naik menuju kamarnya. Dikuncinya pintu dari dalam. Setelah itu di bukanya sepatu, kaos kaki dan balutan kain untuk menahan rasa sakit dari memarnya. Walau sudah sebulan, memar pada kaki Taufan hanya berkurang sedikit dan sekarang rasa sakitnya bertambah karena terkilir.
         Di pijatnya perlahan, sambil menggigit bibirnya karena menahan sakit. Setetes air matanya jatuh karena kesakitan. Lalu kini ingatan tentang kakaknya muncul tanpa diundang.  
         "Dulu kau yang melakukan ini untukku"bisiknya lirih
          "Dan walau sehebat apapun aku menahan sakit kakak akan tahu itu. Masalahku selalu ringan bila ada kakak. Dan bila aku menangis atau terluka kakak akan memelukku dan berkata 'jangan buang sia sia air mata mu, jangan sekali kali. Aku ada di sini ceritalah padaku'. Aku ingat itu. Kakak pasti akan memarahiku dengan memelukku erat. Lalu akan mengusap air mataku dan tersenyum tipis" sambung Taufan dengan berbisik lirih.
         Dan tanpa sadar, tetes demi tetes turun menjadi tangis tak terhentikan. Walau ia membenci kakaknya, tak dapat di pungkiri masih ada sayang dan rindunya pada Halilintar.
        Dihapusnya air mata itu perlahan. Tanpa ada belas sedikit pun.
       "Itu masa lalu, sekarang kau tak ada lagi di sampingku. Bahkan kau membenciku dan aku pun begitu" Taufan berbisik tegas dan memcuci wajahnya. Kakinya kembali balut dengan kain seperti tadi.
               "Tok tok tok" pintu kamar Taufan diketuk. Taufan pun berjalan ujung pintu, dibukanya pintu dan terlihat sosok Gempa di sana.
       "Apa kak Taufan tadi menangis?" Tanya Gempa ragu
       "Enggak tuh" balas Taufan sambil tersenyum lebar
        "Oh gitu ya, tadi aku denger suara isakan tangis soalnya" jelas Gempa
         "Salah denger kalik" ucap Taufan
         "Kakak belum makankan, ayo kita makan bersama" ajak Gempa
         "Tau aja kakaknya laper" balas Taufan menggoda.
      Mereka lalu makan bersama di bawah. Dengan menu nasi goreng dan es coklat kakeknya.
                    🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Hai kawan kawan        
        Author ucapkan terimakasih karena mau terus mengikuti cerita ini.
        Apa bila ada kesalahan Author minta maaf. Karena Author sangat baru dalam hal ini dan selalu penuh dengan kesalahan yang mungkin kurang berkenan di hati kalian.
                        Byebyebye
      
        

ceritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang