seventeen

193 37 0
                                    

"Eh, buset, dia keliatan marah tuh," ujar Daniel yang heboh menunjuk pada Jack yang sekarang berjalan mendekati aula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Eh, buset, dia keliatan marah tuh," ujar Daniel yang heboh menunjuk pada Jack yang sekarang berjalan mendekati aula.

"Ayo!" ajak Corbyn ketika Jack sudah semakin dekat dengan aula.

Terlihat di depan aula terdapat dua orang panitia, perempuan dan laki-laki, yang melempar senyuman walaupun terlihat agak bingung. Ketika kami penasaran tentang apa yang akan Jack lakukan, selanjutnya pemuda itu malah menonjok sang laki-laki dengan kencang, sampai pemuda itu tersungkur. Lalu Jack dengan santainya masuk ke dalam aula dimana acara sedang berlangsung.

Kami bertiga berlari menghampiri dengan paniknya. Gadis yang tadi menemani pemuda itu terlihat sangat panik, "Radit, bangun! Dit! Ayolah, bangun!" ujarnya sembari menepuk-nepuk pipi pemuda itu dengan lembut.

Daniel langsung berjongkok melihat luka yang di hasilkan oleh Jack. Lalu dia melihat ke arah kami berdua yang masih berdua, "Kejar dia! Ini biar urusan gue," perintahnya yang membuat Corbyn mengangguk lalu langsung menarik tanganku ke dalam.

Aku melihat Lauren yang sedang celingak-celiguk kesana-kemari. Aku tarik lengannya, "Lari ke DJ dan berhentiin semua musik! Ada yang janggal," perintahku. Gadis itu kebingungan lalu melihat ke arah Corbyn yang mengangguk mantap. Lauren malah terlihat ikut-ikutan mengangguk dan menghadapku sekali lagi, "ayo!" lanjutku.

Ponsel Corbyn bergetar, membuat pemuda itu melihat ke arah benda pipih tersebut selagi memperlihatkannya juga padaku. Satu pesan masuk.

From : Zachary Heran

Bruh? Si keriting ada di depan panggung. Dia ngeliatin Jonahnya aneh gitu.

Kami berdua membelalakan mata terhadap satu sama lain lalu langsung berlari mendekati panggung. Aku menarik tangan Corbyn untuk segera ke backstage. Kesampaian kami di backstage membuat panitia lain menghadap ke arah kami. Natalie, Zach, dan Inem yang ada disana langsung menghampiri kami. Corbyn menatap ke arah Zach, "Yang jaga lighting sekarang siapa?" tanyanya.

"Ada Eben sama yang laen," jawab Zach.

"Ini si keriting mencurigakan parah. Dia mau ngapain lagi, coba?" akhirnya Natalie maju dan mengeluarkan suara.

Aku hanya menggeleng lalu gerakanku di ikuti oleh Corbyn. Setelahnya, kami mendengar suara ramai dari luar area backstage. Kami berlari untuk mengintip ke arah panggung. Corbyn dan Zach langsung loncat ke atas dan membantu Jonah yang sekarang tersungkur, bahkan mic nya sudah tidak tahu terlempar kemana. Natalie menarik diriku dan Inem untuk menunggu di depan panggung, ya, kami bertiga shock. Bahkan semua orang yang ada disini. Jack, menghantam Jonah dengan keras. Walaupun sekarang Corbyn sudah menarik tubuhnya juga melemparnya dengan kencang sampai ke pinggir panggung. Zach langsung mencoba membangunkan Jonah yang akhirnya di bantu oleh beberapa panitia lelaki yang lainnya.

Baru saja Corbyn membalikkan tubuhnya untuk ikut membantu Jonah, si keriting itu membalikkan tubuhnya lalu menonjoknya tepat di wajahnya sampai Corbyn terjatuh. Walaupun tubuh Jack lebih kecil, bisa ku yakini tenaganya cukup besar. Orang-orang yang berada disini -kebanyakan perempuan- berteriak ketakutan, panitia yang lainnya dengan segera memindahkan orang-orang, sedangkan beberapa panitia lelaki yang lainnya terlihat membujuk kami untuk ikut berpindah karena pemuda-pemuda itu sedang di pisahkan oleh panitia lainnya.

Seperti sekarang ini, Corbyn yang di tahan-tahan oleh beberapa panitia lelaki begitu juga dengan Jack, "Punya masalah apa lo sama temen gue, Keriting!" bentak Corbyn dengan amarahnya yang sudah di ubun-ubun. Membuat diriku takut juga sedih melihatnya.

"Gue gak ngerti kenapa keluarga gue malah percayain lo, bangsat! Mati aja sana gak usah hadir lagi di kehidupan keluarga gue!" jawab Jack tak kalah marahnya.

Aku baru sadar bahwa sekarang Inem menangis selagi memegang keras lenganku. Aku baru tersadar sesuatu, dimana Natalie? Lalu ku lihat dia sudah menangis sembari membantu Jonah turun dari panggung. Aku menjauhkan tubuh Inem yang membuat gadis itu melihat ke arahku dengan bingung, "Bantu Natalie aja. Gue gak bisa diem aja ngeliatin mereka begini," ujarku.

"Dania, jangan!" ujar Inem yang berusaha mempertahankan lenganku.

"Gak, lo sekarang bantu Natalie sama Zach. Bantu Jonah!" jawabku, final.

Tidak bisa di ganggu gugat, aku harus membantu para panitia lelaki yang sudah kewalahan menahan Corbyn dan Jack itu. Aku harus bisa menenangkan Corbyn, lalu setelahnya berurusan dengan si keriting. Aku tidak mengerti, hidupnya menyusahkan orang saja.

Dasar, keriting sialan.








Dasar, keriting sialan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oreo • Corbyn Besson • [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang