satu.

5.5K 492 16
                                    

"chris!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"chris!"

bangchan menoleh, mendapati perempuan bersurai hitam itu sedang melambaikan tangan kepadanya. bangchan membalas dengan anggukan kecil, dan membawa dirinya untuk mendekati perempuan itu.

"kenapa?"

perempuan itu mengalihkan pandangan ke dalam ruangan yang sangat besar, diisi oleh ribuan mahasiswa baru yang sedang duduk dengan rapi. ia menunjuk ke arah satu mahasiswa yang sedang duduk di sebuah kursi, berwajah pucat dengan tangan yang sedang menggenggam sebotol air mineral.

"anak regu lo. barusan mt* bilang dia sakit, maagnya kambuh." perempuan itu berujar.

bangchan melihat ke arah yang ditunjuk oleh perempuan itu, kemudian mengangkat alisnya, keheranan. "sekarang 'kan baru jam enam pagi. dia gak sarapan, ra?"

perempuan itu—saerom alias naura, lantas mengangkat kedua bahunya malas. "gue gak tau, tadi cuma dikasih tau kalau dia sakit, dan itu anak regu lo. udah sana, urusin."

"okay. makasih, ra." bangchan mengangguk singkat, kemudian melangkahkan kakinya masuk ke aula.

langkahnya berhenti di depan adik tingkatnya yang sedang memegang perutnya. di samping lelaki itu, perempuan dengan surai cokelat yang diikat tengah berjongkok, mencoba untuk menyuapi lelaki itu biskuit.

bangchan akhirnya berjongkok di depan lelaki itu, dan membaca nametagnya.

evano irshad ivandinata, anak fik, batinnya.

"maag, kalyna?" bangchan bertanya ke perempuan dengan badge berwarna hijau muda di lengan kirinya.

minju mengangguk singkat. "iya. lo urusin bentar, ya? barusan ada anak quadran dua yang mimisan, gue harus ke sana."

bangchan mengangguk dan meraih biskuit yang diberikan minju.

ia fokus menatap laki-laki yang sedang menunduk di hadapannya ini. bangchan tersenyum, dan bertanya. "kenapa dek? gak sarapan ya kamu?"

hyunjin enggan menjawab, ia masih menunduk. bahkan untuk menatap mata bangchan saja ia tak berani.

"jawab aja, gak usah takut. saya gak bakal marahin kamu—kan saya bukan divisi dmt*?"

bangchan terkekeh sambil menyodorkan biskuit itu ke arah hyunjin, menyuruhnya untuk makan walaupun hanya sedikit.

hyunjin meraih biskuit yang diberikan bangchan, kemudian berbicara dengan suara kecil. "a—aku ga sempet sarapan, kak."

"kamu tau kan, kakak sr* di asrama kamu udah bilang kalau kamu harus sarapan sebelum berangkat pkkmb?" bangchan mengangkat sebelah alisnya.

anggukan singkat adalah jawaban yang diberikan oleh hyunjin. laki-laki itu merasa bersalah, entah kenapa—mungkin karena ia tidak mematuhi anjuran yang diberikan, dan malah membuat repot panitia.

bangchan menghela napasnya sebelum berdiri. "nanti jam 7, makanan bakal dateng. saya bakal langsung kasih ke kamu." ia memperhatikan jam tangannya yang menunjukkan waktu enam lebih sepuluh menit.

"kalau perutnya masih sakit, kamu jangan ikutan baris ya. sama mt aja,"

hyunjin tersenyum singkat dan membalas kalimat bangchan dengan ucapan terima kasih. di saat yang bersamaan, kedua pipi bangchan menghangat, dan juga mulai memerah.

bangchan berdeham, mengantongi tangannya di saku celana jeansnya sebelum buru-buru pergi keluar dari aula.

gerah, pikirnya.

"dioper ke depan ya, dek."

bangchan menjelaskan, yang segera dipatuhi oleh seluruh anggota regu pkkmbnya. tangannya dengan buru-buru mengeluarkan cemilan dari kantong plastik bening yang berada di depannya.

saat hanya tersisa satu cemilan di dalam kantong plastik itu, bangchan menoleh ke belakang. memperhatikan hyunjin yang sedang melamun—dan masih memegangi perutnya.

bangchan meraih satu botol air mineral dan satu kotak cemilan, dan membawanya ke hyunjin. "ini," katanya. "sarapan."

hyunjin mendongak, kemudian meraih dua benda yang diberikan sebelum menggumamkan kata terima kasih.

"seluruh maba dan miba, kalian diberikan waktu untuk makan selama sepuluh menit." suara itu menggema di aula tersebut, laki-laki tinggi yang memakai kacamata, berdiri di tengah panggung. ia mengedarkan pandangannya ke seluruh mahasiswa baru di aula itu, kemudian melanjutkan kalimatnya. "dimulai dari... sekarang!"

bangchan duduk di lantai, di samping kursi yang hyunjin duduki. tugasnya sekarang hanyalah menunggu anggota regunya untuk menyelesaikan sarapan mereka, kemudian membereskan semua makanan yang sudah dihabiskan. ia bisa mendengar hyunjin menghela napas lega saat seluruh mahasiswa diberi izin untuk makan. kedua tangannya bergerak perlahan untuk mengambil kue lapis di dalam kotak, membuka plastiknya dan melahapnya dengan pelan.

bangchan memperhatikan adik tingkatnya itu dalam diam. ia yakin kalau hyunjin tidak akan menghabiskan makanannya. lagipula, waktu yang diberikan hanya sepuluh menit.

ia akui, hyunjin ini manis. ia tidak bisa bohong soal ini. terutama saat laki-laki itu memberikan senyuman singkat kepadanya. bangchan merasa aneh, ia tahu tidak seharusnya ia merasa seperti ini.

tapi ia ingin mengenal anak itu lebih jauh.

mt: medical teamgt: guard teamdmt: dicipline and motivation teamsr: senior residence

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mt: medical team
gt: guard team
dmt: dicipline and motivation team
sr: senior residence

muara | chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang