empat.

2.3K 382 22
                                    

"masih lama gak, van? kok lo betah banget sih, di gramedia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"masih lama gak, van? kok lo betah banget sih, di gramedia."

itu jisung, mengeluh karena hyunjin tak kunjung selesai dalam memilih buku. lelaki itu sedari tadi memutari rak yang sama, mencari-cari novel yang menarik perhatiannya.

hyunjin memutar bola matanya. "gue tadi udah ngomong, kalau lo gak betah nunggu gue milih buku mendingan pergi makan dulu aja sendiri."

"masa sendiri?" jisung tidak terima. "gue gak mau kelihatan jomblo."

"well, in fact, you are."

jisung memukul bahu hyunjin agak keras. "sialan,"

hyunjin tidak mempermasalahkan bahunya yang berdenyut nyeri, ia hanya tertawa. lantas, ia memutar tubuh jisung dan mendorong punggungnya menjauh. "udah sana, ke wendys. nanti gue nyusul."

"yaudah, lo mau mesen apa?"

hyunjin menjawab sambil membaca judul novel yang baru saja ia raih, tanpa menoleh sedikit pun ke arah jisung. "burger, terserah yang mana."

"gue tunggu setengah jam, kalau lo gak balik nanti burgernya gue makan." jisung mendengus saat hyunjin mengibaskan tangannya seolah-olah sedang mengusirnya. ia langsung beranjak pergi, meninggalkan hyunjin sendirian di sana.

kebetulan juga toko buku itu sedang sepi, hyunjin bisa dengan leluasa menikmati alunan musik yang diputar di sana sambil memilih novel.

"mau nyari apaan di gramedia, ra?"

suara itu meraih atensinya. hyunjin sedikit sebal, baru satu menit ia merasakan ketenangan, sekarang malah ada yang menginterupsi—dan ia tentu tidak bisa melayangkan protes apapun, ini tempat umum. lagipula, hyunjin sangat mengenal suara itu.

saat hyunjin menoleh, ia mendapati bangchan dan saerom yang sedang berjalan memasuki toko buku sambil bergandengan tangan, dengan saerom yang sudah mulai melihat sekeliling dan bangchan yang masih menatap gadis itu.

saerom melepaskan tautan tangannya dengan bangchan, kemudian berjalan sedikit menjauh. "nyari kamus, punyaku hilang."

"kamus bahasa inggris? padahal 'kan, bisa minta ajarin ke aku." bangchan berujar, yang dibalas oleh tatapan nyalang dari saerom. "gak deh, kamu suka ngajarin yang bener."

bangchan hanya terkekeh geli mendengarnya. toh, yang saerom katakan juga tidak salah.

hyunjin memutar bola matanya malas melihat interaksi mereka berdua. entah mengapa ia juga merasa jengah, padahal ia hanya adik tingkat yang kebetulan bertemu dengan mereka berdua.

"mana sih kamusnya?" saerom mulai mengeluh. "lihat di rak sana sini juga gak—"

"rak paling belakang, kak." hyunjin menyeletuk. "tadi saya sempat lihat."

baik saerom dan bangchan sama-sama menoleh. saerom langsung tersenyum dan menggumamkan kata terima kasih, kini ia tidak perlu repot-repot mencari lagi.

muara | chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang