enam belas.

2K 263 28
                                    

changbin merampas benda tajam yang barusan bangchan genggam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

changbin merampas benda tajam yang barusan bangchan genggam.

yang lebih tua menatapnya marah. sementara changbin hanya bisa menatap balik kakak tingkatnya itu dan menghela napas panjang. "gak usah macem-macem," ucapnya sambil menyimpan benda itu di saku celananya.

"balikin." bangchan menatapnya tak suka, tangannya terangkat untuk menggapai saku celana changbin. tapi ia kalah cepat.

"lo tau 'kan, ini ga ada untungnya buat lo?"

bangchan memutar kedua bola matanya malas. "ga penting soal itu. balikin—"

changbin mengeluarkan dua bungkus rokok dari sling bag-nya dan melemparkannya ke arah bangchan dengan malas. dua benda itu jatuh ke lantai sebelum bangchan sempat menangkapnya.

"pake ini aja, gue temenin."

bangchan mendecih setelah mengambil satu bungkus rokok itu dari lantai. "bukannya ini sama aja? jatohnya tetep nyakitin diri gue, 'kan?"

changbin duduk bersila di depan bangchan, memilih untuk mengambil satu batang rokok dan menyalakannya.

"seenggaknya lo gak bakal pergi sekarang," asap rokok keluar dari mulutnya, "emangnya lo mau pacar lo sedih kalau lo tiba-tiba pergi?"

"enggak sih."

"yaudah, nurut sama gue." changbin mengembuskan napasnya kasar.

bangchan mendengus. "lagian gue gak ada niatan buat pergi sekarang, arya."

changbin memainkan rokok yang masih menyala di jemarinya. "tetep sih, gue tau lo bakal nyakitin diri sendiri,"—ia mendongak dan menatap bangchan serius—"gue tau lo mungkin ngerasa lega ngelakuin itu, tapi tolong, itu bukan cara yang baik buat ngelampiasin apa yang lo rasain sekarang."

"evan sayang sama lo," changbin melanjutkan. "kalau lo juga sayang sama dia, please jangan gini."

bangchan mengeluarkan satu batang rokok dari bungkusnya. ia hanya memainkan rokok itu di sela jemarinya, tidak memiliki niat untuk menyalakannya. "lo tau kan, ya, gue ini sebangsat apa?" pandangannya fokus pada rokok di genggamannya. "menurut lo, apa gue pantas buat evan?"

changbin mengangkat bahunya singkat. "entah, gue rasa lo gak butuh penilaian orang untuk itu."

"kenapa?" bangchan tertawa kecil, "gue kira hal itu harus butuh penilaian, karena gue ngerasa gue ga bisa menilai itu."

"gue gak bisa menilai hal itu, christopher. coba lo liat diri lo sendiri, udah ngerasa lebih baik belum? udah siap untuk merubah diri dari kesalahan lo yang dulu belum?"

bangchan menatap changbin, terkejut. "hah, kesalahan—"

"bang dimas ke sini buat nonjokin lo, gak mungkin gue gak tau alasan dia ngelakuin itu."

muara | chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang