sepuluh.

1.8K 281 34
                                    

tutup telinga, dan jangan pedulikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tutup telinga, dan jangan pedulikan.

itu hal yang selalu hyunjin pikirkan setiap orang-orang datang kepadanya untuk memberitahu bahwa bangchan bukanlah orang yang baik untuknya. hyunjin hanya ingin merasakan kebahagiaan bersama orang yang disukainya, ia tak memikirkan masa depan yang mungkin saja akan menghancurkannya—ia ingin menikmati waktu yang sedang berjalan saat ini. menikmati waktu yang ia lalui bersama kakak tingkat yang ia sayangi.

jika hyunjin harus jujur, ia memang pernah beberapa kali meragui bangchan.

bagaimana jika bangchan memang orang yang tak pantas untuknya? bagaimana jika akhirnya nanti bangchan akan pergi meninggalkannya tanpa ada kejelasan? berbagai pertanyaan yang memusingkan selalu muncul di benak hyunjin, hampir setiap malam sejak ia mendapatkan pesan singkat tentang bangchan yang tidak sebaik yang ia kira.

tapi hyunjin sadar, ia mungkin bisa menghancurkan hubungannya dengan bangchan jika pikiran buruk itu terus muncul dan ia pedulikan.

jadi saat ini, ia hanya ingin menggenggam tangan bangchan dan mencoba menjalani kisahnya pelan-pelan.

hyunjin ingin meraih kebahagiaan yang kerap ia dambakan.

"tumben pakai baju gituan kak?"

hyunjin bertanya keheranan saat melihat bangchan yang mengenakan setelan jas. lelaki itu memang memakai kaus di dalamnya, tetapi tetap saja bagi hyunjin sungguh asing untuk melihat bangchan seperti itu.

yang ditanya hanya bisa membalas dengan kekehan singkat sebelum melajukan mobil yang dikendarainya.

hyunjin masih penasaran—tapi ia akui, bangchan memang kelewat tampan jika berpakaian seperti ini. "dalam rangka apa?"

"nanti kamu tau," bangchan menjawab singkat.

"okay..." hyunjin memutuskan untuk mengurungkan niatnya yang hendak bertanya lebih lanjut. lebih baik dia mengetahuinya nanti saja. yang lebih muda memainkan ponselnya sambil bertanya, "hari ini mau ke mana?"

"music store," mata bangchan fokus ke jalanan. "mau nyari gitar baru."

hyunjin melirik bangchan sedikit. "memang yang lama kenapa?"

"gak sengaja didudukin sama arya, jadinya rusak."

cukup aneh, tetapi hyunjin hanya tertawa sebagai balasan. keheningan menyelimuti, bangchan fokus menyetir dan hyunjin fokus bermain dengan ponselnya.

begitu mereka sampai, keduanya langsung turun dan memasuki toko alat musik tersebut. bangchan fokus memilih gitar yang akan dibelinya, sementara hyunjin mengikutinya dari belakang.

satu tangan di dalam saku celana, dan tangan lainnya memegang gitar. hyunjin menahan napasnya—bangchan terlihat sangat tampan di matanya. dan tanpa berpikir dua kali, hyunjin memotret manusia di depannya ini.

muara | chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang