lima.

2.1K 363 103
                                    

hyunjin menghela napasnya kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hyunjin menghela napasnya kasar. ia baru saja keluar dari kelasnya, dengan sketchbook di tangan kanannya.

"van,"

hyunjin menoleh, mendapati jisung yang sedang berlari kecil ke arahnya.

"baru kelar kelas?" tanya jisung, dan hyunjin mengangguk.

"lo baru kelar? apa kelas lagi?" hyunjin balik bertanya, karena kelihatannya jisung tidak ada niatan untuk pulang.

dan memang benar, jisung menggeleng. "gue masih ada kelas."

"yaudah, semangat kalau gitu." hyunjin berkata, dan dibalas oleh anggukan jisung. setelahnya, hyunjin berjalan menuju lift, menekan tombol turun dan menoleh ke jendela sembari menunggu.

hujan.

dia menghela napas lagi. bukannya dia tidak suka hujan, saat ini ia sedang membawa sketchbook. tentu saja ia tidak ingin buku penting itu basah karena air hujan nanti. mau tidak mau dia harus menunggu sampai hujan agak reda.

pintu lift terbuka, ada satu orang di dalam. hyunjin hanya melihat kakinya—lelaki itu tidak punya niatan untuk melihat wajah orang yang bersamanya di dalam lift, dan ia melangkah masuk. setelah menekan tombol angka satu, ia mengeluarkan ponselnya sembari menunggu.

"sendiri?"

hyunjin tidak bohong, ia benar-benar tersentak saat mendengar lelaki di sampingnya berbicara. begitu ia menoleh, hyunjin menautkan kedua alisnya.

ternyata itu bangchan.

"kelihatannya gimana, kak?" balas hyunjin, yang disambut oleh gelak tawa bangchan.

"kenapa sendirian?"

hyunjin menggerakkan bahunya. "yang lain masih pada asistensi, aku dibolehin pulang duluan."

bangchan mengangguk singkat. lelaki yang lebih tua melirik sketchbook hyunjin. "habis kelas apa?" dia bertanya. "gamdas*?"

"rupa dasar," bertepatan saat hyunjin menjawab, pintu lift terbuka. hyunjin dan bangchan sama-sama melangkah keluar, menuju pintu depan gedung fakultas.

begitu mereka sampai di depan, hujan belum kunjung reda, malah bertambah deras. padahal hyunjin kira hujannya hanya akan bertahan sebentar, ternyata lebih lama dari perkiraannya. bangchan melihat ekspresi hyunjin, anak itu kesal. bangchan tersenyum sambil diam-diam melepaskan jaketnya. "mau langsung balik ke asrama?"

muara | chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang