SL 10 | Tamparan dari Allah

1.6K 173 7
                                    

Mengikat seseorang sebelum menikah adalah hal yang sia-sia. Karena pada akhirnya, kebaikan atau keburukan apapun yang kita lakukan demi menjaganya, hanya menjadi upaya untuk menjaga jodoh orang lain.
.
.
.
|T A M P A R A N D A R I A L L A H|
@MEGAMF_

Nayla

Pagi ini gue bakal ke rumah lo, dianter Mas Arkan. Katanya Mas Arkan bakal lembur hari ini dan dia khawatir gue mati kebosenan kalo diem di rumah sendiri. Jangan lupa siapin cemilan yang banyak.

Aku mencibir saat membaca pesan yang Nayla kirim. Mas Arkan baru ingat ada aku jika sedang butuh bantuan. Sedangkan jika aku ingin Nayla main pada hari-hari biasa, dia selalu menolaknya.

Dasar suami posesif.

Iye, Bumil.

Aku membalas singkat pesannya lalu bersiap ke supermarket. Sepertinya kedatangan bumil itu membutuhkan banyak stok cemilan. Aku punya rencana untuk mengajak bumil itu menonton drakor maraton denganku. Ya, meskipun Umma tidak akan suka, aku akan bersembunyi dan diam-diam. Lagi pula aku kan hanya menonton, tidak ada yang salah. Tidak semua drakor itu berdampak buruk. Ada beberapa yang tetap memiliki hikmah di balik ceritanya.

Ponselku bergetar lagi.

Nayla

Gue lagi mau makan salad buah, Lea 😁 Di depan supermarket deket rumah lo ada, kan? Beli yaaa.

Aku menghela napas.

Untung sahabat. Kalau bukan, sudah kuminta dia untuk mengganti rugi tiga kali lipat.

Untungnya aku sudah mandi, meskipun tidak ada kuliah hari ini. Hari kamis adalah hari yang selalu aku tunggu-tunggu. Karena hanya hari kamis yang benar-benar seperti hari libur untukku. Sedangkan di hari sabtu dan minggu, Mas Langit atau Umma selalu saja tidak bisa membiarkanku diam di kamar seharian. Ada saja alasannya untuk membuatku keluar dan melaksanakan aktivitas yang terkadang lebih berat dari kuliah.

Biasanya kamis akan menjadi hari yang menyenangkan karena di sore hari, aku akan berkumpul dengan Nayla dan Ara untuk melaksanakan buka bersama. Hal rutin yang tidak pernah kami tinggalkan. Tapi kamis ini hanya Ara yang berpuasa. Aku sedang kedatangan tamu dan Nayla sedang dalam pelarangan terlalu banyak berpuasa. Bumil cantik itu sedang berada di fase ngidam akut, jadi Mas Arkan mengusulkan untuk mengurangi puasa senin kamisnya. Katanya kasihan anak di dalam perutnya, takut ngiler kalau gak diturutin.

"Ke mana, Lea?"

Aku menoleh. Umma bertanya sembari menyirami berbagai bunga di depan rumah kami.

"Supermarket, Ma. Katanya bentar lagi Mas Arkan mau nitipin Nayla ke sini. Jadi Alea mau siapin beberapa makanan buat Bumil ngidam itu."

Umma membulatkan matanya seraya berteriak kegirangan, "Akhirnya Nayla ke sini juga. Aduh, Umma udah kangen akut sama dia."

Aku tertawa lalu mulai berjalan ke supermarket. Yah, kehadiran Nayla memang selalu diidam-idamkan banyak orang. Aku juga merasa beruntung sudah mengenal dan bersahabat baik dengannya. Entahlah, aura positif Nayla selalu menyebar di sekeliling kami. Lihat saja kebiasaan Nayla puasa senin kamis, bisa ia tularkan padaku dan Ara. Padahal aku adalah tipe orang yang mudah lapar dan tidak bisa lama-lama membiarkan tenggorokanku kering. Pada awalnya aku merasa sangat kesulitan menerima tantangan dari Nayla untuk puasa senin kamis. Tapi paksaan-paksaan dari Nayla berhasil menjadi suatu kebiasaan. Yang terjadi sekarang adalah, jika tidak melaksanakan puasa senin kamis, aku merasa sedikit berdosa.

Skenario Langit |Revisi-On Going|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang