Naruto © Masashi Kishimoto
Love Is Feeling © RiuDarkBlue21
Warning: AU, OOC (cool Naruto), typo, saya tekankan kembali! Bahwa ini adalah inspirasi saya! Nggak ngejiplak siapapun kecuali karakternya!
🍂🍂🍂
Flashback Part I
"Kyyaaa mereka keren sekali ...."
"Ayo Naruto-kun~ ganbatte ...."
"Sasuke-kun."
"Kiba-kun, Sai-kun, Shikamaru-kun
i love you ...."Teriakan menggema di lapangan basket indoor Konoha Junior High School, salah satu sekolah elit di Tokyo. Sekarang Konoha Junior High dijadikan sebagai tuan rumah basket antar sekolah. Perlombaan basket ini selalu diadakan setiap satu semester sekali dan sekarang Konoha Gakuen sedang mengadakan babak final melawan Suna Junior High.
"Over bolanya Kiba!"
"Yo, Naruto ini bolanya!" pemuda yang dipanggil Kiba itu melempar bola basket ke arah Naruto.
Hap!
Ditangkaplah bola bergaris orange itu.
Dug! Dug! Dug!
Sapphire sebiru samudra Naruto menatap tajam ring basket 3 meter di depannya. Tidak peduli dengan peluh di wajah tannya, Naruto hanya meneriakan satu kata di hatinya 'Berhasil!'
Syut.
"Aku berhasil!" teriaknya dengan cengiran lima jari yang ia miliki.
"Kyyyaaa kita menang!"
"I love you Naruto-kun."
"Kau hebat Kitsune!" Sai merangkul pundak Naruto.
Sasuke, Shikamaru, dan Kiba menghampiri pemuda pirang yang dirangkul Sai. Mereka ingin memberikan rasa terima kasih pada sahabat pirangnya itu, karena berkat Naruto, Konoha Gakuen menang.
"Ck, Baka Dobe."
Kepala pirang Naruto menoleh. "Apa sih Teme?! "
Bletak.
"Aw ... apa yang kau lakukan Teme?!"
"Itu tanda selamat dariku."
Bibir Naruto mengerucut. "Lebih baik kau tak mengucapkannya."
Sontak semua orang tertawa.
"Naruto?"
Naruto menoleh. "Eh? Iruka Sensei?" Ia menyapa guru olahraganya.
"Terima kasih, berkatmu kita menang." Ya, kerena memang Naruto yang mencetak point paling banyak.
Tengkuk yang tidak gatal itu ia garuk, tidak lupa cengiran lima jari khasnya. "A-ah Sensei, ini juga berkat yang lain kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Feeling ✔
FanfictionVOTE DAN COMMENT JANGAN LUPA, TERIMA KASIH. Pernahkah kalian mendengar penyakit mati rasa? Tidak merasakan marah, kesal, senang, bahkan cinta, dan yang paling penting, apakah orang yang mati rasa bisa jatuh cinta? "A-apa yang ka-kau lakukan?" "Diam...