EXTRA CHAPTER

8.4K 576 129
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Love Is Feeling © RiuDarkBlue21

Warning: AU, OOC (cool Naruto), typo, saya tekankan kembali! Bahwa ini adalah inspirasi saya! Nggak ngejiplak siapapun kecuali karakternya!

🍂🍂🍂

"Woi! Kitsune!"

Naruto menyipitkan matanya, ia berusaha mencari suara cempreng di tengah kerumunan kantin. Gila saja! Ini pasar atau kampus?!

Tanpa sadar Naruto tersenyum tipis. Ia melihat teman-temannya. Ia berjalan dengan sesekali membenarkan tali tas di bahunya. Berat sekali tas Naruto saat ini, satu buku tebal, jika Naruto taksir bisa mencapai setengah kilogram. Belum lagi laptop.

Jika tidak ada tugas penting, ini laptop sudah Naruto buang. Ada yang ingin memungut?

"Apa kabar, Bro?" Kiba dan Naruto melakukan tos ala-ala pemuda keren. Kiba tersenyum lebar sementara Naruto tersenyum tipis.

Ia berlanjut pada Sasuke, Sai, dan terakhir Shikamaru. Langsung saja Naruto duduk di kursi panjang di hadapan Kiba.

"Long time no see, ya?" Sai tertawa, ia menyimpan ponselnya di meja. Onyxnya menatap Kiba yang menyeruput ice coffee. "Kiba?"

"Apa?"

"Kau makin jelek saja."

"Sai!"

Ini pertemuan mereka yang pertama semenjak satu bulan dan itu yang pertama kali Sai katakan?!

Semua tertawa, bahkan Shikamaru yang mengantuk pun tertawa. Sai tetap tidak berubah meskipun mereka sudah kuliah. Mereka sama-sama sibuk di semester empat ini. Waktu bertemu makin sempit.

Jika bertemu pun pasti hanya di jalan dan itu pun bisa dihitung menit.

"Kita jarang bertemu sekarang." Shikamaru mengaduk ramennya, ia harus makan supaya ada tenaga untuk melanjutkan aktivitas.

Sasuke menoleh. Ia mengangguk. "Hn, sekarang sulit. Apalagi nanti jika sudah bekerja. Pasti kita akan sibuk."

"Wah, kau rajin baca buku sekarang."

Kiba mengangguk menanggapi pernyataan Naruto.

"Tentu saja, aku calon dokter."

Naruto mendengus. "Aku harap nilai kuismu nol."

"Wah, Naruto kau mewakili do'aku, wajib kita ikuti. Yo semua."

"Sai!"

Semua tidak mendengar, mereka khusyu berdo'a kepada Yang Maha Kuasa.

"Kalian benar-benar tidak berubah." Kiba menendang kursi Sai. Membuat pemuda yang sibuk dengan do'anya terganggu dan balas melotot, Sai mengambil kuas cat di atas meja dan mengoleskannya ke pipi Kiba.

"Zombie! Pucat sialan!"

Naruto tertawa, ia jadi ikut mengoleskan kuas dengan cat kuning itu di pipi Kiba.

"Ayo! Ayo! Buat segitiga di pipi Kiba jadi warna orange."

"Aku bantu." Sasuke mengangkat kuasnya, sedangkan Kiba ditahan kanan kiri oleh Sai dan Naruto.

Keributan di meja pojok menarik perhatian kantin yang bagaikan pasar ikan itu. Untung yang ribut anak-anak orang kaya berwajah di atas rata-rata, jadi tidak akan ada yang berani semena-mena.

Love Is Feeling ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang