08

8K 715 43
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Love Is Feeling © RiuDarkBlue21

Warning: AU, OOC (cool Naruto), typo, saya tekankan kembali! Bahwa ini adalah inspirasi saya! Nggak ngejiplak siapapun kecuali karakternya!

🍂🍂🍂

Manik sapphire Naruto menatap jam di pergelangan tangan kirinya. "Pukul 11:30," gumamnya. Masih satu jam lebih untuk janjinya dengan Shion.

Naruto menatap ke seluruh ruangan. Cafe ini memang terdiri dari sofa-sofa yang disekat dengan kaca tebal yang agak buram. Ia memilih duduk di tengah-tengah sofa yangdi sekat kaca kanan kirinya.

Tangannya merogoh saku celana jeansnya. Memilih memainkan game terbaru di ponselnya. Ia memang sengaja datang lebih awal. Agar menghilangkan stres yang dideritanya akhir-akhir ini.

"Kau memang hebat, Baby." Samar-samar telinga Naruto mendengar ucapan seseorang di sebrang.

"Bukan apa-apa ... hanya saja ... aku tidak tahu, strategi basketnya seperti apa."

'Su-suara ini?' kepala pirangnya menoleh ke belakang. Mencoba melihat lebih jelas apa yang bisa dilihatnya dari dinding kaca buram. Manik sapphirenya membulat, di seberang sana. Shion sedang dirangkul mesra pemuda berambut merah maroonGaara—

"Yang pentingkan kita tahu ... dia jarang latihan karenamu." Itu suara Gaara yang terdengar memuakan ditelinga Naruto.

Shion tersenyum manis. Yang tidak pernah dilihat saat kencan dengan Naruto. "Tak sulit mmenip kapten pirang itu—"

Deg!

"Hanya perlu kerlingan mata dan, binggo!" Tawa mereka berdua seakan menggema ditelinga Naruto.

'Maafkan aku, kalian benar Sasuke, Shikamaru, Kiba, Sai ... Shion ... dia hanya memanfaatkanku.'

"Kita juga tahu teknik main basketnya ...." Shion terkikik.

Tangan Naruto mengepal.

"Ya. Baby, dia memang bodoh."

Gigi putih Naruto beradu.

"Percuma juara kelas, menang olimpiade, atau bahkan jadi kapten basket ... jika dia masih bisa ditipu oleh seorang gadis."

Manik sapphire Naruto terpejam. Mencoba menetralkan amarahnya.

"Tapi ingat! Kau harus putus dengannya tiga bulan lagi."

Deg!

'Bukankah itu final main basket?'

"Tentu, Baby."

Cukup! Tubuh, hati, dan pikiran Naruto tidak bisa menerimanya.

...

Sudah lima jam ia duduk di sini, taman Tokyo. Tidak memedulikan perutnya keroncongan, atau bahkan mantel hitamnya yang basah karena butiran salju.

Love Is Feeling ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang