Naruto © Masashi Kishimoto
Love Is Feeling © RiuDarkBlue21
Warning: AU, OOC (cool Naruto), typo, saya tekankan kembali! Bahwa ini adalah inspirasi saya! Nggak ngejiplak siapapun kecuali karakternya!
🍂🍂🍂
"Yo, Naruto ambil!"
Hap
Bola yang tadinya dilempar Kiba kini ditangkap sang kapten basket Konoha Gakuen. Sapphire biru Naruto menatap tajam ring basket di hadapannya.
Dug! Dug! Dug!
Syutt.
"Naruto-kun keren!"
"Aku jadi semakin mencintaimu Naruto-kun!"
"Naru-kun ganbatte!"
...
Trang!
Kaleng kosong minum soda itu dilempar kasar oleh pemuda bersurai coklat dengan wajah cemberut.
Sai berkedip, ia jadi bingung melihat Kiba, padahal 5 menit yang lalu saat club basket si Inu masih ceria-ceria saja, lalu sekarang ada apa dengan Kiba? 'Aku harus menghiburnya.'
Sai tersenyum aneh. "Wajahmu jelek sekali Kiba."
Twich, perempatan hinggap di kepala Kiba. Apa katanya, jelek?!
Ketiga pemuda lain yang berada di ruang ganti hanya tersenyum remeh.
"Apa katamu Zombie?! Kau juga sangat pucat!"
Sai mengendikkan bahu. "Aku tahu aku pucat."
"Ya. Kau ju-ga tak ka-lah je-lek-nya de-ngan ku."
"Ah, terima kasih Kiba."
Kiba mengepalkan tangannya ia sungguh ingin menjambak surai hitam Sai.
"Kau kenapa Kiba?"
Kiba menoleh, matanya menyipit menatap Shikamaru. "Semua ini gara-gara dia!" telunjuknya menunjuk pada Naruto.
Pemuda yang saat ini sedang sibuk dengan ponsel silvernya mengernyitkan alis. "Aku?" Naruto menunjuk hidung mancungnya.
"Kenapa kau yang selalu jadi bulan-bulanan? Padahal aku juga berperan saat tadi kau memasukkan bola ke ring basket, jika saja aku tidak mengovernya, mungkin kau tak akan mencetak point Kitsune!"
Semua menghela napas melihat kelakuan kekanak-kanakkan Kiba.
Sudut bibir tipis Naruto tertarik. "Jadi kau sirik?"
Mata Kiba membulat, secara tidak langsung ia mengakui bahwa dirinya iri pada si pirang! No no no! Bisa-bisa Naruto besar kepala.
"Bu-bukan begitu hanya saja—"
Sai tersenyum aneh. "Hanya saja ia ingin jadi idola para gadis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Feeling ✔
FanficVOTE DAN COMMENT JANGAN LUPA, TERIMA KASIH. Pernahkah kalian mendengar penyakit mati rasa? Tidak merasakan marah, kesal, senang, bahkan cinta, dan yang paling penting, apakah orang yang mati rasa bisa jatuh cinta? "A-apa yang ka-kau lakukan?" "Diam...