Naruto © Masashi Kishimoto
Love Is Feeling © RiuDarkBlue21
Warning: AU, OOC (cool Naruto), typo, saya tekankan kembali! Bahwa ini adalah inspirasi saya! Nggak ngejiplak siapapun kecuali karakternya!
🍂🍂🍂
Cahaya matahari menerobos lewat jendela kamar tidur dengan warna hitam orange yang mendominasi. Namun, hal itu tidak membuat pemuda bersurai pirang menampakkan tanda-tanda akan bangun.
Malahan, pemuda itu menyamankan dirinya dengan memeluk guling. Padahal, waktu sudah menunjukan pukul 06:20.
Tap ... tap ... tap....
Suara langkah kaki menggema di koridor menuju pintu kamar. Maklum, suasana sedang sepi memungkinkan suara langkah kaki yang menghentak itu terdengar.
Sampai—
Brak!
"Naruto Namikaze! Bangun!" Naruto bergeming dan sukses membuat mata Kushina berkilat tajam.
Kushina melangkah mendekat ke ranjang Naruto, ia menarik selimutnya. Naruto melenguh. Dengan santainya ia menarik selimut kembali.
"Anak ini!"
Kushina melangkah lebih dekat ke ranjang Naruto dengan kaki yang dihentakkan. Tanpa rasa kasihan, Kushina mejewer telinga sang anak.
"NARUTO! CEPAT BANGUN. INI SUDAH SIANG." Kushina menjauh sambil melipat tangan di depan dada, ia berhitung dalam hati.
1
2
3
Let's see—
"Apa yang Kaa-chan lakukan? Bagaimana jika gendang telingaku pecah?" Tanpa memedulikan kepalanya yang berdenyut akibat bangun mendadak, Naruto langsung duduk lalu mengelus telinganya akibat suara merdu sang Ibu. Sungguh pagi yang indah.
Kushina tersenyum manis. "Tinggal periksa," katanya sambil mengangkat bahu cuek. Namun, sedetik kemudian senyum manis itu menghilang, digantikan dengan mata yang berkilat tajam. "Cepat mandi baka! Atau kau mau terlambat?!"
Naruto menguap. "Terlambat?"
"Ini sudah pukul 06:25!" Kushina jadi geram sendiri akibat sikap santai Naruto.
Naruto membaringkan tubuhnya kembali di ranjang king sizenya. "Oh ... pukul 06:25."
"..."
"Pukul 06:25?!" Naruto kembali terduduk di tempat tidurnya.
"Ya, kenapa?" Jawab Kushina santai.
Pemuda bersurai pirang itu melempar selimut hitamnya sembarang arah. "Kenapa Kaa-chan tidak bilang?" Ia langsung pergi ke kamar mandi sambil mengumpat pelan, agar tidak terdengar oleh Kushina dan menyebabkan uang jajannya dipotong.
Blam!
"Bisa-bisanya ia bersikap cool di depan semua orang. Sikap cerobohnya saja bahkan belum hilang." Kushina memungut selimut Naruto lalu menaruhnya di ranjang, ia harus kembali ke meja makan, sarapan menunggunya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Feeling ✔
FanfictionVOTE DAN COMMENT JANGAN LUPA, TERIMA KASIH. Pernahkah kalian mendengar penyakit mati rasa? Tidak merasakan marah, kesal, senang, bahkan cinta, dan yang paling penting, apakah orang yang mati rasa bisa jatuh cinta? "A-apa yang ka-kau lakukan?" "Diam...