15. Apa gunanya otak jika berpikir dangkal?

67 14 4
                                    

Aku menggapai handphone yang terus berbunyi mengganggu tidurku. Padahal aku berniat untuk bangun lebih siang karena hari ini libur.

Gagal!

Begitu ku lihat notif yang ramai itu, ternyata ....

Begitu ku lihat notif yang ramai itu, ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa? Itu semua adalah beberapa contoh komentar (pejuang komen terpagi) dari foto yang aku repost dari story Regan sekitar pukul 01

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa? Itu semua adalah beberapa contoh komentar (pejuang komen terpagi) dari foto yang aku repost dari story Regan sekitar pukul 01.00 dini hari.

Foto yang aku repost adalah fotoku bersama Regan ketika kita menari Karonsih*. Bukan aku yang meminta Regan untuk berfoto bersama maupun sebaliknya. Foto itu di ambil oleh tim dokumentasi dan mengsharenya baik padaku dan Regan.

Regan sendiri adalah kakak kelasku yang tergolong ice boy, katanya sih begitu tapi bagiku biasa aja. Dia juga ganteng dan memiliki segudang prestasi baik akademik maupun non akademik, karena itu banyak para kaum Hawa yang terpikat padanya.

Tapi jujur saja, Regan terpaksa ikut menari lantaran permintaan pembina eskul tari sebagai cabutan, aku sendiri juga sama, cabutan. Tapi memang dia berbakat sih, aku akui itu.

Jadi tidak ada salahnya memang jika mereka berkomentar lantaran penasaran. Yang salah adalah apabila komentar mereka tidak lulus sensor seperti :

 Yang salah adalah apabila komentar mereka tidak lulus sensor seperti :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eccedentesiast - pikiran remaja || alur sedang dirombakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang