Aku menggapai handphone yang terus berbunyi mengganggu tidurku. Padahal aku berniat untuk bangun lebih siang karena hari ini libur.
Gagal!
Begitu ku lihat notif yang ramai itu, ternyata ....
Apa? Itu semua adalah beberapa contoh komentar (pejuang komen terpagi) dari foto yang aku repost dari story Regan sekitar pukul 01.00 dini hari.
Foto yang aku repost adalah fotoku bersama Regan ketika kita menari Karonsih*. Bukan aku yang meminta Regan untuk berfoto bersama maupun sebaliknya. Foto itu di ambil oleh tim dokumentasi dan mengsharenya baik padaku dan Regan.
Regan sendiri adalah kakak kelasku yang tergolong ice boy, katanya sih begitu tapi bagiku biasa aja. Dia juga ganteng dan memiliki segudang prestasi baik akademik maupun non akademik, karena itu banyak para kaum Hawa yang terpikat padanya.
Tapi jujur saja, Regan terpaksa ikut menari lantaran permintaan pembina eskul tari sebagai cabutan, aku sendiri juga sama, cabutan. Tapi memang dia berbakat sih, aku akui itu.
Jadi tidak ada salahnya memang jika mereka berkomentar lantaran penasaran. Yang salah adalah apabila komentar mereka tidak lulus sensor seperti :
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast - pikiran remaja || alur sedang dirombak
Novela Juvenil[ pesanmoral/teen/school ] Jangan dibaca dulu. Partnya lompat-lompat karena mau ganti alur. "Untuk mengingat. Juga untuk menghantam pemikiran diri sendiri." Adeeva Afsheen Myeasha. Ini mengenai kisahku semasa remaja. Tentang banyaknya hal yang ku...