CHAPTER 31 : Time With You

1.1K 199 10
                                    

JANGAN JADI SIDER YA GAES~


~~~

Dua sejoli yang resmi jadian tahun baru lalu itu berada di Kafe dekat kampus.

"Berdua lagi kita bukbernya." Thalia tertawa kecil.

"Yang lain so busy, gimana dong?" Arka terkekeh.

"Sok busy, bukan so busy." Thalia mendecih.

"Nggak apa-apa kamu cuma buka puasa pake tiramisu doang? Nggak mau ke Waroeng Jempeol?" Arka melirik porsi tiramisu yang tengah di santap oleh Thalia.

"Fine." Thalia mengangguk sambil tersenyum.

"Oh iya, rencana PPL kamu gimana?"

Thalia menghela napasnya, "Beban semester 7 udah di pikul dari semester 6 ya."

"Capek ya banyak tugas?"

"Padahal belum semester akhir, kenapa aku mendadak nggak termotivasi gini ya, Ka?"

"Jangan terlalu terbebani, Thal! Makanya kadang aku ajak kamu refreshing buat memulihkan pikiran kamu yang kacau karena kebanyakan beban." Tutur Arka.

"Ya mau gimana lagi, Ka, kalau tugas nggak di pikirin nanti nggak selesai-selesai."

"Bayangin aja gimana capeknya kita pas masih ikut organisasi dulu, Thal, kalau menurut aku semester 6 itu 11-12 sama capeknya organisasi." Ujar Arka, "Dulu pas kamu barengin kuliah kamu sama organisasi berhasil 'kan? Anggap aja semester 6, PPL, KKN, dan skripsi tuh kayak capeknya kamu dulu pas masih sibuk organisasi. Pasti bakal teratasi kok."

Senyuman Arka menguatkannya. Sungguh, ia tak bohong. Ia baru sadar betapa ia membutuhkan Arka di sisinya di saat ia merasa lelah atas segala keadaan. Arka adalah penguatnya. Itulah arti Arka untuknya.

Thalia tersenyum, "Aku nggak tau harus gimana lagi kalau nggak ada kamu, Ka. Thank u so much."

"Kita bakal terus berjalan di jalan yang sama, Thal, kamu harus percaya kalau aku nggak bakal berjalan di depan atau di belakang kamu, melainkan tepat di samping kamu."

Thalia berkaca-kaca. Entah apa yang mengguncang dirinya kini. Dirinya tertekan. Dan ia menumpahkan segalanya pada Arka. Kemudian hanya Arka-lah yang bisa menenangkan kekacauan yang hinggap di hatinya.

Terima kasih untuk Arka, terima kasih karena selalu ada di sisi Thalia dan berjalan di sisinya, bersamanya.

*****

Kemarin, malam setelah Arka dan Thalia buka bersama di Kafe dekat kampus. Arka iseng mengganti subjek grup Whatsapp yang beranggotakan enam mahasiswa semester enam itu. Nyatanya seisi grup merasa tersindir terutama Sean yang nampak selalu sibuk saat ada wacana bukber antara mereka berenam.

Pada akhirnya, hari ini, ke-enam mahasiswa semester enam itu akan berkumpul di Waroeng Jempoel untuk buka bersama. Nampaknya Sean memang bucin-nya Sena. Kedatangannya terbukti untuk hal itu.

"Kemarin-kemarin di ajakin bukber alasan mulu, giliran Sena yang kuy, sedetik kemudian langsung nge-reply." Arka mendecih.

"Bucin abis emang nih Sean Mahendra." Chandra menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bucin ke pacar sendiri wajarlah." Sean menggidikan bahunya.

"Bucinnya Sese, nih Sese datang." Suara yang tak asing terdengar. Di sanalah Thalia, bersama dengan Sena dan Egita.

Dearest ThaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang