CHAPTER 34 : Goes to Yogyakarta

878 184 7
                                    

DITUNGGU VOMMENT-NYA~


~~~

Sepasang mata terbuka berkat sinar yang membutakan. Perlahan sinar itu menerpa mata kantuknya. Thalia, ya, gadis itu tersenyum kecil melihat matahari terbit di tempat asing ini. Sisi kepalanya semakin terjatuh di badan kereta. Matanya terus tertuju pada indahnya langit kini.

Di sisi lain, pemilik lutut yang kini berdesakan dengan lutut Thalia tersadar dari alam mimpinya. Matanya terbuka perlahan. Sosok yang memenuhi matanya kini membuat si pemilik mata mengukir senyum di bibirnya. Wajah polos Thalia yang di sinari oleh sinar matahari terbit di atas langit sana kini menjadi sorot perhatian Arka.

Sisi kepala Arka pun ia sandarkan penuh pada tubuh kereta. Sepersekian detik, Thalia mengalihkan pandangannya dan menangkap tatapan lembut milik Arka itu kepadanya.

"Good morning," Arka berujar.

Thalia langsung menaikan maskernya yang berada di bawah dagunya. Tentu saja ia merasa bahwa wajahnya sangatlah memalukan untuk di perlihatkan pada kekasihnya itu. Arka terkekeh berkat itu.

"You look good, as always." Arka menenangkan Thalia, "R u sleep well?"

"Should you distract from me?"

"Why I should to do it?" Arka heran, "Thal, you look good, just I said."

"Just do it for me! Plz!"

"I got it. Take your time." Arka menutup matanya.

Setelah memastikan Arka menutup matanya, Thalia langsung melepas maskernya, kemudian mulai mengotak-atik tas make-up miliknya. Di sela-sela Thalia sibuk dengan kegiatannya, Arka mencuri-curi pandang dengan matanya yang terbuka.

Arka menahan tawanya saat Thalia memoles wajahnya dengan bb cream, kemudian memakai lip balm di bibirnya.

Arka kembali menutup matanya saat ia rasa Thalia sudah menyelesaikan kegiatannya. Thalia menatap Arka tanpa tahu-menahu bagaimana liciknya Arka yang membuka matanya tanpa sepengetahuannya.

"Open your eyes!"

Arka menatap Thalia, "Hm," Arka menimbang-nimbang, "Nggak ada yang berubah tuh." Arka menggoda Thalia.

Thalia menendang pelan kaki Arka sambil mendecak kesal. Arka tertawa kecil karena berhasil menggoda Thalia.

Arka menatap dunia luar dari kaca di sisinya, kemudian ia tersenyum. Lalu matanya beralih pada Thalia yang berada di depannya.

"Welcome to my hometown, bae."

*****

Rombongan 'Goes to Yogyakarta' turun dari kereta. Arka kembali menghitung rombongannya.

"Sekarang kita langsung berangkat aja ya." Arka berucap, "Semuanya, jangan ada yang ketinggalan ya." Arka memimpin jalan.

Rombongan 'Goes to Yogyakarta' keluar dari Stasiun Tugu dengan personel lengkap. Sosok tegap dengan seragam TNI-AD yang melekat di tubuhnya mengalihkan perhatian mereka. Arka tersenyum lebar melihat sosok itu. arka berlari kecil, kemudian langsung memeluk pria gagah itu.

"Sudah besar keponakanku ini." Pria itu menatap Mino dan Dona yang hanya tersenyum manis di belakang Arka, "Kenapa diam aja? Nggak kangen sama Lek Yit?" Pria itu melebarkan lengannya seolah menyuruh kedua keponakannya itu menuju ke dekapannya.

Dengan senang hati, Mino dan Dona memeluk paman mereka itu, "Alhamdulillah, sudah besar kalian ini,"

Setelah pertemuan mengharukan itu, Paman menatap rombongan yang di bawa oleh ketiga keponakannya ke kampung halaman tercinta.

Dearest ThaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang