The First Time

6.8K 710 220
                                    

(ノ・ェ・)ノ


















ヾ(〃^∇^)ノ♪















haiii it's d and welcome to this story again, gua gak tau kenapa pengen banget nulis lanjutannya

because i exited

okayyy daripada banyan cincong, intronya panjangg 🙄😌✌️

maafkeun typo bertebaran 🙏

btw ini 6k semoga gak bosen 🙏👉👈



welcome to my world

enjoy reading

and starttt 😎😎😎😎








































"Jika kau punya waktu, apa kau bisa melakukan hal ini untukku?"

"Ya..."

"Maukah kau menikah denganku?"

Jimin mengangguk

"Ya..."

Sudah berapa kali kepala Jimin harus tersambar petir untuk membuatnya sadar.

"HAHH?!!!!"

Jimin melotot, wajahnya berubah merah, tubuhnya bergerak mundur dengan pandangan ngeri. Ia seperti melihat Yoongi bukan sebagau hewan buas tapi peti kematian Yoongi dimasa depan.

Wait, kenapa peti Jimin? Entahlah, Jimin lebih takut pada peti daripada hantu.

Semenjak itu...

Yoongi juga terkejut tapi karena pengendalian dirinya kuat, wajahnya berubah datar sambil menggeleng dan mengibaskan tangannya.

"KAU AKU APA??"

"Menikah."

"KENAPA KAU DAN AKU MENIKAH?! KAU DOSENKU DAN AKU MAHASISWA, KENAPA KITA MENIKAH?!! KENAPA?!!"

Jimin bertanya dengan beruntun dan Yoongi menghela nafas sambil menggeleng dan menunduk. "Lupakan, itu tadi suara yang keluar dari kepalaku?"

Jimin ingin menampar pria tua ini sangat. Bisa-bisanya dia menarik ucapannya soal lamaran tadi? Dia pikir Jimin tidak akan mendengarnya, suara dari kepala? Yoongi itu benar-benar gila bukan aneh lagi.

Dia alpha gila dan aneh.

Kenapa Jimin berjalan ke sini bukan ke rumah sakit jiwa saja. Langsung bertemu teman-teman Yoongi, seharusnya Yoongi ada di sana.

"Apa maksud sonsaengnim?"

Yoongi bangun dari duduknya, menatap Jimin dari atas sampai bawah lalu kamar yang sempat Jimin sewa sebulan lalu.

"Bukan maksudku lancang, tapi kau bisa tidur di sana. Seprei baru ada di lemari dan sar-"

"Apa maksudmu lancang?!"

Nada suara Jimin tidak bisa dikendalikan sekarang. Jimin benar-benar masih shock, ia dilamar beberapa detik lalu beberepa detik kemudian Yoongi dengan mudahnya menarik lamaran itu?

"Kau perlu tidur bukan?" tanya Yoongi sambil melirik pajama Jimin. Tepatnya pada bagian kotor di dengkul-wait itu bahasa jawa-lutut Jimin. Serta pajama itu nampak melorot dan memperlihatkan tulang belikat si omega. Penampilan yang sangat mencolok di malam hari.

Jimin berdehem, memperbaiki pakaiannya lalu menggeleng dan menaruh beer nya. "Tidak perlu, kau tidak meminjamkan kamar itu! Aku akan pergi, aku tadi hanya bilang mencari udara segarkan? Udara segar sudah memenuhi paru-paruku, sekarang waktunya untuk pergi. Terima kasih untuk beernya!"

My Teacher is My Contract Husband [YOONMIN] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang