My Teacher is My Contract Husband [YOONMIN] ✔️

Ingin lagi

(ﾉ･ｪ･)ﾉ

ヾ（〃＾∇＾）ﾉ♪

haiiiiiiiii, it's d

maaaf chapter kemarin sama hari ini komennya belum bisa bales, soalnya mau bikin lanjutannya langsung jadi minggu ini tamat gitu 😂

mau bikin ff lain soalnya 😂😂😂

sooo 👌👌👌👌

soooooo

JANGAN SIDERS SISTAH 😘💚

maafkeun typo 😘💚

welcome to my world

enjoy reading

and start 😎😎😎

#hirupmahkaleum

Satu bulan, tiga puluh hari, empat minggu, apapun itu sebutannya sudah berlalu...

Jooheon bersiul selagi menunggu lift di gedung rektorat. Ketika lift terbuka di dalam ia menemukan Park Jinyoung bersama dosen-dosen fakultas sastra lain. Jooheon tersenyum ramah lalu membungkuk dan masuk ke dalam.

"Sudah lama kita tidak bertemu, aku dengar mahasiswamu ada yang terbang ke Bangkok untuk perlombaan bukan?" tanya Jinyoung memulai basa-basinya. Jooheon mengangguk sambil membungkuk.

"Ya, itu mahasiswaku... tapi hidungmu..."

Jinyoung menyentuh hidungnya lalu terkekeh sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Jooheon, "Ini bukan apa-apa. Aku hanya terjatuh di toilet saat mabuk!"

Di dalam hati Jooheon tertawa merendahkan sambil mengumpat. Terjatuh darimana? Terjatuh setelah di hajar omeganya, Jooheon baru percaya. Kemudian ia menatap orang-orang di lift dan baru sadar bahwa Changkyun tidak.

"Tapi, Changkyun-ssi dimana?"

"Dia? Omega itu sudah mengundurkan diri dan bekerja lepas. Memang seperti itukan bekerja bersama omega?"

Sebelah alis Jooheon terangkat mendengar ucapan Jinyoung. Terdengar seperti mengejek atau orang mabuk yang sedang mengomel. Ia menarik nafas lalu mereka keluar bersama-sama dari lift.

"Park sonsaeng, apa kita bisa bicara sebentar?" tanya Jooheon mencegah langkah Jinyoung pergi.

"Tentu, kalian duluan saja!" Jinyoung tersenyum ramah pada dosen-dosen dan asisten dosen tadi lalu mengeluarkan rokoknya.

"Ini!"

"Tidak, aku sudah berhenti merokok," tolak Jooheon dan Jinyoung mengernyit heran. Ia masi mengingat jelas bahwa Jooheon selalu ikut merokok bersamanya saat sedang rehat rapat.

"Benarkah? Kau rugi sekali jika berhenti merokok."

"Rugi? Kenapa aku merasa bahwa rugi di sini artinya aku tidak akan ikut dalam pembicaraan jorok kalian soal badan omega?"

Jinyoung mengernyit mendengarnya, "Apa maksudmu, Lee sonsaeng?" tanya Jinyoung bingung. Jooheon berdecih lalu menarik nafas panjang dan menatap jalan di depan mereka.

"Apa kau tahu, seharusnya pembicaraan seperti itu berhenti saat SMP bukan? Tunggu, aku baru sadar bahwa anak SMP sekarang tidak pernah membicarakan seperti itu karena..." ucap Jooheon lalu menunjuk kepalanya sendiri.