Bonus Chapter

4.6K 352 112
                                    

(ノ・ェ・)ノ




















ヾ(〃^∇^)ノ♪

















HAIIIIIIIIIII!!!!!!!

ANYONE MISSS ME??????

KAGAK?!

ya udh saya balik :)















WAKWAKWKAWKAWAKWKAWKAKWAK

kagak, haii, welcome to this story again, aing bawa bonus chapter, ini bukan curhat beneran update chapter bonus, yaaah siapa yg mau?

mau lah yak 😂🌚

soo, daripada banyak bacot, langsung aja

welcome to my world

enjoy reading

and startt 😎😎😎








p.s: bacanya pelan'' dan ditempat yg terang yak 😉
p.s.s: disarankan sembari mendengar lagunya baby Minnie :)
























































Baiklah bermain-main dengan alpha Min Yoongi itu kesalahan besar. Sekarang Jimin menyesal setengah mati. Ayolah, ia hanya berniat main-main dengan mengiyakan ajakan salah satu trainernya untuk jalan berdua. Ia juga tidak tega melihat trainernya itu kebingungan setengah mati karena Seoul itu kota yang luas dan sebagai orang yang dulu merantau, Jimin merasa ada ikatan batin. Jadilah, ia menemani trainernya itu tanpa memberitahu Yoongi.

Alhasil, Yoongi mendiaminya dan alphanya itu tidak main-main mendiamkannya.

Tiga hari, sungguhan tiga hari lamanya Yoongi tidak masuk ke kamar Jimin. Memang mereka memiliki kamar masing-masing tapi Yoongi menggunakan kamar milik Yoongi untuk bekerja. Ketika tidur dan lain-lain, Yoongi memilih kamar Jimin. Selama tiga hari ini Yoongi tidur sendiri di kamar, keluar kamar hanya untuk makan, minum kopi, lalu masuk ke kamar lagi untuk bekerja.

Jimin sudah jengah sekali. Jadi, ketika melihat Yoongi keluar untuk makan ia memutuskan duduk di samping Yoongi. Memerhatikan dengan mata sipitnya wajah datar Yoongi.

"Hyung..."

Tidak ada jawaban. Alpha di sampingnya sibuk menyumpit nasi ke mulutnya, sialnya mata tajam itu malah sibuk memandangi Holly. Eksistensi Jimin terganti oleh anjing puddle itu. Bibir Jimin mencebik, ia menarik tangan Yoongi yang hendak menyumpit kimchi. Akhirnya Yoongi menoleh ke Jimin, menatap omeganya dengan mata mendelik.

"Hyung, masih marah padaku? Maaf aku tidak memberitahu hyung aku pergi dengan trainerku, hm?"

Sekali lagi Jimin berucap masih dengan menggenggam tangan Yoongi. Alpha di sampingnya diam, melepas tangan Jimin lalu beranjak bangun ke kamarnya.

Jimin berdecak, menyusul Yoongi dan menghentikan langkah alphanya dengan memeluk dari belakang. Yoongi berhenti, matanya lurus memandang ke depan, enggan menatap tangan kecil itu melingkar di perutnya.

"Maaf... lain kali aku akan bicara pada hyung... maaf... jangan diami aku seperti ini..."

Mata Jimin terpejam, pelukannya semakin mengerat saat ia rasa Yoongi hanya diam saja. Bahkan ia sangat yakin Yoongi tidak memandang tangannya.

"Apa hyung tidak merindukanku? Aku merindukanmu... hiksss..."

Tanpa diduga Yoongi melepas pelukan Jimin, menarik leher Jimin dan menyatukan bibir mereka. Tak hanya menyatu tapi juga menerobos mulutnya. Mengabsen setiap gigi rapi Jimin dengan lidah yang lihai dan panas. Kedua mata Jimin sudah terpejam, tangannya merambat naik ke leher Yoongi tapi alphanya ini malah menurunkan tangan Jimin. Tubuh kecilnya di bawa masuk ke kamar Yoongi, merapat ke pintu dan tangannya di satukan ke atas.

My Teacher is My Contract Husband [YOONMIN] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang