My Teacher is My Contract Husband [YOONMIN] ✔️

Marriage

(ﾉ･ｪ･)ﾉ

ヾ（〃＾∇＾）ﾉ♪

maafekun typooo 🙏

jangan siders yaaak 😌😌😌😂

langsung

welcome to my world

enjoy reading

and start 😎😎😎

....

Hoseok dan NamJoon menginap di apartement Daniel dan Seongwoo. Adiknya dan adik iparnya itu hanya diam ketika menyambut ibu dan ayah mereka serta Jimin. Wajah mereka menyiratkan kelelahan.

Terutama Jimin, bukan hanya kelelahan yang nampak di wajah kakak kandung Daniel itu. Bingung, takut dan berbagai macam perasaan lain membuncah di kepala Jimin.

Bagaimana jika ia tidak jadi menikah dengan Yoongi? Jimin mau tinggal dimana?

"Apa kau sudah gila? Bagaimana jika karena kau, orangtua Yoongi tidak menerima putra kita?"

Hoseok tidak mendengarkan suaminya. Dia tetap diam, membungkam mulutnya sambil melepas kaos kakinya. Kali ini wajah Hoseok tidak ingin terlihat disalahkan, tidak mau tahu ucapannya tadi harus dilaksanakan.

"Beberapa bulan lagi usiaku enam puluh tahun. Aku juga akan menjadi nenek."

Seongwoo menoleh, ia menghentikan gerakan tangannya yang sedang mengupas apel untuk dirinya dan Daniel. Jimin menatap ibunya, ia masih tidak mengerti, bahkan tidak paham jalan pikiran Hoseok.

"Lalu? Apa hubunganya umurmu dengan pernikahan Jimin?"

"Mereka terlihat sangat sombong. Aku tidak suka, mereka terlihat merendahkan anakku."

"Merendahkan darimana? Mereka itu orang baik!"

Jimin terkejut karena Hoseok berani memandang wajah NamJoon yang terlihat emosi. Ayolah, bahkan dirinya dan Daniel tidak berani menatap mata NamJoon ketika ayah mereka itu marah.

"Aku tidak suka dengan mereka. Mereka bilang anakku baik dan polos, apa itu maksudnya mereka bisa memanfaatkan anakku untuk bekerja di rumah?! APA KAU INGIN PUTRAMU INI MIRIP DENGANKU!!!"

Semua orang terdiam, Jimin pun terkejut karena Hoseok berteriak marah di depan NamJoon lalu masuk ke dalam dengan bantingan pintu. NamJoon berdecak dan berniat masuk ke dalam kamar tapi Jimin menahan tangan ayahnya untuk tetap duduk.

"Aku yang akan bicara dengan eomma..." ucap Jimin lalu bangkit dan ikut masuk ke dalam kamar yang dulu ia tempati.

Di sana Hoseok duduk di kasur sambil membersihkan wajahnya, ia menghela nafas, duduk di samping Hoseok sambil mengambil tissue basah dari tangan Hoseok. Namun Hoseok menolaknya.

"Eomma... aku hanya ingin membantu eomma membersihkan wajah eomma..."

Hoseok menghela nafas, matanya masih terlihat marah ketika menatap Jimin. Anak pertamanya itu menarik nafas panjang lalu menghembuskannya, mengangkat satu kaki ke atas kasur lalu menunduk sambil memainkan ujung kemejanya.

"Eomma kenapa? Kenapa bicara seperti itu?" tanya Jimin dengan nada merengek. Hoseok memalingkan wajahnya, memberi jeda untuk menjawab pertanyaan anaknya.

"Mereka bukan orang baik. Apa kau dibutakan cinta sampai tidak melihat mereka merendahkanmu karena kau tinggal bersama putra mereka sebelum menikah bahkan matting?"