part 9

992 36 0
                                    

Namun perasaan tidak dapat di bohongi apalagi air mata yang sudah menetes tidak mungkin air mata jatuh karena bahagia melihat mereka berduan


Setelah selesai kedokter
Hari sudah sore ia memasak makanan malam untuk suaminya yang lalu ia titip untuk di siapkan nanti jika ia datang ke pada bik Rimah, karena Riana akan pergi ke acara pernikahan rekan kerjanya itu

“bik aku minta tolong untuk nantik kalau kak Dimas udah datang tolong sajikan makananya ya bik”

“iya non, oh ya non mau kemana, kok kaya mau ke pesta?”

“iya bik aku mau datang ke pesta pernikahan rekan kerja”

“oh, non gk ngajak tuan, kan biasanya acara pernikahan pasti membawa pasangan?” tanyanya

“gk bik, kak Dimas pasti capek habis kerja”

“iya betul juga non”

“kalau gitu saya berangkat dulu ya bik”

“iya non hati-hati di jalan, dan jangan terlalu malam non, non kan sendiri” emang bik Rimah sangat memperhatikan Riana karena ia menganggap Riana seperti anaknya sendiri

Lalu Riana mengambil perlengkapan seperti hp, tas, kunci mobil dan sebagainya. Riana saat ini memakai gaun merah yang sangat elegan di lihat, memakai jam tangan mahal, tas mahal dan serba yang lainnya

Pada saat di jalan
Riana merasa ia tidak memiliki pasangan walaupun ia sudah menikah, bagaimanakah ia akan menjawab pertanyaan rekan kerjanya tersebut

“aduh gimana yak kok gue rasanya takut banget mau jawab apa nantik?” grutunya

Setelah sampai di parkiran ia menelpon sekretaris rekannya untuk bilang bahwa ia tidak membawa pasangan karena ia takut nantik di cegat oleh para penerima tamu

“Rio tolong dong bilang sama kak Dio gue gk bawa pasangan” mohonnya

“loh kok gk bawa pasangan, suami lo kok gk ikut?”

“suami gue capek banget sibuk dia dari pagi, cepet dong bilangin sama kak Dio biar gue bisa masuk” ya emang Dio sekaligus ia menganggap sebagai kak nya karena mereka dulu sebagai teman dekat yang menjadi mereka menganggap mereka adalah kakak dan adik

“iya iya gue bilangin sekarang” jawabnya

Setelah beberapa saat telpon Riana berdering yang tertera nama kak Dio
“hallo kak maaf aku gk bawa pasangan”

“iya gk apa-apa kok, aku udah tunggu kamu di depan pintu”

“iya kak aku kesana ekarang”
Telpon pun mati dan Riana lalu berjalan menuju pintu masuk tersebut

Dan benar saja sudah terlihat kak Dio yang menunggunya, “hai kak, maaf ya”

“iya, ayo masuk” ajak nya

Setelah selesai acara tersebut Riana lalu pulang

******

Saat Riana membuka pintu terlihat lah suaminya dan terdapat seseorang yang mungkin pernah dia lihat, saat mulai mendekati orang tersebut benar saja itu adalah pacar kak Dimas, lalu bik Rimah menghampiri Riana dan mengajaknya ke dapur. Sebenarnya mereka berdua melihat Riana datang dengan cuek nya mereka gk sama sekali menyapanya

“non maaf bibik boleh nanyak?”

“boleh bik, pasti bibik mau nanyak itu siapa”

“iya non”

“itu pacar kak Dimas” pada saat mengucapkan kata tersebut terdapat rasa aneh saat mengucapkannya padahal Riana tidak mencintainya

“loh tuan punya pacar, kan tua udah milik non?”

“gk bik aku gk ada urusan untuk ikut campur urusan mereka” lalu Riana melewati ruang tamu yang dimana mereka sedang bermesraan dan meminum-minuman berahkohol, Riana melihat mereka seperti tidak suka, namun gimana lagi emang hidupnya Riana tidak seperti para pasangan yang hidup karena cinta

Setelah sampai dikamar dan lalu mandi dan mengerjakan tugas kantor, ia tidak mengetahui bahwa air matanya mulai jatuh satu-persatu

“loh kenapa gue, gk ada kerjaan gue nangis kayak gini” namun perasaan tidak dapat di bohongi apalagi air mata yang sudah menetes tidak mungkin air mata jatuh karena bahagia melihat mereka berdua
Setelah beberapa saat

Dan terdengar suara ketukan pintu kamar dan lalu Riana berjalan untuk membuka pintu ternyata benar itu adalah kak Dimas yang diantar oleh bik Rimah untuk menaiki anak tangga dengan tidak sadar

“non tuan mabuk ahkohol”

“iya bik” lalu Riana mengajak kak Dimas walaupun dia disakiti namun dia sekarang sebagai seorang istri bukan sebagai orang lain, lalu Riana menutup pintu kamar dan membuka baju kak Dimas, walaupun ia tidak punya hak tapi saat ini ia punya, setelah membuka baju lalu Riana membawa ke wc yang tepatnya di bawah shower untuk menghilangkan efek dari ahkoloh untuk menghilangkan mabuk dan mengembalikan sadar diri suaminya

Pada saat di kamar mandi kak Dimas menatapnya lalu menarik Riana ke pelukannya dan otomatis Riana ikut basah, setumben-tumbennya ia di peluk oleh kak Dimas terdapat rasa yang aneh antara suka atau benci

Setelah agak sadar ia melepaskan pelukan dari kak Dimas karena takut terjadi apa-apa dan menyudahi menyiramnya di bawah shower karena hari mulai malam

“kak ganti baju dulu sana biar gk sakit” suruhnya,

“tolongin gue, gue gk bisa” kak Dimas sepertinya tak bisa memakai baju lalu Riana membantu mengambil baju gantinya lalu mula membuka pakaian nya

Kalian pasti tau kan

Dengan agak ragu-ragu Riana membatunya, namun gimana  lagi setelah selesai semuanya Riana langsung mengeringkan rambut kak Dimas karena takut sakit karena hari sudah malam

Pada saat Riana menyuruh kak Dimas untuk tidur, “kak Dimas tidur dulu” suruhnya, tanpa sadar tangan Riana ternyata ditarik oleh kak Dimas dan terjatu di tempat tidur secara bersamaan

“Riana temenin gue” kata nya

“iya kak” jawabnya tanpa bisa berkutik karena sudah sangat erat kak Dimas memeluknya ditempat tidur

Jam menunjukan pukul 01.30 WIB

Bersambung
Jangan lupa vote ya
🐞🐞🐞










My lovely boy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang