part 16

1.1K 36 0
                                    

*Seseorang yang memiliki sifat yang mungkin tidak baik saat di pandang, tapi jangan menyimpulkan dari luarnya saja tapi lihat juga hatinya*

🍎🍎🍎

"loh konapa kak Rio sama Fera?" tanyanya dalam hati

Lalu saat Riana duduk di dekat mereka, terlihat seperti Fera dan kak Rio curiga kepada Riana namun Riana cuek dan mendengar semua apa yang di bicarakan mereka.

"kak Rio gimana rencana gue, kapan lo bisa ngejalaninnya?" tanya Fera dan sesekali iya melihat ke arah Riana yang mencurigakan bagi Fera ia seperti mengenal wanita itu. "kapan aja gue bisa" jawab kak Rio setelah mereka berbicara tentang rencana mereka. "ok kita bisa menipu pacarnya kak Dimas agar Riana bisa bersatu sama kak Dimas" jelas Fera saat Fera menjelaskan kata-kata itu Riana lalu menghampiri mereka berdua. "APA?!! yang kalian akan lakukan?" tanya Riana sedikit berteriak kepada mereka dengan metatap mata mereka berdua

"eh Rii.. Rii.. Riana lo ada disini" jawab gugup Fera yang takut ketahuan rencanannya Fera enggak berani menatap mata Riana jika iya sedang marah. "eh Riana makan siang bareng yuk" ajak kak Rio mengalihkan pembicaraan. "enggak, gue enggak mau, yang gue mau tolong jelasin rencana yang kalian buat?" tanya Riana kepada merela berdua. "mendingan lo duduk aja dulu" suruh Fera yang lalu menarik tangan Riana agar duduk disampingnya. "ok" jawab Riana mulai mempelankan nadanya

"gini gue mau buat rencana nipu pacarnya kak Dimas, agar lo bisa deket lagi, gue ngerencanain ini dengan menggunalan kak Rio sebagai cowok yang naksir sama pacarnya kak Dimas" jelasnya. "iya dan ini juga untuk ke baikan lo juga" jawab kak Rio. "enggak, lo berdua enggak usah urusin hubungan kak Dimas sama pacarnya" jawab Riana

"tapi Riaa.." belum selesai bicara. "enggak pokok nya, kalau kalian masih ngejalanin ini, lo Fer gue pecat dan lo kak Rio kalian berdua enggak jadi sahabat gue" jelas Riana. "iya iya kita enggak ngelakuin itu" jawab Fera yang juga ngewakilin kak Rio, mereka berdua sebenarnya enggak mau putus hubungan persahabatan yang udah di bangun beberapa tahun yang lalu karena cuma masalah ini memang terkadang Riana memiliki sifat yang sangat tergesa -tergesa untuk mengambil keputusan atau cepal-coplos apa yang ada di otaknya kalau ia marah saat ia marah

"ok gue mau balik kekantor" jelas Riana yang meninggalkan mereka berdua tanpa menunggu jawabannya

"kan bener gue udah curiga sama cewek itu yang udah ngelihatin kita dan bener aja itu Riana yang menyamar gue udah tau baju dan sebagainya yang dipakai Riana untuk menyamar tadi, tapi gue enggak berani nuduh orang itu" jelas Fera kepada Rio yang ia rasakan sedari tadi saat mereka berbicara tentang hal tersebut

"udah terlambat, tapi yang gue bingung mobil nya siapa yang di pakai Riana?" tanyanya

"kak, gue pikir sih itu mobilnya bawahannya Riana, cerdik juga Riana tapi enggak secerdik gue" jawab Fera membanggakan dirinya. "walaupun lo cerdik, kok lo enggak nyamperin Riana saat menyamar" jawab skakmat dari kak Rio. "kan tadi gue udah bilang gue enggak berani" jelas Fera tak mau kalah. "tapikan kalau lo cerdik lo pasti punya cara lainkan" lagi dan lagi pertanyaan kak Rio membuat Fera bingung mau jawab apa. "ok gue kalah" wajah Fera terlihat cemberut karena kak Rio. "iya iya maapin gue ya Fera yang manisss" kata-kata itu yang membuat Fera bergidik ngeri. "udah ah, gue mau kekantor pasti tuh Riana marah sama gue" jelasnya

🍎🍎🍎

Saat Fera memasuki ruangan terlihat Riana yang melamun. "Riana lo ngapain?" tanya Fera. "enggak ngapin kok" jawab singkan Riana.

"pliss deh Riana itu untuk kebahagian lo" jelas Fera. "enggak usah lo urusin-urusannya kak Dimas gue enggak mau kalian nanti kena masalah" jelas Riana

My lovely boy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang