part 8

951 36 0
                                    

setiap orang jika sudah menangis tidak dapat ditutupi dengan alasan apapun karena suaralah mencerminkan yang terjadi  bahagia maupun sedih

jam alarm yang dibuat Riana berbunyi dan kak Dimas ikut bangun betapa terkejutnya kak Dimas bagaimana bisa Riana tidur dalam sehari hanya 30 menit
tapi kak Dimas tetap dalam pendiriannya

“aduh pusing banget kepala gue, gue minum vitamin aja deh dulu” Riana lalu mengambil vitamin yang ia biasanya bawa kemana-mana

Setelah semua selesai pekerjaan rutinitas pagi nya ia lalu berangkat ke kantor, setelah sampai diruangannya

“Riana besok kan hari minggu, rekan kerja lo ngundang lo ke acara pernikahannya katanya sih harus bawa pasangan” Fera memberitau

“oh ok” jawabnya
Lalu mereka melanjutkan pekerjaannya

Dreeetttt……..drreeetttttt……..dreeeettttttt

Suara telpon Riana bergetar pertanda ada telpon masuk

“hallo mami, ada apa?”

“mami mau bilang mami sekarang mau ke luar negeri beberapa hari” ujar Dinar

“oh aku anterin kebandara ya  mam”

“gk usah mami sekarang udah di bandara”

“emangnya mami ada acara apa sampai keluar negeri beberapa hari?” Riana bertanya

“mami dan papa mau ngurus perusahaan yang ada di luar negeri”

“ohh hati-hati ya mam”

“iya hati-hati juga kamu disana ya Riana”

“iya mam”

Setelah selesai telponan Riana lalu pulang untuk membuat makan siang

                             *****

Setelah sampai dikantor kak Dimas atau lebih tepatnya di ruangannya betapa terkejut nya Riana melihat suaminya di suapi oleh perempuan lain

“kak!” air mata yang sudah mulai menetes

“ngapain lo kesini?” tanyanya, tanpa basa-basi Dimas lalu menampar muka Riana dengan keras hingga bekal yang di buat untuk kak Dimas terjatuh

“kak gk ngehargain aku sama sekali, walaupun aku gk ada urusan sama pribadi kakak tolong hargain perasaan aku sebagai seorang istri” air mata Riana lalu membasahi mukanya

Lalu Riana memanggil cleaning service untuk membersih kan makanan yang berserakan itu dengan langkah cepat Riana meninggalkan kedua orang tersebut

Selama ini Riana tidak pernah menangis sesedih ini karena melihat seseorang yang tak pernah menghargainya lalu Riana menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang sangat-sangat cepat

“kak Dimas sama sekali gk hargai gue walaupun dia punya kekasih hargain gue juga” grutunya  sambil menangis
Sampailah di kantor Riana, Riana lalu menuju ruangannya sambil menghapus air matanya tersebut, setelah sampai di ruangannya

“Riana lo kenapa” Tanya Fera karena mata Riana terlihat merah

“oh mata ku Cuma kelilipan sama kemasukan debu gk sengaja aku kucek tadi” bohongnya, namu Fera tak percaya bagaimana tak percaya karena sudah menjadi sahabat sejak SMA setiap orang jika sudah menangis tidak dapat ditutupi dengan alasan apapun karena suara mencerminkan apa yang terjadi karena biasanya suara Riana tak pernah seperti itu

“oh jangan lupa isiin obat mata” suruh Fera, sebenarnya Fera tak mau menanyakan hal apa yang sebenarnya  terjadi tadi karena takut Riana akan menangis

My lovely boy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang