part 2

1.5K 56 0
                                    

Matahari sedang bersinar dengan triknya yang berarti hari sudah mulai siang.

“aduhh jam berapa sih kok alarm gue gk berbunyi”.

Pukul 10.00

“A....A..... gue telat banget nih”
Dengan sigap ia menyelesaikan semuanya, lalu mengambil kunci mobil.

“aduh gue ngapain sih lupa stel alarm kemarin apa gue kepikiran dengan apa yang mama bilang kemarin, ah… gk usah di pikirin, itu gk penting”.

                          🍎🍎🍎

Dengan langkah cepat ia memasuki kantornya dan dengan cepat menuju lift terdengar orang memanggilnya dengan suara yang familiar banget ya betul itu adalah fera.

“bos bos lo kenapa sih” fera mengikuti langkah cepat Riana yang menuju lift.

“lo gk tau gue telat ginihhh” Riana lalu memencet tombol menuju ruangannya yang paling atas.

“jugaan lo telat di kantor lo sendiri, emangnya ada yang marahin, lo kan anak bos atau bisa di bilang lo yang sekarang jadi bos nya” Fera dengan cengar-cengirnya mengatakan kata itu, tapi Riana tidak menaggapinya.

“Rin lo kenapa sih?” tanya Fera.

“Rin lo kenapa sih? jawab dong pertanyaan gue"

“hah? Apa? Ada ngomong?" tanya Riana

"ada dunk bosqu, tapi apa ada masalah?" tanya Fera

Tapi perasaan Fera tidak percaya bahwa Riana baik-baik saja.

“eh lo kalau ada masalah bilang sama gue, gue kan sahabat lo juga”Fera memaksa agara Riana menjawab nya.

Bel lift berbunyi pertanda lift akan terbuka

oh ya lift yang dinakin oleh Riana adalah lift yang khusus untuk orang atasan seperti keluarganya, skretarisnya dan rekan kerjanya dan selain itu dilarang untuk memasuki lift itu karena lift itu khusus tapi untuk yang lain udah di siapkan lift untuk karyawan nya.

Riana lalu menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut Fera yang sedari tadi tidak diam-diam juga dan Riana menjawab “nantik gue ceritain ke lo pas waktu makan siang nanti” lalu Riana menduduki kursi kebesarannya.

“beneran ya janji”  Fera mengulai kata-kata itu lagi karena Fera gk percaya sama Riana kalau gk bilang janji.

" iya gue janji".

Dengan sabar Fera akan menunggu waktu jam makan siang nanti.

                        🍎🍎🍎

“Rin yok makan siang udah waktunya nihhh” Fera yang tidak sabar menunggu cerita dari bosnya itu, tadi ia melihat bosnya itu masih saja jari nya menari di atas papan laptopnya itu lalu Fera mengulangi kata-kata itu lagi  “Rin yok makan siang udah waktunya makan”.

Dan benar saja tangan bosnya itu baru saja  berhenti menari di atas papan laptopnya itu.

"makan siang sendiri aja ya Fera, gue masih ada tugas" ucap Riana

"kalau lo gk makan siang, jadinya gue gk bisa dengar cerita lo kan" sedih Fera

"jadi?"

"ayo lah makan siang" bujuk Fera

“baiklah” dengan singkat Riana menjawab dan mengambil kunci mobilnya,
Fera terlihat bahagia dengan jawaban bosnya itu.

Mereka lalu turun menggunakan lift dan sudah di tempat parkiran yang memang khusus untuk orang atasan.

“Fer kali ini yang bawa mobil gue”

Mobil lalu melaju di tengah jalanan ibu kota yang padat.

                           🍎🍎🍎

Setelah sampai di restoran yang biasanya mereka kunjungi untuk makan siang setelah mereka memesan makan dan……….. Fera sudah siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah ia buat sedari tadi.

“Riana cerita dong kejadian yang tadi pagi itu”.

“Rin…. Jawab dong”.

“gk usah di diceritain lagi” dengan sibuk nya iya memainkan hp kesayangannya itu.

“eh lo katanya udah janji mau ceritain pas makan siang, lo ingkar janji jadi sahabat”.

"tapi?"

"tapi apa, gue gk suka sama lo" Fera mengambek tiba-tiba

Dengan malas Riana menjawab “iya iya gue ceritain sekarang”

“permisi ini minuman anda dan makanan yang sudah anda pesan” jawab wetris.

“oh makasi”Fera menjawab dengan ramah.

“oh ya apa yang akan lo ceritain ke gue” Fera menunggu-nunggu apa yang bakalan diceritakan oleh Riana sambil meminum yang sudah ia pesan Fera mendengarkan cerita yang akan di ceritakan oleh Riana.

“gini gue mau di jodohin sama orang tua gue”.

“APA!….” Dengan kaget nya Fera mendengar kata-kata itu untung saja dia gk keselek saat minumannya masuk ke tenggorokan

“emangnya kenapa sih lo,  kok gitu banget ekspresinya? bisa biasain aja kan” Riana sebal melihat expresi yang ia lihat barusan

“iya iya,  tapi gue gk nyangka loh, ini beneran”

“iya beneran”.

“apakah lo terima perjodohan itu?”.

“iya gue trima perjodohan itu”.

“masa lo beneran, beneran lo terima, gue gk percaya”dengan terkejutnya ia mendengar penjelasan yang baru ia dengar dari mulut Riana.

“emangnya gimana sih cowok yang mau di jodohin ke lo?”.

“gue aja gk tau” Riana juga berpikir bagaimana sih cowok yang mau di jodohin ke gue.

Setelah selesai makan siang mereka lalu pergi ke kantor untuk membereskan pekerjaan

“Fer lo dari tadi santai aja emangnya tugas yang gue kasi ke lo udah selesai?”Riana bingung bangaimana sekretarisnya santai-santai aja sedari tadi.

“oh gue udah selesain”.

“cepet amat sini bantuin gue tolong cariin berkas-berkas untuk rapat besok”.

“siap bosss”.

                            🍎🍎🍎

Malam telah tiba

“aduh capek banget hari ini”Riana sambil mengambil kunci apartemenya yang terselip di tasnya.

“ahkirnya sampek juga” Riana sambil merebahkan dirinya di sofa.

Ia teringat dengan kata perjodohan itu lagi “bagaimanakah calon suami gue, apakah baik atau… ah gk mungkin pasti baik, apan sih gue kok mikirin itu lagi”.

“enakan gue mandi terus nyiapin makan malam” ia menuju kamar dan menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri sebenarnya nyiapin makanan itu gk repot bagi ia karena Riana Cuma tinggal sendiri di apartemen ini.

Setelah selesai makan malam ia menaruh cemilan  di atas meja dan duduk di sofa lalu menghidupkan tv dengan tayangan kesukaanya

“aduh sakit banget kaki gue, apakah gue nanti setelah menikah lebih capek dari ini?” banyak tanda Tanya dipikiran Riana.

Hari sudah larut malam ia lalu masuk ke kamar dan lalu merebahkan dirinya di kasur kesayangannya “untung aja pekerjaan gue udah selesai” grutunya.






Bersambung
Jangan lupa vote ya
🌺🌺🌺

My lovely boy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang