part 18

1K 29 0
                                    

🐦Orang yang hanya melihat sepintas kejadian, jangan menganggap bahwa ke jadian itu buruk atau baik karena belum dapat melihat secara detail dan jangan menyimpulkan secara langsung karena dapat merusak pemikiran karena belum tau semuanya🐦

"kak aku mau kakak harus ikut besok, kakak harus janji" Riana menyuruh kak Dimas seperti anak kecil

"iya kakak janji" jawab kak Dimas

"mendingan kita tidur, udah malam nih" suruh kak Dimas

Riana hanya membalas dengan anggukan lalu kak Dimas membawa Riana ke pelukannya yang dimana kepala Riana saat ini berposisi di depan dada bidang kak Dimas, Riana hanya bisa membalas pelukan tersebut

🍎🍎🍎

Hari sudah pagi namun kak Dimas tak juga bangun kak Dimas masih saja memeluk Riana dan saat ini posisi mereka saling berhadapan muka yang dimana suara nafas pun dapat didengar, Riana melihat sejenak wajah polos kak Dimas saat tidur

"kenapa kamu lihatin aku kayak gitu?" tanya kak Dimas kepada Riana yang sedari tadi ia senyum melihat kak Dimas, sebenarnya kak Dimas sudah bangun namun menunggu Riana dengan pura-pura tidur

"enggak kok" jawab Riana gugup, "mendingan kamu mamdi aja dulu" suruh Riana

"ok, mau ikut" ajak kak Dimas

"ih mesum, sana mandi" jawab Riana

🍎🍎🍎

Hari sudah sore yang dimana mereka harus datang ke acara keluarga Deva Jackson dan keluarga Antasari, namun saat ini juga kak Dimas belum datang juga

"Riana kamu mau nungguin Dimas dulu apa duluan?" tanya Dinar

"iya, mami aku mau nungguin Dimas dulu, ya papa sama mami aja duluan nantik kami nyusul" jawab Riana, ya acara ini di adakan di rumah keluarga Riana atau Deva Jackson

"ok, mami duluan ya"

"iya, hati-hati di jalan ya" jawab Riana

Acara di mulai jam 5 sore sedangkan sekarang sudah jam 4 sore kak Dimas masih saja belum datang, Riana masih saja menunggu kak Dimas namun tak juga datang yang dimana saat ini jam sudah menunjukan pukul 16.30 lagi 30 menit aja acara akan mulai, lalu Riana menelpon kak Dimas

"kak jam berapa kak akan pulang?" tanya Riana dalam telpon

"maaf Riana kerjaan kak banyak, kamu sekarang sendiri aja ya kesana" jawab Riana

"ok deh kalau kakak enggak bisa, Riana bisa kesana sendiri" jawab Riana lesu karena kak Dimas kemarin sudah menjanjikan bahwa dirinya akan ikut bersama Riana pergi keacara keluarga tapi saat ini kak Dimas tak bisa datang bagaimana lagi kalau memang penting Riana tak memaksakan

"kamu enggak apa-apa kan kalau sendiri kesana, nantik kak nyusul kesana" jelasnya

"beneran kak nyusul nantik?" tanya Riana

"iya kak bener" saat itu juga Riana mulai tidak ngambek lagi saat mendengar kata-kata baru saja yang diucapkan oleh kak Dimas

"ok, kalau gitu aku matiin telponnya ya"

Lalu telpon pun mati

Riana lalu menjalankan mobil nya menuju rumah keluarganya, saat sampai di sana

"loh, anak mama kok sendiri suamimu kemana?" tanya Rani ( mama Riana)

"Dimas lagi ada tugas penting katanya sih nantik nyusul" jawab Riana

"ok deh kalau gitu, sini udah di tungguin sama yang lain" lalu Rani mengajak Riana masuk saat di dalam, semua menyapa seperti adik Riana yang dimana saat ini ia ada di indonesia, papa Riana dan yang lainnya

"kamu sendirian kesini, Dimas mana?" tanya Dinar

"Dimas ada tugas penting nanti katanya nyusul kesini" jelas Riana

Acara sudah mulai selesai batang hidung kak Dimas belum juga sampai Riana merasa kesal dengan kata-kata yang di ucap kak Dimas yang dimana katanya ia akan datang namun acara sudah mulai selesai ia tak kunjung datang

"kok Dimas belum juga datang?" tanya Rani

"mungkin masih sibuk" jawab Riana

"ok, hari udah mulai malam kami pamit dulu ya" jelas Dinar dan Gestar

"iya, benar udah malam, hati-hati ya" jawab Rani yang mengantar keluarga Antasari kedepan

"Riana kamu ikut mami pulang?" tanya Dinar

"enggak mami aku bawa mobil" jawab Riana

"ok, mami sama papa pulang dulu ya"

"iya hati-hati dijalan ya" jawab Riana
Beberapa menit kemudian

"mama, papa dan aku pulang dulu ya" jelas Riana

"iya nak hati-hati di jalan ya" jelas mereka berdua

"oh ya adik kakak yang paling cantik, kak pulang ya" jelas Riana

"iya kak hati-hati ya"jawab Devina

Saat di perjalanan Riana tak sengaja melihat orang yang mungkin ia kenal, ya itu kak Dimas tapi sama siapa dia, Riana lalu memberhentikan mobilnya dan kak Dimas seperti mengenal mobil tersebut, Riana lalu mengampiri kak Dimas

"kak katanya kakak lagi sibuk tapi, kak malahan berduaan disini?" tanya Riana yang dimana cairan bening di matanya mulai turun deras semua pelanggan yang datang melihati mereka

"Riana aku bisa jelasin " jawab kak Dimas namun Riana lalu lari kearah mobil nya saat ia berlari salah satu tangannya di pegang oleh kak Dimas namun Riana melepaskan tangan tersebut dengan cara paksa atau kasar

Saat Riana di dalam mobil ingin menjalankan mobilnya kak Dimas teriak

"Riana..." teriak kak Diamas

Saat Riana merasa tersakiti tak memikirkan keselamatannya Riana menjalankan mobilnya dengan sangat cepat, kak Dimas yang mengejarnya dari belakang sudah tak melihat mobil Riana karena terlalu kencangnya Riana membawa mobilnya

"Riana kamu belum tau kejadian sebenarnya" jelas kak Dimas dalam hatinya saat mengemudikan mobilnya

Saat dirumah sudah terlihat sedan mewah yang terpakir, ya itu adalah mobil Riana, lalu ka Dimas mengejar Riana kekamar saat ini orang tua kak Dimas mungkin sudah tidur

Saat di kamar "Riana tolong dengerin penjelasan ku" jelas kak Dimas yang dimana ia sambil memegang bahu Riana

"enggak perlu di jelasin lagi kak, aku udah tau, kakak hanya pura-pura berubah aja di depan aku" jawab Riana

"enggak Riana bukan itu sebenarnya terjadi" jelas Dimas

"apa yang terjadi kalau bukan kalian berduaan dan bermersaan disana" lalu Riana memukul dada bidang kak Dimas, yang dimana kak Dimas memeluk nya sekarang, dan Riana tenggelam dalam pelukan kak Dimas walaupun Riana hanya masih menangis

"lepasin aku kak" jawab Riana, namun kak Dimas semakin mengeratkan pelukannya tersebut sampai-sampai Riana tak dapat berkutik, saat Riana sudah tenang lalu kak Dimas melepaskan pelukannya tersebut

"Riana sebenarnya, aku tadi putusin Sara" jawab kak Dimas

"enggak mungkin kamu putusin dia" jawab Riana yang masih mengusap-usap air matanya

"kalau mungkin" jawab kak Dimas

"emangnya apa buktinya?" tanya Riana

Lalu dengan cepat kak Dimas.....

Bersambung
Jangan lupa vote ya
🍰🍰🍰

My lovely boy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang