Chapter 2 : Langit Kaca

6.5K 526 36
                                    

Jalanan terlihat lenggang, pemandangan alam terbuka tersaji di kanan kiriku. Sesekali aku akan mengganti saluran radio lalu kembali fokus menyetir kembali. Langit tampak sangat cerah hari ini bahkan hampir tanpa awan, terkadang aku melihat segerombolan burung yang sedang terbang ke arah selatan, mungkin mereka sedang bermigrasi.

Berapa banyak hari yang telah berlalu seperti ini
Kota, keramaian pudar, bergerak maju
Aku terkadang bertanya-tanya kemana kau telah pergi

Mendadak aku terdiam mendengar lagu yang diputar. Merasa... seolah... hatiku terwakili oleh lagu itu.

Cerita terus berjalan
Sepi menghilang didalam
Aku telah memimpikan ini berulang kali
Saat-saat yang kita habiskan telah berlalu dan pergi jauh
Mungkinkah ada akhir untuk semua ini?
Apa yang ku rasakan jauh lebih dalam
Kau tahu, takkan ada lagi menoleh ke belakang

Langit kaca diatas
Selama aku masih hidup, kau akan tetap menjadi bagian dari diriku...

"Kim Taehyung..."

Ah, ya Tuhan... apa yang sudah ku ucapkan? Kenapa aku malah memanggil nama dari mantan suaminku?

Aku menggigit bibirku.

'Tidak, aku tak merindukannya. Tidak sama sekali. Aku tak merindukan orang yang sudah menceraikanku. Tidak akan pernah'

"Tae...."

Ahh, bibir sialan.

.

.

Setiap orang yang ku lihat kini terlihat sibuk membawa koper, banyak orang asing yang juga berlalu lalang dengan kesibukan masing-masing. Aku memilih duduk di kursi tunggu, memainkan handphoneku dengan cara memutarnya main-main.

Kakiku sesekali akan mengetuk-ngetuk lantai ketika orang yang ku tunggu tak kunjung datang, kepalaku menoleh beberapa kali ke arah datangnya orang yang sudah ku nanti selama beberapa bulan ini.

Aku menghela napas, sedikit melamun sambil menatap kosong ke arah lantai.

Menunggu...

Aku benci menunggu...

'Keluarlah ketika jam menunjuk ke angka seperempat malam. Aku akan menemuimu disana, tepat dibawah gelapnya langit. Aku berjanji akan membuat langit itu menjadi indah dengan aku dan kau yang kembali bersama. Aku akan bekerja keras agar segalanya kembali seperti semula. Kau, dan aku. Percayalah, kita akan kembali bersama, seperti dulu lagi. Aku mencintaimu, dan selamanya akan selalu seperti itu'

"Omong kosong, aku membencimu"

Aku mendesah kasar lalu memperhatikan ratusan orang yang sedang berlalu lalang dihadapanku, sesekali mataku menangkap petugas-petugas bandara yang sedang sibuk menjalani tugas mereka masing-masing. Ah.. pasti itu sangat melelahkan, mengingat bandara ini adalah bandara yang terbilang tak pernah 'tidur' di negaraku.

Saat bosan melanda aku mencoba menghubungi seseorang yang ku tunggu, bibirku mencebik ketika ia malah tak kunjung menjawab panggilanku. Aku mencoba kembali menghubunginya dan aku sangat berharap dia akan menjawabnya kali ini.

12 detik...

22 detik...

39 detik...

1 menit...

"Halo?"

Ah, akhirnya ia mengangkat panggilanku.

"Kenapa mengangkatnya lama sekali? Apa kau sedang sibuk?" tanyaku dengan suara lembut.

My Husband and His Girlfriend 2 [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang