Chapter 18 : 🔴 The Truth Untold

3.3K 358 25
                                    

Memang sebenarnya apa yang Taehyung mau? Setelah kemarin berteriak didepan wajahku sekarang ia malah melakukan hal ini, mengisi kulkasku dengan banyak buah-buahan, sayur-mayur, telur, daging, lengkap dengan segala camilan dan minuman, juga susu full cream kesukaanku. Apa ia ingin menyogokku dengan kebaikan--yang ku rasa tidak tulus--agar aku melupakan kejadian kemarin dan memaafkannya? Atau ia memang tidak mengerti kalimat 'tidak usah, tidak perlu, dan tidak butuh' yang ku ucapkan kemarin?

Tanganku meremas note berisi tulisan Taehyung lalu melemparnya ke dalam tong sampah. Hatiku mengatakan untuk membuang semua makanan darinya namun sayangnya otakku tak sejalan, dia menahanku dengan mengingatkan tulisan dari Tahyung tadi. 'Setidaknya makanan yang ku berikan tak salah apa-apa, jadi jangan coba-coba membuangnya. Dan untuk kemarin malam, aku benar-benar minta maaf. Tempramenku memang buruk, jadi tolong maklumi aku.'

Aku menghela napas lalu menutup kulkasku dengam sedikit kesal, namun setelah itu aku malah dibuat mematung.

Tunggu, bagaimana bisa?

Kepalaku segera celingukan, juga merotasikan mataku untuk menyapu seluruh ruangan. Apa Taehyung ada di sini?

Tentu aneh, bahkan sungguh aneh hingga membuatku terheran-heran. Pertanyaannya adalah... kenapa Taehyung bisa mengisi kulkasku? Itu berarti dia masuk ke dalam rumah ku, kan? Tapi bagaimana bisa? Apa aku lupa mengunci pintu? Tapi kan jelas-jelas aku sudah menguncinya sebelum aku pergi untuk tidur tadi malam.

Tanpa berlama-lama lagi aku langsung berlari menuju pintu utama lalu menarik knopnya dan ternyata pintuku memang terkunci, lalu bagaimana Taehyung masuk ke dalam rumahku?

Aku berdecak kemudian mataku tak sengaja melihat jendela di samping pintu tak tertutupi dengan rekat, mataku memicing lalu menghampiri jendela itu.

Oh... jadi Taehyung masuk lewat jendela ini?

Kenapa dia tak sopan sekali? Masuk ke dalam rumahku seperti penyusup hanya untuk mengisi kulkasku dengan kebutuhan sehari-hari. Apa mungkin ia juga melewati gerbangku dengan cara sama seperti yang dilakukan penyusup?

Lagipula ia niat sekali melakukan hal itu hanya untuk memberikan perhatian padaku. Dia pikir kebaikannya akan berkesan untukku?

Aku menghela napas jengah lalu mencebikan bibirku, pagi-pagi sudah dibuat kesal seperti ini. Dasar Kim Taehyung.

Ketika jam menunjukan pukul tujuh tepat aku segera mengendarai mobilku dijalanan, lalu mataku menemukan hal menarik hingga membuatku menepikan mobil. Tanganku segera menekan tombol untuk menurunkan kaca mobil lalu menatap penuh ke arah Younghoon yang kini berdiri ke arahku.

"Kenapa kau masih tenang-tenangnya berjalan santai seperti itu disaat bel masuk sekolah sebentar lagi berbunyi? Cepat ke mobilku, biar aku antar"

Younghoon masuk ke dalam mobil dan duduk disampingku, setelah itu aku segera melajukan mobilku kembali. "Kau sudah berada di tingkat akhir sekarang, seharusnya kau harus bisa menjaga sikapmu"

"Aku selalu menjaga sikapku"

Mataku melirik singkat ke arah Younghoon yang kini menatapku, " kalau memang menjaga sikap kenapa kau datang ke sekolah terlambat seperti ini?"

"Tidak terlambat, masih ada watu enam menit sebelum bel masuk"

"Enam menit, kau pikir itu tidak terlambat? Seharusnya siswa sudah ada di kelas bahkan sepuluh menit sebelum bel masuk, bahkan dulu aku ketika masih sekolah sudah ada dikelas sebelum teman-temanku datang, tapi kau? Ck ck ck..."

"Itu 'kan kau, bukan aku. Jadi pasti beda cerita"

Mataku merotasi, jengah sekali rasanya mendengar alibi Younghoon. "Sepertinya kau harus jadi pengacara suatu saat nanti, kau punya bakat untuk itu" mataku mendelik sarkas "pintar sekali menjawab"

My Husband and His Girlfriend 2 [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang