Chapter 25 : 🔵 Hope Not

2.9K 260 16
                                    

A/N : Setelah dua bulan baru up lagi, pasti kalian udah lupa kan? Jadi aku saranin baca chap sebelumnya biar feelnya kerasa;)

.

.

Mataku menerawang jauh ke luar jendela besar yang terpatri di ruanganku dengan kedua tangan didalam saku celana.

Jungkook, aku merindukannya. Senyumannya, wajah manisnya, suaranya.

Perlahan, bibirku tersenyum kecil saat bayangan Jungkook ada dalam kepalaku, namun sedetik kemudian senyumanku sirna saat kini wajah Younghoon harus hinggap dikepalaku dengan sangat menyebalkan.

Hhh... aku harus benar-benar memberi perhitungan pada bocah bengal itu. Awas saja dia.

Kini kakiku telah berpijak diatas trotoar, bermaksud mengunjungi sebuah kafe diseberang jalan, tak jauh dari restauran Jungkook berada.

Saat seruput pertama dari sebuah kopi hangat dimusim hujan mengaliri tenggorokanku, disaat itu pula mataku menangkap Younghoon yang baru keluar dari restauran Jungkook. Dan disana... tentu saja ada Jungkook yang menemaninya.

Sorot mataku menajam, menyimpan mug putih ke atas meja namun gagangnya masih dengan erat ku pegang. Younghoon dan Jungkook sedang berdiri berhadapan tepat dihalaman restauran Jungkook yang berdekorkan taman tropis, saling bertatapan dengan senyuman manis dimasing-masing bibir, dan tentu... disana ada siratan rasa cinta.

Wajahku memaling, menelan ludah saat dadaku terasa sesak. Sedetik setelahnya tersenyum kecut, ternyata... melihat orang yang sangat kita cintai namun ia malah memuja laki-laki lain, sakit juga rasanya.

Mataku kembali menyorot pada mereka, dan oh... kini mereka sedang sibuk berpelukan, lalu diakhiri dengan Younghoon yang mengecup dahi Jungkook, dan Jungkook  yang menepuk-nepuk kepala Younghoon sebelum akhirnya mereka berpisah. Jungkook masuk kembali ke dalam restaurannya, dan Younghoon yang kini menyeberang jalan lalu melangkah ke kafe yang kini sedang ku singgahi.

Tanpa basa-basi aku segera berdiri, lalu melangkah menuju pintu kafe. Sebelum Younghoon mendorong pintu kafe itu, dengan cepat aku mendorongnya terlebih dahulu lalu keluar dan menabrakkan bahuku dengan bahu Younghoon hingga dia mundur beberapa langkah. Bibirku menyeringai dengan sorot mata berapi-api.

'Oh ayolah sialan, aku dendam padamu karena kejadian tempo hari, dimana kau memaki-makiku tepat dihadapan Jungkook'

Younghoon membuka mulutnya, dan aku sungguh tak sabar menunggu segala umpatan yang akan ia keluarkan. Karena setiap umpatan yang ia ucapkan, akan ku hadiahi dengan sebuah bogeman yang akan ku layangkan pada wajah arogannya itu. Dan--

"Oh, kau?" younghoon menatapku lama sebelum akhirnya ia tersenyum ramah.

Tunggu, tersenyum ramah?

Aku mengangkat sebelah alisku dengan sorot mata bertanya-tanya.

"Maafkan aku karena telah menghalangi jalanmu, lain kali aku akan lebih berhati-hati lagi"

Dan sekarang ia malah meminta maaf dan membungkukan badannya padaku. Sontak saja aku langsung terkekeh sarkas, apa-apaan ini?

"Ah.. maaf juga atas kejadian kemarin, aku sangat menyesal karena telah memaki-makimu. Aku kira kau adalah laki-laki bajingan yang akan merebut Jungkook dariku, maaf.. aku terlalu mencintai dia sampai-sampai tak mampu meredam amarahku hingga terjebak dalam kesalah pahaman. Sekali lagi mohon maafkan aku" setelah ia membungkukan badannya lagi padaku, tangannya terulur untuk mengajakku bersalaman.

"Aku Younghoon kekasih Jungkook, dan kau... teman Jungkook ya? Salam kenal"

Apa-apaan perkenalannya ini? Apa ia megolok posisiku dengan cara halus? Cih.

My Husband and His Girlfriend 2 [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang