Aku berpikir, ini sungguh aneh.
Entah kenapa aku bisa berada di tempat yang asing tapi dilain sisi aku juga merasa mengenali tempat ini.
Aku melihat sekeliling.
Dahiku berkerut, tapi... bukankah ini rumahku?
Ahh, ya... ini rumahku, benar. Namun, sejak kepan pemandangan samping rumahku berubah seperti ini?
Aku merotasikan mataku untuk memperhatikan sekeliling lalu mataku tak sengaja menemukan seseorang yang sedang duduk di kursi kayu di halaman rumah. Dahiku berkerut menatapnya yang kini sedang membelakangiku.
Kakiku melangkah menghampirinya namun entah kenapa aku malah merasakan getaran aneh dihatiku. Hangat, bergejolak, dan... rindu?
Segera saja aku mempercepat langkahku dan kini aku berada tepat dihadapannya.
Mataku membola dengan jantung membuncah.
"T-Taehyung?"
Dia tersenyum hangat dan aku hampir saja meneteskan air mata akibat rasa rindu yang begitu menusuk setiap bagian kecil dalam hatiku.
'Tuhan... sungguh lama sekali rasanya. Sungguh sangat lama hingga akhirnya aku ditakdirkan untuk bertemu dengannya lagi.'
Aku segera memegang erat tangannya dengan kedua tanganku. "Taehyung..."
"Aku bukan Taehyung"
Dahiku mengernyit.
Taehyung menoleh ke arah samping. "Tapi dia... dia adalah Taehyung"
Mataku mengikuti arah pandang Taehyung namun dahiku semakin mengernyit melihat itu.
Siapa dia? Dia memang sedikit mirip dengan Taehyung, tapi...
Aku kembali menatap Taehyung. Menatap lekat matanya, hidungnya, senyumannya... seluruh wajah dan ekspresinya. Hingga kemudian hatiku yakin lalu menggeleng. "Tidak, dia bukan Taehyung. Tapi kau, kau adalah Taehyung"
Dia terkekeh ringan yang terdengar begitu hambar ditelingaku. Hatiku terasa berdesir sedih saat menatap sorot matanya yang terlihat menyimpan luka.
"Tidak, aku bukan Taehyung"
Aku mengeratkan peganganku. Menatap matanya dengan pandangan yakin. Perlahan aku mendekatkan wajahku dengannya, kini fokus utamaku adalah mata kanannya.
Aku tersenyum senang.
"Lihat... kau Taehyung. Ada sebuah mole di kelopak mata bawahmu"
Entah kenapa setelah itu hatiku terasa sesak. Perih sekali rasanya hingga mataku kembali memerah. Aku merasa Taehyung hendak meminta maaf, tapi ia juga seakan menyembunyikan sesuatu dariku. Aku tahu Taehyung ingin mengungkapkan segalanya. Tapi dia terlihat kesulitan untuk mengucapkan semua itu.
Segala rasa sesak didadaku semakin bergejolak. Aku juga tak tahu kenapa bisa seperti ini. Yang pasti aku merasa sakit, sakit hati. Aku menangisi kisah cintaku, kenapa harus sebegini menyedihkan? Aku juga mengasihani rasa rinduku, rasa rindu yang selalu bisa mencekikku setiap harinya. Aku sakit, hatiku perih oleh rasa kecewa akan masa lalu.
Ya, semua perasaan itu sungguh menyiksa. Aku tak tahan hingga aku meninggalkan Taehyung lalu masuk ke dalam rumah. Aku mengunci diriku dalam kamar lalu menangis dipojok ruangan.
Aku terus menangis dengan suara tertahan, gigiku menggigit kuat bibir bawah sambil kepalaku menunduk dengan mata memejam erat. Aku sungguh kesakitan, sampai-sampai aku bisa merasakan sendiri tangisanku begitu terdengar menyayat. Aku terus-menerus meremat kuat bagian dadaku, sesak sekali rasanya hingga membuat napasku berhembus pendek-pendek. Aku sungguh tersiska.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband and His Girlfriend 2 [BXB]
Fiksi PenggemarBerputar, lalu berkesinambungan menjadi satu. Inilah kisah cintaku. Warning! Boyslove Story!