Chapter 21 : 🔴 Dialog Senja

3.1K 304 9
                                    

Sore hari, dan aku sibuk duduk diatas bangku putih dibawah pohon rindang. Sesekali rambutku dibuat menari-nari riang karena diterpa angin sore, dan mataku akan memejam selama beberapa detik, menikmati segarnya udara merasuk ke dalam paru-paru.

Tubuhku merileks, namun otak dan hatiku tidak. Rasanya begitu tegang karena memikirkan sekelumit hal yang rumit.

Mataku menyorot jauh ke depan, menyapu pandangan pada rumput lapang dan pohon-pohon berwarnakan hijau muda. Aku terus melamun membayangkan Taehyung lalu terkekeh perih saat mengingat betapa kejamnya kami dipermainkan oleh takdir.

Kenapa...

Hanya kenapa.

Kenapa kisah cinta kami dari dulu begitu... b-begitu... bagaimana aku menjelaskannya?

Aku tersenyum kecut. Bahkan aku kesulitan menemukan kata untuk menggambarkan betapa tidak beruntungnya kisah cintaku dengan Taehyung.

Nyatanya... jikapun sekarang saatnya untuk bersatu, lalu kenapa... kenapa rasanya masih begitu sulit?

Keadaan memang tak pernah memihak padaku. Tidak sama sekali.

Walaupun kami mencintai satu sama lain dan berkehendak untuk kembali saling memiliki, nyatanya keadaan tak pernah sudi mengizinkan hal itu. Tidak, tidak akan pernah, dan tak akan bisa.

Betapa tak adilnya aku diperlakukan.

Betapa tak adilnya aku disisihkan seperti ini.

Tanganku mengepal dengan rahang mengeras. Aku marah, sungguh marah. Namun aku bingung harus melampiaskan kemarahanku pada siapa, aku tak tahu, karena tak ada yang pantas disalahkan dari hal ini. Semuanya telah terjadi, dan tak bisa diubah.

Lalu... l-alu aku tak bisa melakukan apapun sekarang. Dan hal itu yang membuatku marah. Aku tak bisa merubah keadaan, tak bisa melawan waktu, dan tak bisa melakukan apapun untuk cintaku.

Aku dipaksa menerima, dipaksa pasrah, lalu berdamai dengan semua itu. Itu sungguh paksaan karena aku tak akan pernah mau menerima semua itu. Tidak akan pernah mau sama sekali.

Namun.. ya... namun aku tetaplah budak waktu. Yang bisa ku lakukan hanya menerima, pasrah, dan berdamai dengan segala hal yang menimpa diriku.

Bukankah itu kejam? Dan sungguh ironi.

Aku menghapus air mata yang menggenang lalu menghela napas panjang.

Make it simple but significant, Jungkook. You can do it. Ya, i can do it. I can do it.

Aku tersenyum penuh arti saat berhasil meyakinkan diriku sendiri. Aku pasti bisa menghadapi semua ini, ya, aku pasti bisa.

"🎶 Ini adalah kehidupan yang indah, aku akan berada disisimu~ 🎶"

Kepalaku menoleh ke sumber suara saat mendengar seseorang bernyanyi, dan aku menemukan Younghoon yang tengah tersenyum hangat lalu duduk disampingku. Pipiku sedikit panas saat melihatnya menatapku penuh kekaguman seolah aku adalah hal paling berharga yang ada di dunia.

"🎶 Ini adalah kehidupan yang indah, aku akan berada dibelakangmu~ Ini adalah hari yang indah, hari yang indah, aku akan tinggal dimemorimu~ Kehidupan yang indah, hari yang indah~ 🎶"

Younghoon menggenggam tanganku dengan hangat. "🎶 Tetaplah bersamaku~ indah cintaku, indah hatimu~ ini adalah kehidupan yang indah, ini adalah kehidupan yang indah~ 🎶"

Perlahan, bibirku melengkung bahagia mendengar nyanyian darinya. Aku terhibur. Suaranya sangat lembut, bahkan aku tak menyangka jika Younghoon pandai bernyanyi seperti ini. Tak lama aku melihat tangannya dibalik punggung menyodorkan bunga matahari padaku.

My Husband and His Girlfriend 2 [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang