Tak lama Fatim terbangun, ia melihat disisi kirinya. Disana terdapat Ali yg sedang tertidur. Diusapnya kepala Ali pelan.
"Li, maafin aku yg udah egois sama kamu, ga sepatutnya aku marah sama kamu" ucap Fatim pelan
Ali yg merasa ada pergerakan langsung spontan bangun, dan mengucek matanya.
"Fatim?" ucap Ali
"Kamu udah bangun" ucapnya lagi
Dengan segera Ali memencet tombol disamping bankar Fatim.
Tak lama dokter masuk ruangan Fatim sementara Ali menunggu diluar.
"Li, kok diluar?" tanya Sohwa
"Fatim udah siuman kak" ucap Ali dengan wajah yg berbinar
"Serius kamu?" tanya Sohwa
"Serius" ucap Ali
Setelah itu dokter keluar dari ruangan.
"Gimana dok?" tanya Sajidah
"Alhamdulillah. Keadaan pasien sudah mulai membaik" ucap dokter
"Alhamdulillah, kita boleh masukkan?" tanya Atta
Dokter hanya mengangguk dan pergi meninggalkan keluarga GH.
"Hai, Fatim" ucap mereka kompak
"Berisik Ya Allah. Kasian itu baru siuman, tar pingsan denger suara kalian" celetuk Ali
"Weyyy serah gua dong" ucap Thariq
"Dihh, polusi suara lu bang" ucap Ali songong
"Lu tuh kabut" ucap Thariq
Hanya hal sepele seperti itu saja dapat mengundang gelak tawa dari yg lainnya.
"Udahhh guysss, Fatim nya mau istirahat dulu" ucap Sajidah
"Tau nih Saaih" ucap Thariq
"Lahhh kok Saaih, ka Sohwa tuh yg berisik" ucap Saaih tak terima
"Enak aja, bang Atta juga" lempar Sohwa
"Kok jadi bang Atta. Qahtan tuhh yg berisik" ucap Atta
"Qahtan ga salah apa2 lu tuduh bang, andai kalo Qahtan sepantaran lu bang, abis lu ditendangin Qahtan mulu sampe Mesir" lawak Thariq
"Jauh amat sampe Mesir, sampe depan pintu aja ga nyampe" ucap Fateh
"Dosa apa deket sama orang yg receh, untung Ali dollar" ucap Ali
"Bully orang kayanya enak nihh" ucap Thariq memasang muka jahat
"Udah lama engga makan orang nih" ucap Atta menimpali
"Pengen kakinya. Kangen sop kaki" ucap Saaih
"Eh eh eh, apa apaan nih" ucap Ali sedikit mundur
"Udah elahhh berisik amat" ucap Sajidah
"Tuhh bang, cewenya marah" ucap Ali
"Doi kalo udah marah serem Li" ucap Thariq
"Waktu itu aja marah2 masa ngancemnya pen direbus ama Jidah" kali ini suara Atta ikut menistai adiknya.
"Engga yaa. Jidah ga pernah ngomong kaya gitu. Suudzon aja" dumel Sajidah
"Bang, kak. Boleh pada keluar dulu ga? Ali mau ngomong bentar sama Fatim" bisik Ali kepada Atta dan Sohwa
"Hmm, guys... Keluar dulu yuk bentar" ucap Atta
Yg lain hanya mengangguk patuh mendengar ucapan Atta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boyfriend
Non-FictionFatimah Halilintar Anak ke 7 dari 11 bersaudara Dia bersekolah disalah satu sekolah ternama di Jakarta, Fatim duduk di bangku kelas 9. Awalnya Fatim sangat senang sekali karena bertemu dengan banyak teman yg asik,seru semuanya campur aduk. Namun ada...