Part 25 ~Maafin abang ❤

707 32 1
                                    

Alya langsung membawa Ali kearah gazebo rumahnya, dan tak lupa ia membawa obat merah untuk membersihkan luka Ali.

"Lu kenapa bisa gini sih Li?" tanya Alya yg mencoba untuk menahan emosinya

Ali hanya diam tak menanggapi sang kakak yg sedang berbicara dengannya

"Woyy, ditanyain juga elah" ucap Alya

"Ehh apaan? Lu nanya apaan?" ucap Ali yg tersadar dari lamuanannya

"Ck, lu kenapa bisa gini?" ucap Alya mengulangi pertanyaannya tadi

"Emm itu" ucap Ali

"Itu apaan?" ucap Alya

Dan Ali pun menceritakan kejadian yg menimpanya tadi pagi.

Alya pun terdiam ketika mendengar cerita Ali, sebenarnya ia kasihan dengan adiknya.

"Aturan mah pas lu berantem ajak gua sekalian biar gua juga ikutan nampol tuh orang" ucap Alya

Ali terbengong mendengar ucapan sang kakak, entah kakaknya sedang kemasukan apaan.

"Ywdah sini gua obatin lukanya" ucap Alya yg kemudian mengambil kapas dan menetesinya dengan obat merah

"Awas ae diteken" ucap Ali

"Engga elah, paling gua injek2 nih luka" ucap Alya geregetan

"Sebelum lu nginjek gua, gua injek dulu sini ginjal lu" ucap Ali

Alya langsung menjitak kepala Ali, "Yeee kadal, enak bat lu kalo ngomong"

"Lah busehhh dikatain kadal gua" ucap Ali

Dengan sengaja Alya menekan luka Ali.
Tapi ga ada respon sama sekali dari Ali

"Ko lu ga kesakitan si?" ucap Alya bingung

"Ya dong, guaaa gitu lohh. Mau gua ajarin ga" ucap Ali

"Dihhh, shombhong amat" ucap Alya

Setelah selesai mengobati Ali, mereka pun kembali ke meja makan tempat yg lain sedang menghabiskan seblaknya.

"Alooo guys" ucap Alya

"Yahh ribet dahhh" ucap Abizar

"Apa lu bilang" ucap Alya

"Ha Engga ko ga ngomong apa2" ucap Abizar yg disertai dengan cengirannya

"Li" panggil Rendi

Ali pun jalan kearah Rendi dengan tak semangat dan terus menunduk kebawah.

Rendi pun menarik tangan Ali kearah kolam renang.

"Sini" ucap Rendi yg mengajak Ali untuk duduk didekat kolam renang

Ali pun duduk disamping sang abang dengan wajah pucat.

Tanpa aba2 Rendi merangkul tubuh sang adik.

"Maafin abang, udah kasar sama kamu. Abang tau cara abang tadi salah" ucap Rendi yg sedikit menyesal karena ulahnya

"Maafin Ali juga bang" ucap Ali lemas

"Maaf belum bisa jadi abang yg baik buat kalian. Maaf belum bisa ngejagain adik dengan benar" ucap Rendi

Dan Ali pun langsung memeluk sang abang, baginya abangnya hanya ingin ia menjadi manusia yg berguna nantinya. Dan Rendi pula membalas pelukan adiknya.

"Jangan ngulangin lagi oke" ucap Rendi

"Ok" ucap Ali singkat

Sebenarnya di sini sama2 salah. Mau Rendi ataupun Ali mereka sama2 salah.

Annoying BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang