Tamat??

774 33 0
                                    

Ali membawa Fatim kearah taman. Lelaki itu menggandeng lengan Fatim menuju kursi panjang depan air mancur.

Ali menarik nafas pelan, agak gugup saat ia melihat arah mata Fatim yg sedang menatapnya bingung.

"Kamu bawa aku kesini ada apa? Ada something?" tanya Fatim yg sejak tadi hanya senyum yg ia tampilkan

"Sebelumnya aku mau terima kasih sama kamu" ucap Ali

Fatim menyeringitkan dahinya bingung. "Terima kasih karena apa?"

"Terima kasih karena udah mau jadi bagian terpenting di hidup aku. Jujur semenjak aku kenal kamu, deket sama kamu, semuanya seperti kembali ke awal. Ali yg dulu berubah jadi Ali yg sedikit berubah jadi anak baik walaupun hanya 30% perubahannya. Dapetin kamu engga bisa dibilang mudah. Sulit, Itu yg aku rasain. Maka dari itu aku berusaha semaksimal mungkin untuk bisa bahagiain kamu, maafin aku kalo sering buat kamu nangis karena aku" ucap Ali panjang lebar.

Fatim menatap mata Ali intens.

"Engga ada kata terima kasih Li, aku sayang sama kamu tulus tanpa embel-embel apapun. Dari sekian banyaknya orang yg mau deketin kamu mungkin aku orang satu-satunya beruntung bisa milikin kamu. Aku sangat sangat beruntung bisa kenal sama kamu, dari sedih, senang, susah, bahagia kita lalui bersama. Aku marah sama kamu itu tandanya aku sayang, aku takut kehilangan kamu Li" ucap Fatim dengan matanya yg sudah berkaca-kaca

Terlihat senyum yg Ali pancarkan membuat Fatim sedikit tenang.

"Hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, esok, minggu depan, bulan depan, tahun depan dan seterusnya aku tetep sayang sama kamu, cinta sama kamu" ucap Ali

"Thank you my Annoying Boyfriend, laki-laki terbaik setelah abi dan semua saudara laki-laki aku" ucap Fatim

"Your welcome my angel" ucap Ali pelan namun sangat berarti direlung hati Fatim.

Ali menarik tangan Fatim pelan dan menempelkannya didadanya.

"Inget, di hati aku cuma ada kamu. Ga ada seorang pun yg bisa nerobos masuk kedalamnya kecuali kamu" ucap Ali

Fatim yg sudah tidak kuat menahan tangisnya langsung memeluk tubuh Ali erat.

"Cengeng ahh" ucap Ali mengusap puncak kepala Fatim pelan.

"Udahh jangan mewek, nanti ada orang lewat tar disangka aku ngapa-ngapain kamu lagi" ucap Ali

Bujukan Ali masih tidak mempan untuk Fatim. Dan Ali memutuskan untuk membiarkan Fatim menenangkan sejenak pikirannya.

Ali mengusap belakang kepala Fatim dan merangkulnya.

Selang 5 menit Fatim pun menghentikan tangisannya, dan melepaskan pelukannya.

"Udahan?" tanya Ali

"Belom" ucap Fatim

Ali sedikit berfikir untuk bagaimana caranya membuat Fatim kembali tertawa.

Ali pun mulai memperlihatkan aksi konyolnya dengan bernyanyi.

"Duarrrr"
"Ding digiding digiding tuyul"
"Ding digiding digiding unyu"
"Disini ada tuyul"
"Ya tu hantu"
"Ya tu hantu"
"Bapaknya meninggal jadi hantu"
"Entah apaa yg merasukimuuuu"
"Hingga kau tega menghianatiku"
"Yg tulus mencintaimu"

Tampak tawa Fatim yg semakin lama semakin menjadi.

Yaa. Fatim orang yg receh, apa saja ia pasti tertawa walau menurut orang lain biasa saja.

Setelah tawa Fatim reda, Fatim meminta Ali untuk menyanyikan sesuatu.

"Lii, nyanyi dong" pinta Fatim

Annoying BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang