Part 35 ~Kehangatan

668 41 5
                                    

Setelah Sohwa menghubungi keluarganya, tak lama mereka pun datang.

"Assalamualaikum" ucap mereka dengan rusuhnya

"Waalaikumsalam" jawab yg didalam rumah tak mau kalah rusuhnya

"Woyyyy diem2 bae, ngopi ngapa ngopi" lawak Atta

"Adanya air kobokan bang" celetuk Abizar

"Ohh kalo itu mah kasih Thor aja" ucap Atta

"Kampret" dumel Thariq karena namanya dibawa-bawa

"Ngomong apaan kamu!!" geram Atta

"Engga kok Oliq ga ngomong apa-apa. Cuma pen bilang bang Atta ganteng tapi masih gantengan Oliq" canda Thariq

"Gantengan Ateh sii"

"Gaa, gantengan Saaih"

"Ga bisaaa, gantengan gue"

"Bang Rendi harus ngalah sama adeknya, jadi gantengan Abizar kemana-mana"

"Gantengan Muntaz"

"Udahhh gantengan Qahtan:)"

"Iya dah iya ngalah sama anak kecil" ucap mereka mengalah yg membuat Qahtan tersenyum senang

"Tumben ga ada yg ribet sama rusuh?" tanya Sajidah

"Kek ada yg kurang" lanjut Iyyah

"Ga ada bang Ali, ga seru" sambung Saleha

"Ohh iya Ali kemana?" tanya Sohwa, pasalnya dari tadi saat pulang dari pemakaman Ali tak terlihat lagi

"Di kamarnya kali" tebak Alya

Sementara keadaan Ali...

Cowok itu terdiam didepan cermin besar di kamarnya, ia menatap pantulan dirinya yg sungguh berantakan.

"Ali ingin bunda sama ayah pulang. Tapi bukan pulang itu yg Ali maksud, kenapa mereka baru bilang sekarang. Why?? Kenapa gua baru tau sekarang!!" teriak Ali sambil melemparkan semua barang yg ada didekatnya.

"Kenapa bunda sama ayah tinggalin Ali secepat itu, Ali masih butuh kalian. Ali hancur ga ada kalian, cuma kalian cahaya Ali, dan sekarang cahaya itu sudah padam" lanjut nya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Sementara lainnya yg ada dibawah terkejut karena terdengar benturan yg amat kencang dan benturan tersebut berasal dari kamar Ali, dengan cepat mereka menuju kamar Ali.

Tok.. Tok... Tok...

"Li, bukain pintunya Li" ucap Alya yg sudah terlanjur khawatir

"Li, jangan ngurung diri gitu" ucap Aisyah menimpali

"Buka Li, kalo engga dibuka terpaksa abang dobrak pintunya" ancam Rendi

"Coba di telpon dulu" usul Iyyah

"Udah Atim telponin dari tadi, tapi ga diangkat" ucap Fatim dengan suara bergetar

"Duhhh, gimana nih bang" ucap Alya

"Yaa mau gimana lagi, kita dobrak aja pintunya" usul Rendi lagi

"Ywdah ayo, yg girls mundur dulu" ucap Atta

Girls pun mundur beberapa langkah, agar dirinya aman

"Ka Iyyah, Ali gpp kan" ucap Fatim dengan tatapan sendunya

Ka Iyyah langsung mengusap puncak kepala Fatim, "Ka Iyyah yakin Ali engga kenapa-napa, dia kuat Tim"

"Tap--"

Annoying BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang