Mereka ber3 pun sampai di mall. Mereka kesalah satu mall yg ada d Jakarta Selatan, yaitu PIM.
"Mau kemana dulu nih?" tanya Thariq
"Nonton" ucap Fatim
"Makan" ucap Ali
Mereka berbarengan menyebutkan keinginannya, namun berbeda pendapat.
"Ettt dah, jadinya makan dulu apa nonton?" tanya Thariq
"Nonton dulu" ucap Fatim
"Gaa makan dulu, laper Tim" ucap Ali
"Nonton bodoamat" ucap Fatim lagi
"Kamu belom makan nanti sakit lagi. Kita makan dulu bang" ucap Ali meminta Thariq agar mereka makan terlebih dahulu.
"Syutttt... Ehhh ngapa jadi berantem sii ilahhh. Ywdah kalo gitu kita makan dulu kebetulan abang juga laper" ucap Thariq menengahi yg membuat Fatim menjadi cemberut.
Mereka pun berjalan menuju restoran yg ada didalam mall tersebut.
"Yessss... Wleee" ledek Ali menjulurkan lidahnya kearah Fatim
"Ishh" desis Fatim
"Gueee menanggg, Atim kalahhh" ledek Ali lagi
"Apa lo!!" ucap Fatim kesal
"Pendek" ucap Ali lagi mencubit hidung Fatim
"Ishhhhh, ngeselinnnnnn bodo ngeselin banget" ucap Fatim menarik rambut Ali yg membuat Ali sedikit meringis
"Auuu, busettt busettt. Sakit Tim" ucap Ali yg meringis kesakitan dan sesekali mengeluarkan tawanya.
"Lagian ngeselin" ucap Fatim melepaskan jambakannya
"Alhamdulillah, tungg ga botak" ucap Ali yg kembali menata rambutnya
"Apaan?!" ucap Fatim dengan tatapan tajamnya
"Hah? Apaan? Ali ga ngomong apa-apaan kan bang" ucap Ali menatap Thariq
"Engga" jawab Thariq
"Ohhh, ywdah terima kasih. Atim mau pulang" ucap Fatim
"Ehhh jangan dongg" ucap Ali menahan pergelangan Fatim
"Au ah, kesel" jawab Fatim
"Sini dah" ucap Ali yg kembali menarik pelan tangan Fatim agar duduk disampingnya.
"Apaan?" tanya Fatim jutek
"Cantik" bisik Ali ke Fatim
Bluss....
Pipi Fatim kini memerah, yg menandakan iya malu akan ucapan Ali barusan.
"Ehhh kok jadi sunyi?" tanya Thariq
Tak ada jawaban dari mereka berdua. Ali maupun Fatim masih betah melamun dengan fikirannya masing2 dan sering kali mereka senyum2 ga jelas.
"Sakit lu pada" ucap Thariq lagi memegang dahi Fatim dan Ali
"Apa-apaan si bang tangan lu, polusi tau" ucap Ali kesal karena tiba-tiba saja tangan Thariq menempel di dahinya
"Kampret" dumel Thariq
"Permisi, ini pesannya" ucap pelayan tersebut
"Makasih mas" jawab Thariq ke pelayan tersebut
"Kapan bang Thor mesennya?" tanya Fatim
"Tadi, kamu nya aja ribut mulu ga pernah akur" ucap Thariq
"Iyain biar cepet" jawab Fatim
Skip, selesai makan mereka pun langsung menuju bioskop karena keinginan Fatim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boyfriend
SaggisticaFatimah Halilintar Anak ke 7 dari 11 bersaudara Dia bersekolah disalah satu sekolah ternama di Jakarta, Fatim duduk di bangku kelas 9. Awalnya Fatim sangat senang sekali karena bertemu dengan banyak teman yg asik,seru semuanya campur aduk. Namun ada...