Unnie Wae ?

20.2K 1.2K 11
                                    

Bukan bodoh, hanya saja aku masih terlalu rapuh untuk memaksa hati menghapuskan rasa untukmu. Aku tidak siap, maka dari itu, biarkan saja aku rindu.

Ini tidak akan mengganggu tidurmu, makanmu, atau bahkan hidupmu. Justru ini akan menghantuiku selama hati masih belum siap untuk melepasmu.

Tapi mungkin akan ada sedikit negosiasi antara aku dan semesta, agar aku dapat bertemu denganmu. Hanya bertemu, tidak usah menyapa dan tidak apa jika hal itu tidak disengaja. Maafkan aku karena sikap ku kepadamu berbanding terbalik dengan perasaan ku kepadamu selama ini.

.

.

.

.

.

"J-Jennie U-unnie. Mianhe, A-aku t-tidak sengaja"

"Ck! Pergilah!"

"M-mian unnie Mianhe, aku benar benar tidak sengaja menumpahkan minuman mu"

Gadis cantik berbadan tinggi itu menunduk tidak berani menatap senior nya, dirinya merasa bersalah karena tidak sengaja menumpahkan minuman yang baru Jennie beli di kantin.

"Sudah selesai? Kalo begitu pergilah!" Jennie melipat kedua tangannya dan menatap Lisa yang masih terus meminta maaf kepadanya.

"I-iya tapi sebelum itu aku akan mengganti minuman mu terlebih dahulu unnie" Ucap Lisa

"Tidak usah. Pergilah" Jennie menatap datar ke arah Lisa

"T-tapi--"

"Aku bilang pergi! Kau tidak dengar?!" Jennie meninggikan suaranya, alhasil membuat Mahasiswa yang lewat disitu berbondong - bondong menatap kearah mereka berdua.

"B-BAIK" Gadis rupawan tersebut langsung lari terbirit-birit karena takut kepada Jennie.

"Ck, dasar macan betina" Ucap Lisa di dalam Hati

Tanpa Lisa sadari, dirinya yang tengah berlari sedang di tatap oleh Gadis bermata kucing dengan tatapan yang sulit di artikan.

.

.

.

.

"BWAHAHAHAHAHA" Bambam dan Hanbin tertawa sangat keras ketika mendengarkan cerita Lisa.

Sedangkan Lisa ?

Ia sedang cemberut karena di tertawai oleh kedua sahabatnya setelah ia menceritakan kejadian tadi siang.

Saat ini Genk GengBeng sedang berada di cafe dekat kampus mereka. Bercerita sambil menikmati senja di cafe tersebut.

"Astaga Lisa, mampus kau HAHAHAHA" Hanbin masih tertawa

"Ish diamlah, tertawa lagi ku jahit mulut mu" Lisa menimpali ucapan Hanbin

"Terus Bagaimana Lis? Jennie Unnie tetap marah kepadamu?" Sehun yang duduk di sebelah Lisa bertanya tentang kejadian tadi siang.

"Iyaa.. aku sudah bilang akan menggantikan minuman-nya tetapi dia tidak mau, dan malah mengusirku" Lisa memutar kedua bola matanya karena pusing mengingat betapa galak nya Gadis bermata kucing itu tadi siang.

"Waduh gawat Lis, terus gimana kalo nilai lo jelek? Lo tau kan Praktikum Optimasi Permodelan dia yang jadi Asisten Laboratorium kita?" Ucap Seulgi.

"Huh itulah. Bagaimana jika dia membenci ku? Terus dia memberi ku nilai E ? Arghhh" Lisa mengacak acak rambutnya frustasi. Dirinya kesal kenapa dia harus berurusan dengan seorang Kim Jennie.

"Sudah tenanglah dulu, aku rasa dia orang yang professional" Sehun menambahkan.

"Halah, aku rasa Lisa akan mendapat nilai E karena kalian tahu sendiri kan, Jennie Unnie paling sering memarahi Lisa ketika Praktikum Permodelan berlangsung. Diam saja Lisa dimarahi oleh Jennie Unnie" Ucap Bambam

"HAHAHAHAHAHA" Hanbin dan Seulgi tidak dapat menahan tawanya.

"Apa yang di katakan Bambam sangat betul Lis hahahaha" June berbicara sambil tertawa terpingkal - pingkal.

"Aku rasa Jennie Unnie benar benar membenci-mu Lisa hahahaha" Hanbin menambahkan.

Pletak!

"Ouwhhh sakit kepalaku Lisayaaa!!" Bambam, June dan, Hanbin berteriak secara bersamaan setelah mendapatkan hadiah berupa jitakan "sayang" dari Lisa kepada mereka bertiga.

"Kalo ngomong tuh di saring dulu bodoh. Aku tidak pernah memiliki kesalahan apapun terhadap Jennie Unnie, kecuali tragedi tadi siang, lantas bagaimana caranya dia bisa membenci ku?" Ucap Lisa

"Ishhh terkadang kita tidak pernah sadar kesalahan apa yang pernah kita perbuat kepada orang lain Lisa. Buktinya Jennie Unnie sangat sensitif kepadamu, pasti ada sesuatu kenapa dirinya begitu kepadamu" Ucap Seulgi dengan nada serius

Lisa menghela nafas nya dan tiba - tiba tatapanya berubah menjadi sendu "Aku tidak tau seul. Aku tidak merasa pernah memiliki kesalahan apapun kepada dirinya, Saat Praktikum pun aku selalu fokus mendengarkan penjelasan dia, semua Tugas dari Jennie Unnie aku kerjakan dengan baik, dan sebelumnya juga aku tidak pernah mengenal dirinya, bagaimana bisa aku melakukan kesalahan kepada orang yang sama sekali tidak aku kenal"

"Tapi buktinya dia seperti membenci mu tuh" Celetuk Bambam

"Aishh sudah ku bilang aku tidak tahu, dan aku tidak pernah berurusan dengannya!" Ucap Gadis Rupawan tersebut agak emosi.

"Sudahlah jangan terlalu di pikirkan, kan masih spekulasi, belum menjadi kenyataan, jadi jangan menyimpulkan suatu hal yang belum terbukti kebenaranya" Ucap sang Smart Boy dengan bijak.

Mata Lisa berbinar - binar mendengarkan ucapan Sehun "Aaa Sehunnie kau memang sahabatku yang terbaik!!" Lisa spontan memeluk Sehun, sedangkan sehun tersenyum masam ketika mendengar kalimat "Sahabat" dari Lisa.

"Hahaha tenang saja nanti aku tanyakan langsung kepada Jennie Unnie agar kita tidak menduga - duga terus" Ucap Hanbin dengan percaya diri.

"Memangnya kau berani?" Tanya June.

"Hmmm berani dong. Tapi nanti kalo dia sudah jadi kekasihku hehehe" Hanbin menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Ngimpi!!!" Ucap Bambam, June, Seulgi, dan Sehun secara bersamaan. Sedangkan Lisa hanya tersenyum.

"Unnie Wae?" Lirih Lisa di dalam hati.

.
.
.
.
.
.

Hai guys mon maap nih ya kalo ceritanya jelek dan kurang menarik, harap di maklumi karena baru pertama kali bikin cerita di wattpad 😂

Kalo ada saran dan kritik bisa beritahu di kolom komentar oke

I Never Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang