I'm Sorry

6.7K 296 27
                                    

Enjoy reading~

.

.

.

.

.

.

.

Perhatian! Dilarang membajak cerita Author dalam bentuk apapun, jika ingin remake atau translate ke bahasa lain izin terlebih dahulu ⛔

.

.

.

.

.

.

.

Lisa saat ini sedang membantu Jennie membereskan seluruh perlengkapannya di Wisma karena Jennie dan Lisa sudah dinyatakan sembuh dan negatif. Sebetulnya Lisa sudah boleh pulang sejak beberapa hari yang lalu, bersama dengan Bambam, Lami, dan Hanbin.

Namun Lisa tidak tega meninggalkan Jennie sendirian di Wisma sehingga akhirnya dia menemani Jennie hingga benar - benar dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk pulang.

Sebetulnya Lisa agak kesal dengan kecerobohan Jennie yang membuat kekasihnya itu tertular dan harus mendekam di Wisma selama 1 minggu. Bagi Lisa, yang dilakukan Jennie itu konyol, ketika semua orang berlomba - lomba untuk tidak sakit Jennie malah menantang penyakit. Pikirnya.

"Jika sudah selesai, ayo kita pulang" Lisa sudah selesai memasukan seluruh baju Jennie ke dalam kopernya

"Poopoo.. Are you mad at me?" Tanya Jennie.

"Maybe"

Lisa menarik koper milik Jennie tetapi tidak lupa ia tetap menggandeng tangan gadis berpipi Mandu itu walaupun masih kesal dengannya. Dan Jennie hanya diam karena dia tahu bahwa dirinya memang salah.

Setelah beberapa saat menunggu Taxi, akhirnya mereka naik dan langsung pulang menuju Apartemen milik Jennie.

"Pakai masker mu yang benar nini" Lisa membetulkan posisi masker yang Jennie kenakan kemudian mengusap pelan surai hitam milik kekasihnya itu.

Jennie yang melihat Lisa sedang marah kepadannya tetapi tetap memberikan perhatian dan menyampingkan egonya tersebut membuat Jennie semakin merasa bersalah. Lisa sangat baik dan Jennie merasa dia selalu seenaknya terhadap Lisa.

Sepanjang jalan baik Jennie maupun Lisa tidak banyak berbicara, tetapi sesekali Lisa memperhatikan Jennie, memberinya air minum dan mengusap bahunya untuk memberikan rasa nyaman.

"Lili, I'm sorry" Ucap Jennie sangat pelan hingga terdengar seperti bisikan.

Lisa yang mendengar permintaan maaf dari Jennie melirik sekilas ke samping, kemudian dia menarik bahu Jennie untuk masuk kedalam pelukannya.

"Sudahlah, kan sudah terjadi. Yang penting kamu sekarang baik - baik saja" Lisa mengecup pucuk kepala Jennie dengan penuh kasih sayang.

"Jangan marah lagi ya?" Pinta Jennie

"Aku tidak marah aku hanya kesal" Jawab Lisa

"Sama saja" Ucap Jennie tak mau kalah

Lisa mencubit pipi Jennie hingga sang empunya melenguh kesakitan "Awwwww!!!! Sakit--"

"Itu hukuman untuk anak nakal" Lisa terkekeh pelan melihat pipi Jennie yang berwarna merah, ia langsung mengecup pipi gembil milik kekasihnya itu.

✴✴

Setelah perjalanan selama 30 menit, akhirnya mereka tiba di Apartemen Jennie. Lisa langsung membantu memasukan barang - barang Jennie ke dalam Apartemen nya kemudian membantu Jennie membereskan semuanya, mulai dari membongkar koper hingga membersihkan Apartemen nya yang mulai berdebu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Never Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang