Kucing Manis

16.6K 1K 21
                                    

Munafik jika banyak orang yang bilang bahwa level tertinggi dari mencintai seseorang adalah ketika kita mampu merelakan orang yang kita cintai bahagia dengan orang lain, karena bagiku, level tertinggi dari mencintai seseorang adalah ketika kita mampu membuatnya bahagia, dan membuatnya menjadi hak milik kita baik jiwa maupun raganya.

Dan kau Lalisa, kau harus ingat ini bahwa kau adalah miliku, dan selamanya akan begitu.

.

.

.

.

Suasana pagi hari ini di kediaman Lalisa Manoban tampaknya sangat menyejukan hati dan jiwa kedua insan di dalam apartemen itu.

Bagaimana tidak, di luar sana burung - burung mulai bernyanyi riang menyambut sang surya yang mulai menampakan wujudnya, sedangkan di dalam sana ada dua gadis cantik yang baru saja "meresmikan" hubungan mereka tadi malam, tengah tertidur sambil berpelukan mesra seolah tidak ingin terpisah satu sama lain.

Tetapi nampaknya sinar matahari yang mulai menembus jendela apartemen milik Lisa, membuat gadis sexy bermata kucing itu menggeliat dan perlahan membuka kedua bola matanya.

Ia mengerjapkan kedua matanya kemudian tersenyum sangat manis tatkala melihat seorang gadis rupawan tepat di depan wajahnya masih tertidur pulas.

Cuph!

Jennie mencium bibir milik Lisa dengan sangat lembut. Ia hanya mengecup nya singkat karena takut Lisa akan terbangun dari tidurnya.

.

.

.

.

Jennie's Pov•

Aku tidak henti - hentinya tersenyum tatkala melihat wajah nya yang cantik dan rupawan itu tepat berada di depanku.

Rasanya masih seperti mimpi, gadis yang aku cintai dari dulu kini sudah menjadi miliku. Gadis yang hanya bisa aku kagumi dari jauh saat ini tepat berada di depanku.

Bahagia ? Tentu saja. Aku tidak dapat mendeskripsikan perasaan ku saat ini selain bahagia. Bahagia Karena sejauh apapun kita pada awalnya, jika takdir sudah berkehendak untuk menyatukan kita, maka kita dapat saling menemukan dengan sendirinya.

Aku berjanji bahwa aku tidak akan pernah melepaskan Lisa apapun yang akan terjadi nanti, aku yakin akan banyak rintangan yang menungguku di depan sana tetapi aku akan menghancurkan siapapun yang berani mencoba untuk memisahkan kita berdua.

Dan aku tidak pernah bermain - main dengan kalimat ku.

••••

"Yeobo" Ucapku pelan sambil mengelus pipinya.

Tampaknya ia tidak terganggu dengan pergerakan - pergerakan kecil yang aku lakukan karena ia terlihat sangat nyenyak di dalam tidurnya.

Lalu aku terkekeh pelan ketika ia mulai menggeliat tidak nyaman saat aku dengan jahilnya mencubit pipi kirinya yang agak gembil itu.

Kemudian aku menatap teduh gadis rupawan didepan ku itu dan membisikan sesuatu yang bahkan aku yakin ia tidak akan mendengarnya

"Lisayaa. Aku sangat mencintaimu" bisikku pelan kemudian memeluknya.

Jennie's Pov (End)

.

.

.

.

"Nee.. aku juga mencintaimu Jennie Unnie" Lisa terkekeh pelan seraya membalas pelukan Jennie dan medaratkan kecupan - kecupan singkat di pucuk kepala Jennie.

Jennie yang merasa malu karena terpergok oleh Lisa, langsung mencubit perut Lisa yang tidak tertutupi oleh sehelai benang-pun.

"Auwww!! Sakit Unnie.. mengapa kau mencubitku" Ucap Lisa

"Karna kau menyebalkan" Balas Jennie

"Aish! Kok aku yang menyebalkan?" Lisa mencubit pipi Jennie dengan gemas.

"Karna kau memanggilku unnie, sedangkan aku bukan unnie mu" Jawab Jennie sambil cemberut.

Lisa yang mendengar hal itu hanya tertawa geli, kemudian ia mulai bangkit berdiri dari kasur tercintanya itu, tetapi sebelum ia beranjak dari kasurnya, sebuah tangan mungil melingkari tubuhnya dan tangan itu memeluk tubuh Lisa dengan sangat erat.

"Mau kemana lili" Ucap Jennie dengan sangat manja.

Lisa terkekeh pelan "Tentu saja aku mau mandi, aku kan harus kuliah, dan kau juga kan harus kuliah baby" Lisa melepaskan tangan Jennie yang memeluk punggung nya, kemudian ia berbalik badan dan mengecup singkat bibir gadis bermata kucing itu.

"Tetapi aku masih ingin disini bersama mu lili" Rengek Jennie yang dengan cepat langsung memeluk Lisa.

Lisa mencium pucuk kepala Jennie dan mengelusnya pelan "Tapi kita harus kuliah sayang" Jawab Lisa dengan lembut.

"Nanti saja, aku masih ingin memelukmu lili~"

"Tetapi nanti kita bisa telat pergi ke kampus baby"

Jennie mendongakan kepala nya "Hmmm kalau begitu cium aku dulu" pinta Jennie kepada Lisa.

Cuph!

Cuph!

Cuph!

Lisa langsung mengecup singkat bibir Jennie 3x.

"Lagi lili" Rengek Jennie.

Cuph!

"Di pipi belum"

Cuph!

"Di hidung belum"

Cuph!

"Di mata ku belum"

Cuph!

Cuph!

"Di dagu ku bel--"

"Hmppphh--"

Tanpa aba aba Lisa langsung melumat bibir Jennie yang sedari tadi tidak mau diam.

Dia melumat bibir Jennie selama 3 menit dan setelah puas melumat bibir kekasihnya yang mendadak cerewet itu, Lisa langsung menggendong Jennie ala bridal style menuju kamar mandi.

"Berhentilah mengoceh nini, lebih baik kita mandi bersama sekarang dan setelah itu aku akan mengantar mu pulang terlebih dahulu sebelum aku pergi ke kampus" Ucap Lisa sambil menatap teduh kekasihnya itu.

Jennie yang berada di dalam gendongan Lisa hanya bisa mengangguk pasrah.

Kemudian Jennie tersenyum penuh arti karena sudah membayangkan hal apa yang akan terjadi antara dirinya dengan Lisa di kamar mandi nanti.















Tentu saja kucing manis itu akan berusaha menggoda sang pujaan hatinya agar Lisa kembali menerkam nya saat itu juga di kamar mandi~











Dasar kocheng













Tadinya mau update 2x tapi besok aja ya 😋 jangan lupa like dan komen nya 😚

I Never Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang