🏵🏵🏵
Hari ini hujan turun sangat deras. Hari sabtu. Sang senja sudah menampakkan cahaya oranyenya. Aku suka sore yang basah. Aroma tanahnya menyejukkan.
Kutatap rinai hujan dari jendela. Semua kenangan bersama Myungsoo seketika terngiang.
Aku tak mau menangis.
Kuambil ponselku. Kurekam tarian hujan di luar. Lalu ku kirim ke dalam snapgram-ku.
Caption: will you miss the rain?
Ohsehun_Oh replied to your story: I always miss you. Everyday.
Bibirku tersungging seulas senyum.
Baesuzy1010: Dork
Ohsehun_Oh: Ugh
Aku tak membalasnya lagi. Aku menutup ponselku. Kembali menatap hujan di luar.
Tiba - tiba, mataku menangkap sosok tak asing yang berdiri menyalang di luar.
Myungsoo. Dia pasti Myungsoo.
Samar, kulihat sosok itu menatap lurus ke arah rumahku. Dia hanya mengenakan mantel hujan berwarna biru. Matanya terlihat pekat, lekat, menusuk ke dalam objek yang dilihatnya.
Apa yang dilakukan Myungsoo di sana?
Kuambil ponselku dan memotret sosok di sana. Meski samar, aku yakin dia adalah Myungsoo. Postur tubuhnya, gayanya, siluetnya. Aku mengenalnya.
Kukirim foto itu di snapgram.
Caption: he is creepy, ain't he?
Ohsehun_Oh replied to your story: awfully sick
Saat aku kembali menatap ke dalam hujan, tiba - tiba sosok itu sudah menghilang.
Ponselku bergetar.
LMyungsoo replied to your story: hapus foto ini atau ku-hack.
Aku langsung menekan tombol delete. Myungsoo terlihat tak main - main. Kenapa juga dia harus diam - diam ke rumahku? Apa motif dia sebenarnya?
Dasar sakit.
Ponselku kembali berbunyi saat aku berjalan menuju kamarku. Chat dari Myungsoo.
Myungsoo: Nama Ayahmu adalah Bae Hyeonbi, kan?
Ya. Dia benar. Lantas? Apa yang Myungsoo coba jelaskan padaku?
Myungsoo: Kau tahu artinya Bae Hyeonbi?
What?
Myungsoo sudah mengirim dua chat, tetapi aku masih enggan membalasnya.
Myungsoo: Artinya hujan yang bijak dan menginspirasi
Aku terdiam.
Myungsoo: Apanya yang bijak dan menginspirasi?
Perasaanku mulai tak enak.
Myungsoo: Kau tahu kenapa aku selalu memanggilmu Bae?
Keningku berkerut. Selama ini Myungsoo selalu memanggil namaku dengan tak seharusnya. Dia memanggilku Bae bahkan saat semua orang memanggilku dengan nama panggilanku, dia malah tetap pada pendiriannya.