Part Twenty Seven

1.8K 105 17
                                    

Happy Reading Guys...

♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Keesokan harinya, Keira pamit pada Papa, Lina dan Tyo saat di ruang makan.

Lina tiba-tiba berkata, "Kei, kenapa ada lingkaran hitam di bawah matamu? Membuatmu terlihat sembab dan wajahmu pucat."

"Hmm benarkah? Semalam aku tidak tidur dengan nyenyak."ucap Keira.

"Apakah kau belajar semalaman?"Tanya Papa.

"Tidak mungkin!"ucap Diki menyangkal ucapan Om Rudi.

Lina meminta Keira agar tidak ke kampus saja tapi Keira bersikeras ingin pergi ke kampus.

"Kalau kau merasa tidak enak badan, mintalah Arvin untuk datang ke rumah."ucap Lina.

"Ya mungkin jika Kakak melihat ini maka dia akan melunak padamu." Ucap Diki berkomentar.

"Mungkin begitu ah aku permisi pergi. Aku tidak nafsu makan, permisi."ucap Keira setelah itu ia berjalan keluar dan tidak sengaja menabrak pintu.

Lina benar-benar merasa aneh pada Keira, dia bertanya pada suaminya, "Apa pendapatmu mengenai Keira?"

"Hmm ini tidak seperti biasanya."ucap Tyo.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

Keira seperti biasa bertemu dengan Risa dan Nori di cafe depan kampus.

"Kenapa kau tidak makan? Kau sedang diet hah?" Tanya Risa.

"Tidak. Aku hanya sedang tidak nafsu makan."elak Keira lemah.

"Kenapa? Apa karena Arvin? Berceritalah pada kami. Kami akan mendengarkan ceritamu." Tanya Nori.

Keira menghela napasnya terlebih dahulu sebelum bercerita.

"Aku akan menyerah mengejarnya."

"Aku sudah bosan mendengar itu. Ini sudah lebih dari 100 kalinya kau berkata seperti itu."

"Telingaku tidak mau mendengar hal itu lagi karena sudah bosan mendengarnya."

Keira menggelengkan kepalanya lemah dan berkata, "Untuk kali ini aku serius."

Keira akhirnya menceritakan tentang Arvin dan Rena. Sedangkan Risa dan Nori kaget sekali mendengarnya.

"Mereka masuk kedalam sebuah apartemen bersama dan tidak keluar juga? Mungkinkah terjadi sesuatu?"Tanya Risa.

"Aku sungguh menyukai Arvin hingga rasa kecewa dan sakit hati ini menembus ke tulang. Aku tidak sanggup mengetahui hal ini."ucap Keira sedih.

"Patah hati memang menyakitkan..."komen Nori dan Rirsa pun ikut sedih karena sahabatnya ini.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Keira benar-benar merasa lelah dengan semua jalan kisah asmaranya hingga dia pun dimarahi oleh Ivan karena dirinya tidak serius dan focus dalam berlatih. Nori dan Risa melihat bahwa akhir-akhir ini Keira terus murung dan sedih jadi mereka pun memutuskan untuk melakukan sesuatu. Ya mereka memutuskan untuk mendatangi Arvin tapi orang didatangi tidak mengenali mereka. Nori dan Risa jelas kesal pada Arvin karena selama ini dia selalu bersama Keira tapi Arvin bahkan tidak mengingat teman-teman Keira.

"Aku selalu membuang ingatanku yang aku rasa tidak penting. Ah aku ingat siapa kalian. Otak Kalian berada di satu level dengan Keira. Kau Nori dan Risa. Bukankah aku benar?"ucap Arvin.

Nori kesal dan bergumam, "Kenapa Keira bisa menyukai laki-laki sepertimu huh?"

Arvin menjawab karena masih bisa mendengarnya "Ya Kamu benar. Lalu ada masalah apa?"

Naughty Kiss [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang