Part Twenty Three

2K 120 23
                                    

Happy Reading Guys....

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Arvin dan Keira berjalan pulang, mereka berjalan beriringan yang mengantarkan Keira ke rumah.

"Kata-katanya meski kadang pedas tapi kini senyumnya sedikit beda. Lebih dari saat kita pertama berciuman. Aku merasa dia lebih dekat denganku."batin keira.

"Terima kasih sudah mengantarku pulang."ucap Keira.

"Apakah kamu baik-baik saja tinggal disini?"Tanya Arvin.

"Ya walaupun kamarnya kecil tapi tidak apa-apa. Lagi pula kami tinggal disini hanya sementara hingga rumah kami selesai di perbaiki. Ah apakah tidak apa-apa?"Tanya Keira balik.

Arvin kebingungan, "Tidak apa-apa?"

"Aku sedang membicarakan Rena. Kau kau pergi bersamanya, apakah tidak apa-apa jika kau meninggalkannya begitu saja?"jelas Keira.

"Pasti dia baik-baik saja karena ada Ivan bersamanya."ucap Arvin.

Sedangkan saat ini Rena Ivan pergi makan bersama di sebuah restaurant.

"Rena ada sesuatu yang mau aku bicarakan padamu. Ini hal yang sulit dika-takan jadi se-baiknya kau men-dengar-kannya dengan baik. Kau tau? Bahwa aku kekurangan..." ucap Ivan gugup.

Rena memotong perkataan Ivan terlebih dahulu, "Benarkah? Makanlah ini jika kau masih kurang."

Ivan melanjutkan pembicaraannya, "Bukan itu maksudku. Begini... Aku sudah berusaha keras untuk tidak memikirkannya tapi aku terus memikirkanmu..."

Lagi-lagi Rena memotong ucapan Ivan dan berkata, "Bolehkah aku pergi? Aku merasa sedikit pusing."

Karena khawatir, Ivan ingin mengantarkan Rena namun dia menolaknya dan langsung pergi dari Restaurant.

"Rena aku tau aku memiliki kekurangan. Akhir-akhir ini aku terus memikirkanmu dan pikiranku hanya penuh denganmu. Itulah yang ingin aku katakan padamu..."ucap Ivan menatap sayu pada kursi dihadapannya yang ditinggalkan Rena.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Keira tersenyum di dalam kamarnya memikirkan momen bersama Arvin. Papa masuk ke kamar Keira.

"Ada apa? Ada sesuatu yang terjadi pada hari ini?"Tanya Papa penasaran.

"Tidak. Kejadian apa?"jawab Keira namun pipinya bersemu merah.

Papa melihat foto kelulusan Keira yang berfoto bersama Arvin lalu berkata, "Papa berharap sesuatu yang baik akan terjadi pada kita."

"Sesuatu yang baik? Kenapa?"Tanya Keira.

"Untuk membangun sebuah rumah itu diperlukan waktu yang cukup lama, artinya kita akan tinggal lebih lama disini. Maafkan Papa...."ucap papa sedih.

"Kenapa? Kenapa Papah meminta maaf padaku? Tidak usah mengkhawatirkan aku. Aku baik-baik saja." Ucap Keira menenangkan Papa.

Kemudian, Keira memeluk Papa.

"Cepatlah tidur kalau begitu." Ucap Papa.

"Ay..ay captain."ucap Keira.

Sebelum papa keluar kamar Keira, Papa memasang selimut pada Keira.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Keesokan harinya, Arvin mau masuk ke dalam kelas, dia berhenti dan tersenyum pada seseorang. Ternyata Arvin tersenyum kepada Rena yang berjalan menghampiri Arvin.

Naughty Kiss [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang