Part Eight

2.7K 151 13
                                    

Happy Reading Guys

♡♥♡♥♡♥♡♥♡
Malam berikutnya, mereka semua merayakan keberhasilan Keira yang akhirnya masuk ruang belajar khusus. Mereka makan di restaurant milik Rudi dan semuanya memuji masakan Papa. Rudi juga berterima kasih pada Arvin yang sudah mengajari Keira dengan sabar.
"Kita harus merayakannya dengan bersulang dan Keira juga harus ikut minum."ucap Tyo.
Rudi terlihat sedikit khawatir karna Keira belum cukup dewasa tapi akhirnya Rudi memperbolehkan Keira minum dengan syarat hanya 1 gelas saja. Mereka pun bersulang.
"Tante benar-benar kagum pada kau yang rajin belajar."ucap Lina kagum.
Rudi mulai membahas masa kecil Keira, bercerita masa lalu pada masa SMA, dan lain-lain. Rudi dan Tyo mulai bermain gitar dan bernyanyi bersama. Keira menatap Arvin yang sedang asik dengan i-phonenya, tidak mempedulikan yang lain.
Keira yg kesadarannya 85% merasa bosan lalu mulai menginat-ingat bahwa dia sejak dulu selalu menyukai Arvin dan selalu melihat Arvin. Namun Arvin tidak pernah melihatnya. Keira benar-benar sedih dan akhirnya minum minuman itu.
Rudi dan Tyo selesai menyanyikan lagunya. Lalu Lina meminta anak pertamanya untuk bernyanyi tapi dia tidak mau. Tiba-tiba Keira berkata, "Biarkan, Kita lihat apakah dia benar-benar hebat bernyanyi disini."
"Pasti Keira sudah mabuk."ucap Rudi menengahi.
"Papa.. a-aku tidak mabuk sama sekali."elak Keira padahal pipinya sudah memerah merona efek mabuk.
Keira bercerita bahwa selama ini Arvin selalu menganggapnya sangat menyebalkan. Sontak semuanya langsung kaget terutama Arvin.
"Hei, kei!! memang kau menyebalkan bukan?!" ucap Diki langsung saja Lina memarahinya.
Sekarang Keira benar-benar mabuk. Bahkan Keira menyebut Arvin itu pria dingin, menyebalkan, brengsek. Arvin meminta agar mereka semua cepat pulang tapi Keira tidak mau dan kembali berkata bahwa Arvin itu tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dan selalu mengatakan hal-hal yang membuat seseorang merasa malu.
"Aku sangat tidak menyukainya!!!"ucap Keira marah sambil menunjuk ke arah Arvin.
Lina bertanya, "Kei, apakah kau benar-benar tidak menyukainya? Aku pikir kalian berdua sangat serasi sekali. Aku tidak tahu bahwa kau begitu membencinya."
"Ya. Aku sangat membencinya! Om Tyo, Tante Lina, Papa, Diki, aku sangat menyukai kalian. Tapi Arvin, aku sangat tidak menyukaimu!"jawab Keira yg menatap Arvin dengan sinis.

Setelah meluapkan isi hati Keira, Arvin tertawa.
"Dulu kau pernah mengirimkanku surat cinta dan menyebutku sebagai peri hutan."ucap Arvin dengan pedenya.
Arvin terus membacakan isi surat Keira yg sangat ia ingat dan Keira berteriak kesal.
Lina tersenyum senang dan bertanya, "Kei, apakah kamu pernah mengirim surat cinta pada Arvin?"
Rudi ingat saat Keira yang terlihat seperti jatuh cinta. "Surat itu untuk dia?"tanya Rudi.
Keira marah pada Arvin, "Apakah kau sengaja menghapal surat itu untuk mempermalukan aku?"
"Apa boleh buat, aku dapat menghapalnya hanya dalam sekali baca."jawab arvin.
Keira benar-benar kesal dan berkata bahwa dia sudah menghapus semua perasaannya pada Arvin.
"Yak!!!!!! Bahkan sudah tidak ada lagi namamu dihatiku!!!!"ucap Keira.
Sesaat setelah itu, Keira terjatuh dan semua pun langsung panik. Lina meminta agar Arvin  membantunya tetapi Arvin terlihat tidak mau sehingga Papa langsung ingin menggendong Keira namun dia tidak kuat dikarenakan papa sudah mabuk sehingga  Arvin lah yang menggendong Keira. Meski Keira terlihat gemuk menurut Arvin, berat Keira tidak seperti yang terlihat karena Arvin dapat menggendongnya dengan mudah.
Mereka berjalan menuju rumah, Tyo bertanya pada Papa, "Mungkinkah kita bisa menjadi besan?" Diki yang mendengar perkataan itu, ia langsung berkomentar, "Itu tidak mungkin! Jika itu terjadi maka aku akan keluar dari rumah!". Lina langsung memukul kecil Diki. Lina sangat senang melihat Keira yang di gendong Keira.
Keira masih mabuk dan terus menyebut Arvin itu Brengsek.
"Kau ini benar-benar pintar karna pada akhirnya aku harus menggendongmu."
Keira sedikit tersadar bahwa dia di gendong oleh Arvin makanya dia meminta Arvin untuk menurunkannya. Tetapi Arvin tetap menggendong dirinya.
"Kau bilang kau tidak memiliki perasaan apapun lagi padaku, tapi mengapa jantungmu berdetak kencang?"tanya arvin yang membuat Keira hanya terdiam.
Sungguh saat ini wajah Keira semerah tomat karena terlalu malu mendengar ucapan Arvin dan tak tau harus berkata apa.
-----------------------------------------

Pagi-pagi, Lina memberikan sup pada Keira dan berkata bahwa sup itu khusus dibuat untuk Keira. Lalu Keira meminta maaf atas kejadian semalam, ia yakin kalau dia telah membuat banyak kesalahan selama ia tinggal.
"justru kau ada disini Kei.. suasana dirumah ini jadi sangat menyenangkan."ucap Lina senang.
Kemudian Keira berpamitan pada Lina. Lina tersenyum lebar menatap punggung Keira yang menjauh. Diam-diam semalam, Lina menyelipkan foto Keira dan Arvin, yang tertidur setelah belajar di salah satu buku sekolah Keira.
----------------------------------------------------
Sesampainya di sekolah, Keira membuka buku tersebut dan tanpa sengaja foto itu terjatuh di lantai lalu diambil oleh Nori. Ia tampak terkejut saat melihat foto itu, dan membuat Keira kebingungan.
"Kei... kau berutang penjelasan padaku!"ucap Nori keras dan didengar seluruh teman sekelasnya.
"Memangnya aku utang penjelasan apa???" tanya Keira plus kebingungan.
Nori pun menunjukkan foto tersebut di depan wajah Keira. Langsung, teman-teman Keira mengerubunginya untuk melihat foto itu.
Berita mengenai foto itu tersebar dengan begitu cepat. Keira sangat malu dan langsung berlari bersama Nori dan Risa, saat seluruh siswa menatap Keira. Semua mulai membicarakan Keira dan Arvin. Bahkan tersebar juga ke ruang belajar khusus.
Saat Arvin masuk ke dalam kelas, dari yang semulanya sedang bergosip ria lalu semuanya langsung terdiam. Arvin melihat komputernya dan sangat kaget karena ada fotonya bersama Keira. Arvin melihat komputer lainnya, hampir semua komputer layarnya menampilkan foto itu.
Mau tidak mau, Keira menjelaskan semuanya pada Nori dan Risa. Mereka berdua sangat kaget saat mendengar bahwa Keira tinggal satu rumah dengan Arvin.
"Aku dengar Arvin sangat kaya, bagaimana rumahnya? dan bagaimana kamarmu?" Tanya Risa.
"Ehm... Aku suka kamarku." jawab Keira.
Mereka menampilkan senyum senang yang mencurigakan lalu Keira tiba-tiba berteriak karena ia tau maksud kedua sahabatnya adalah ingin datang ke rumah Arvin. Sejujurnya, Keira tidak ingin mengajak mereka karna takut dimarahi Arvin.
Akhirnya Keira membawa Nori dan Risa ke rumah memperlihatkan rumah Arvin dari jauh yang berjarak 2 rumah. Mereka benar-benar kagum pada rumah Arvin yang sangat besar. Keira terus meminta agar teman-temannya itu pergi sebelum Arvin datang, namun Nori dan Risa tidak mau pergi.
Tiba-tiba, Lina keluar rumah, ia melihat Keira bersama teman-temannya. Lina mengajak mereka masuk.
"maaf tante tapi Nori dan Risa akan segera pulang."  Ucap Keira sambil mengedipkan matanya ke kedua sahabatnya. Tapi mereka hanya memberi senyum canggung.
Lina terus memaksa dan akan memperbolehkan Nori dan Risa pulang jika sudah memakan es krim di rumah. Mereka tidak bisa menolak maka dari itu pun mereka masuk ke dalam rumah. Keira sangat kebingungan namun dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan pasrah dengan paksaan tante Lina. Mereka mengobrol dengan asiknya sampai sore.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Tiba-tiba ada yang berkata, "Apa kamu sangat menikmatinya? Sehingga membawa mereka ke rumah?" ucap Diki yang turun dari kamarnya. Tak lain tak bukan adik dari Arvin. Nori sangat gemas wajah tampan nan imut Diki.
"Hei ibu yang mengundang teman-teman Keira." ucap Lina dan menatap Diki garang.
Lalu, Arvin baru saja datang, "Kau!! apakah kau menguji kesabaranku? Aku sudah memintamu untuk berhenti mengurusi hidupku! Aku memintamu untuk berhenti!"ucap Arvin dengan nada tinggi.

♥♡♥♡♥♡

Maaf banget buat para readers di cerita ini.. author ngilangin selama beberapa bulan dikarenakan lagi sibuk baru masuk kuliah semester awal. Dan ini disempetin buat ngelanjut kisah Keira dan Arvin karena gabut. Padahal mulai Senin udah UAS ehe.. 😁😁😁

Semoga kalian tidak marah.. dan masih mau membaca kisah mereka berdua.. terima kasih 😉😊
Salam author... .mwah...😘😘

Naughty Kiss [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang