Part Thirty Four

1.6K 78 11
                                    

Happy Reading Guys...

-----------------------------------------------

Setelah kepulangan dari liburan bersama, Arvin mampir ke rumah sebentar untuk mengantar Diki dan juga Keira. Lalu dia akan segera kembali lagi ke apartemennya. Lina meminta Arvin untuk menginap saja karena sudah larut malam namun Arvin tetap ingin pulang karena ada beberapa tugas yang garus ia selesaikan.

Saat Arvin akan pergi, Lina berkata, "Kau harus berhenti dan kembalilah kemari. Ibu mengerti bahwa keputusanmu pergi dari sini itu untuk mencapai tujuan hidupmu. Tapi bagaimana dengan impian hidup Ibu yang ingin hidup bahagia dengan bersama-sama? Dan... jika kau seperti ini hanya akan membuat Keira berfikir bahwa kau meninggalkan rumah ini karena kehadirannya. Jadi bersikaplah baik padanya."

Arvin hanya berkomentar, "Aku mohon, biarkan aku membuat keputusan mengenai hidupku sendiri. Aku tidak ingin di manipulasi dan aku tidak ingin tinggal di rumah ini itulah yang membuat aku ingin pergi. Kau membawa Keira kembali ke rumah ini tanpa bertanya padaku dan memikirkan perasaanku. Karena itu lakukan apapun yang Ibu suka."

Lina sedih mendengar hal itu namun Arvin tidak peduli dan hanya mengatakan, "Maaf. Aku pergi sekarang."

Lina masih sedih melihat sikap Arvin tadi. Tyo melihat itu dan berkata, "Kau harus mengerti dia."

Lina kesal dan berkata, "Ini bukan mengenai dia tidak kembali ke rumah ini. Dia pergi dari rumah ini untuk mencari impiannya dan merubah dirinya. Tapi pada akhirnya kita tidak melihat perubahannya sama sekali. Dia bahkan masih tetap bersikap dingin pada Keira. Ah Suamiku... Bagaimana jika kau mengajaknya berbicara? Setidaknya dia akan mendengarkan apa yang Bapanya katakan."

"Jika aku bicara dia hanya mendengarkannya saja. Jadi kita hanya bisa menunggu dan melihat keputusan apa yang akan dia ambil."jawab Tyo.

Lina jadi sedih mendengar hal itu dari suaminya sendiri.

"Tapi... Apakah dia selama ini makan dengan baik?" komentar Tyo.

Lina menjawab, "Yang aku lihat sepertinya dia semakin kurus."

"Kalau begitu kita tunggu saja hingga dia membuat sebuah keputusan."ucap Tyo.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Sebulan kemudian, Arvin mampir ke rumah karena mendengar kabar jika ayahnya sedang jatuh sakit. "Huh aku benar-benar bosan dan lelah dengan Rumah Sakit." ucap Tyo.

"Bagaimana hasilnya? Biar aku lihat. Hmm apa ini indeksi? Gula darah? Apa maksudnya?"Tanya Lina

Arvin pun mengambil hasil pemeriksaan atau hasil laboraotium ayahnya yang diberi oleh Lina, sedangkan ibunya tak paham mengenai hasil pemeriksaan itu.

"Tekanan darah tinggi dan detak jantungnya juga tinggi. Ayah memiliki sedikit tekanan jantung dan kolestrol juga tinggi. Ayah kau harus menjaga kesehatan jantungmu."ucap Arvin.

"Huh aku mendengar hal yang smaa seperti yang di katakan dokter." Komentar Tyo.

"Suamiku... Kau harus menjadi sehat dan menjaga kesehatanmu itu. Vin... Bagaimana kau bisa mengerti kata-kata rumit itu? Anakku ini benar-benar mengangumkan." Ucap Lina kagum.

Diki ikut berkomentar setelah mendengar pembeciraan kedua orang tuanya serta kakak, "Kakak bisa menjadi dokter karena pintar."

"Hey Diki... pintar bukan segalanya."ucap Lina

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

David sudah berada di depan restaurant milik keluarga Keira.

Naughty Kiss [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang